berkata : gabungan makna dan sebagian lagi mengatakan kata yang berlawanan yang perlu penjelasan variasi makna.
Pendapat terbesar mengenai pengertian ilmu dilalah adalah teks. Nida mengatakan adanya beberapa tingkatan dari pilihan-pilihan kami, dan apa apa
yang menjadi pembeda . Nida mengatakan apa yang menjadi perpanjangan kata dari tingkatan pemahaman. Akan tetapi itu tergantung terhadap tingkatannya
sendiri. Terhadap pengucapan kata semuanya kemungkinan diucapkan diantara keduanya. Apakah termasuk dalam golongan kata leksikal atau termasuk dalam
semantik. Maka ketika suatu kata sudah masuk dalam salah satu bagian dari leksikal dan semantik maka akn terlihat dalam sebuah kamus, akan tetapi kalau
seandainya suatu kata tidak ada dalam leksikal maupun semantik, maka kata itu termasuk dalam ilmu dilalah.
Menurut Nida dalam Umar 1998: 21-22 membagi dilalah kepada 4 bagian pokok, yaitu : 1 Kata yang berdiri sendiri. 2 Lebih dari satu kata Frase. 3
Lebih kecil dari satu kata. 4 Lebih kecil dari satu morfem.
1. Pengertian Makna
Adapun makna menurut KBBI 2010- 2011 Hal:186 : 1 arti: ia
memperhatikan setiap kata yg terdapat dalam tulisan kuno itu; 2 maksud pembicara atau peneliti; pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk
kebahasaan.
Menurut Aristoteles dalam Chaer 1989, 13 Kata adalah satuan terkecil yang mengandung makna. Malah dijelaskannya juga bahwa kata itu memiliki dua
macam makna, yaitu 1 makna yang hadir dari kata itu sendiri secara otonom, dan 2 makna yang hadir sebagai akibat terjadinya proses gramatikal. Kata adalah
satuan bahasa yang memiliki satu pengertian ; atau kata adalah huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti Chaer, 2007 : 162.
Kata menurut KBBI 2002 Hal:5 kata adalah : 1 unsur bahasa yg diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan
pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa; 2 ujar; bicara; 3 Ling a morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan
terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas; b satuan bahasa yg dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal misal : batu, rumah, datang atau
gabungan morfem misal : pejuang, pancasila, mahakuasa .
Universitas Sumatera Utara
Menurut KBBI 2002 Hal:215 variasi adalah : 1 tindakan atau hasil perubahan dari keadaan semula; selingan: berulang-ulang tanpa--; 2 bentuk
rupa yang lain; yang berbeda bentuk rupa : harga tiket pesawat memang ada– nya; berbagai– dialek bahasa indonesia; 3 hiasan tambahan: sepeda motornya
diberi– berupa lampu-lampu kecil gambar temple dsb; 4 Bio perubahan turun- temurun pada binatang yang disebabkan oleh perubahan lingkungan; 5 Ling a.
wujud pelbagai manifestasi, baik bersyarat maupun tidak bersyarat dari suatu
satuan; b. konsep yang mencakupi variable dan variasi.
Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Abdul Chaer, dari beberapa pengertian tentang makna peneliti hanya memfokuskan
pada variasi makna kata saja. Chaer 1989: 60-77 mengemukakan beberapa pengertian makna dalam buku pengantar semantik bahasa indonesia yaitu :
1.Makna leksikal dan makna gramatikal, 2.Makna referensial dan non referensial, 3.Makna denotatif dan konotatif, 4.Makna kata dan makna istilah, 5.Makna
konseptual dan asosiatif, 6.Makna idiomatikal dan peribahasa , 7.Makna kias. Menurut Chaer 2009: 70 makna kata dan makna istilah, perbedaan
adanya makna kata dan makna istilah berdasarkan ketepatan makna kata itu dalam penggunaannya secara umum dan secara khusus. Makna sebuah kata, walaupun
secara sinkronis tidak berubah, tetapi karena berbagai faktor dalam kehidupan, dapat menjadi bersifat umum.
Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan di dalam suatu kalimat. Kalau lepas dari konteks kalimat, makna kata itu menjadi umum dan
kabur. Misalnya kata tahanan. Apa makna kata tahanan? Mungkin saja yang dimaksud dengan tahanan itu adalah ‘orang yang ditahan’, tetapi bias juga ‘hasil
perbuatan menahan’, atau mungkin makna yang lainnya lagi Hamidi. 2010 Hal:45.
Universitas Sumatera Utara
Makna Gramatikal
Makna Gramatikal adalah makna yang “muncul” sebagai hasil suatu proses gramatikal. Dalam bahasa Indonesia dikenal adanya beberapa proses
gramatikal. Yang utama adalah proses afiksasi, proses reduplikasi, proses komposisi, proses pemfrasean dan proses pengalimatan. Chaer:2003 Hal:54.
1. Makna Gramatikal Afiksasi.