Hubungan antara Hubungan antara Karakteristik Petani dengan Tingkat Penerapan PTT padi Sawah

Makalah ini disampaikan pada Seminar Tanggal 6 Maret 2015 Page 11

11. Panen Tepat Waktu

Hasil analisis dibawah menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen panen tepat waktu yaitu dari 80 orang terdapat 63 orang 78,8 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata- rata skor ≥ 2,79 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan panen tepat waktu dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 17 orang 21,3 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata-rata skor 2,79 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat. penerapan komponen panen tepat waktu kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah

12. Penangan Pasca Panen

Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen penanganan pasca panen waktu yaitu dari 80 orang terdapat 62 orang 77,5 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata- rata skor ≥ 2,78 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan penanganan pasca panen dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 18 orang 22,5 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata-rata skor 2,78 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat. penerapan penanganan pasca panen kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah

B. Hubungan antara Karakteristik Petani dengan Tingkat Penerapan PTT padi Sawah

Karakterisik responen adalah ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh petani berkaitan dengan sosial ekonominya. Menurut Hartanto 1984, karakteristik sosial ekonomi petani meliputi : umur, pendidikan, luas lahan, pendapatan petani dan pengalaman berusaha tani, jumlah tanggungan keluarga. Responden dalam penelitian ini sebanyak 80 orang petani padi sawah sebagai Pelaksana SL-PTT tahun 2013 dari Kecamatan Moncongloe yang diambil dari 4 desa yaitu Desa Bontomarannu, Desa Bonto Bunga, Desa Moncongloe dan Desa Moncongloe Lappara. Setiap desa dipilih 4 kelompok tani dan setiap kelompok tani ditetapkan 5 orang anggotanya sebagai responden.

1. Hubungan antara

Umur Responden dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kemampuan berpikir dan bekerja para petani dalam menjalankan usaha taninya sangat dipengaruhi oleh umur petani. Pada umumnya petani yang berumur muda dan sehat mempunyai kemampuan fisik yang lebih kuat serta relatif lebih mudah memerima inovasi dibanding dengan petani yang berumur lebih tua. Oleh sebab itu perbedaan umur yang dimiliki oleh seorang petani dapat dijadikan sebagai salah satu indikator untuk menilai tingkat kemampuan kerjanya, sedangkan petani yang berumur tua mempunyai kemampuan fisik yang sudah berkurang, tetapi mempunyai pengalaman kerja yang lebih banyak sehingga berhati-hati dalam menerapkan inovasi baru. Makalah ini disampaikan pada Seminar Tanggal 6 Maret 2015 Page 12 Tabel 5.13. Hubungan antara Umur Petani Responden dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Tingkat Penerapan PTT Total Tinggi Rendah Umur_Petani Responden Umur 51 Tahun keatas Count 10 16 26 Expected Count 11.4 14.6 26.0 of Total 12.5 20.0 32.5 Umur 40 - 50 Tahun Count 18 24 42 Expected Count 18.4 23.6 42.0 of Total 22.5 30.0 52.5 Umur 39 Tahun kebawah Count 7 5 12 Expected Count 5.2 6.8 12.0 of Total 8.8 6.2 15.0 Total Count 35 45 80 Expected Count 35.0 45.0 80.0 of Total 43.8 56.2 100.0 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16 Umur petani responden di Kecamatan Moncongloe dikategoringkan dalam tiga tingkatan yaitu umur 51 tahun keatas sebanyak 26 orang 32,5 , umur 40-50 tahun senamyak 42 oang 52,5 dan umur 39 tahun kebawah 12 orang 15,0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa petani responden dikecamatan moncongloe adalah petani yang rata-rata berumur antara 40-50 tahun. Menurut Soekartawi 1988 bahwa makin muda petani biasanya mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang belum mereka ketahui, sehingga mereka berusaha untuk lebih cepat melakukan adopsi inovasi walaupun sebenarnya mereka masih belum berpengalaman dalam soal adopsi inovasi tersebut Tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden terdapat 26 orang 32,5 petani responden yang berumur 51 tahun ketas. Dari 26 orang 32,5 petani responden tersebut terdapat 10 orang 12,5 petani responden yang memiliki umur 51 tahun keatas dengan tingkat penerapan PTT tergolong tinggi, 16 orang 20,0 yang memiliki umur 51 tahun keatas dengan tingkat penerapan PTT tergolong rendah. Petani responden yang berumur 40 – 50 tahun sebanyak 42 orang 52,5. Dari 42 orang 52,5 petani responden tersebut terdapat 18 orang 22,5 petani responden yang memiliki umur 40 – 50 tahun dengan tingkat penerapan PTT tergolong tinggi, 24 orang 30,0 yang memiliki memiliki umur 40 – 50 tahun dengan tingkat penerapan PTT tergolong rendah. Petani responden yang berumur 39 tahun kebawah sebanyak 12 orang 15,0. Dari 12 orang 15,0 petani responden Makalah ini disampaikan pada Seminar Tanggal 6 Maret 2015 Page 13 tersebut terdapat 7 orang 8,8 petani responden yang memiliki berumur 39 tahun kebawah dengan tingkat penerapan PTT tergolong tinggi, 5 orang 6,2 yang memiliki berumur 39 tahun kebawah dengan tingkat penerapan PTT tergolong rendah. Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.14. diperoleh nilai Pearson Chi-Square X 2 Hitung = 1,346 sedangkan X 2 tabel 0,95 db 1 = 5,99 Jai X 2 Hitung = 1,346 lebih kecil dari X 2 tabel = 5,99 dan juga terlihat pada kolom Asymp. Sig. 2-sided adalah 0,510 atau probabilitas 0,05 0,510. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang nyata antara umur petani responden dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe . Tabel 5.14. Uji Chi-Square Tests Hubungan antara Golongan Umur Petani Responden dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di