Panduan Manajemen Risiko ASPEK OPERASIONAL

48 2 Menyusun Master Plan penerapan Manajemen Risiko termasuk budget dan jadwal 3 Menyusun Buku Panduan Manajemen Risiko atau Manual Manajemen Risiko, Instruksi Kerja dan Prosedur Pelaporan; 4 Penetapan kriteria risiko dan ukuran kinerja manajemen risiko 5 Penunjukan Risk Management Governance Structure dan penujukan para Champions d. Tahap berikutnya adalah tahap persiapan untuk peluncuran manajemen risiko perusahaan dengan aktivitas antara lain: 1 Pelatihan intensif untuk para Champion mengenai teknik dan metode manajemen risiko 2 Pelatihan untuk para Manajer Menengah mengenai manajemen risiko perusahaan dan peran mereka dalam penerapan 3 Penetapan risk owner untuk tiap Divisi dan Department e. Tahap selanjutnya adalah peluncuran penerapan manajemen risiko perusahaan. Hal tersebut dapat dilakukan terlebih dahulu melalui pilot project penerapan manajemen risiko perusahaan sebagai uji coba, sehingga rencana awal yang kurang lengkap atau masih kurang sempurna dapat segera diperbaiki guna penerapannya di seluruh perusahaan; f. Melakukan Monitoring Review proses penerapan manajemen risiko perusahaan secara berkala. Dari proses monitoring and review ini dapat ditentukan kapan penerapan manajemen risiko perusahaan ini mulai dikaitkan dengan penilaian kinerja masing-masing karyawan yang berdampak pada remunerasi dan promosi.

3. Panduan Manajemen Risiko

Panduan Manajemen Risiko, atau Manual Manajemen Risiko merupakan alat utama dalam operasionalisasi manajemen risiko ke seluruh organisasi. Melalui Panduan ini istilah dan definisi yang ada dapat diseragamkan sehingga tidak terdapat multi interpretasi, tahapan penerapan manajemen risiko dan proses manajemen risiko dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah dipilih dan ditentukan oleh Direksi. Melalui Panduan ini juga cara 49 menangani risiko ditentukan, pelaporan hasil perlakuan risiko dilaksanakan dan kriteria- kriteria risiko ditetapkan sehingga terdapat kesamaan persepsi tentang besaran risiko. Dapat disimpulkan bahwa, Panduan atau Manual Manajemen Risiko adalah fondasi untuk penerapan manajemen risiko. Siapakah yang bertanggung jawab untuk menyusun Panduan Manajemen Risiko ini? Tanggung jawab penyusunan berada pada Direksi dan biasanya didelegasikan kepada pemangku fungsi Manajemen Risiko, tetapi pengesahannya tetap dilakukan oleh Direksi, sebagai penangggung jawab utama penerapan manajemen risiko dan Dewan Komisaris, sebagai penanggung jawab utama pengawasan penerapan manajemen risiko. Panduan Manajemen Risiko ini pada dasarnya unik untuk tiap perusahaan, akan tetapi secara umum terdapat beberapa aspek yang sama, terutama menyangkut penggunaan standar yang menjadi acuan dalam pedoman tersebut dan juga istilah umum yang dipakai. Isi dan struktur Panduan Manajemen Risiko tersebut antara lain: BAB I: PENDAHULUAN Bagian ini pada umumnya menjelaskan mengenai latar belakang dan alasan mengapa diterapkan manajemen risiko untuk seluruh perusahaan ERM, maksud dan tujuan penerapan ERM, serta maksud dan tujuan penyusunan Panduan ini. Selain itu disampaikan juga landasan hukum penyusunan Panduan ini, acuan standar yang akan digunakan dalam Panduan, istilah dan definisi. Bila definisi terlalu banyak, dapat juga dibuat dalam lampiran tersendiri. Sangat disarankan juga dalam bagian ini disampaikan rencana tahapan penerapan manajemen risiko untuk seluruh perusahaan, mulai dari persiapan, penyusunan infrastruktur, sosialisasi, penerapan hingga tahap monitoring dan review. BAB II: PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN RISIKO Berisikan uraian dan penjelasan prinsip-prinsip manajemen risiko yang menggunakan bahasa yang seusai dengan perusahaan. Selain itu juga diberikan saran dan penjelasan bagaimana prinsip tersebut dapat diaplikasikan dalam perusahaan. Salah satu saran yang diberikan adalah menentukan prinsip-prinsip mana yang harus digunakan sebagai risk owner dan prinsip-prinsip mana yang diperlukan untuk menyusun infrastruktur manajemen risiko perusahaan. BAB III: KERANGKA KERJA MANAJEMEN RISIKO 50 Bagian ini menguraikan secara rinci infrastruktur pengelolaan manajemen risiko risk governance structure, tugas dan kewenangannya mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, para risk owner mulai dari Kepala Divisi, Kepala Bagian hingga Pemangku Proses. Selain itu juga dijelaskan tugas dan kewenangan dari unit Manajemen Risiko, Auditor Internal dan Eksternal dalam penerapan manajemen risiko perusahaan. Selanjutnya, pada bagian ini juga diuraikan kebijakan operasional manajemen risiko perusahaan yang antara lain berisikan tata laksana, komunikasi dan pelaporan manajemen risiko, monitoring dan review secara menyeluruh, dan bagaimana melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kerangka kerja manajemen risiko perusahaan. BAB IV: PROSES MANAJEMEN RISIKO Dalam bagian ini diuraikan secara rinci apa saja yang harus dilakukan pada setiap tahapan proses manajemen risiko. Tahapan proses manajemen risiko tersebut secara berurutan adalah pertama Komunikasi dan Konsultasi; ke dua Menentukan Konteks; ke tiga Asesmen Risiko dimana tahapan ini terdiri dari tiga sub-tahapan yaitu Identifikasi Risiko, Analisis Risiko dan Evaluasi Risiko; ke empat Perlakuan Risiko dan ke lima adalah Monitoring dan Review. Seperti yang telah diuraikan pada awal dari Bab III ini, pelaku proses manajemen risiko adalah para risk owner, sehingga perlu dipastikan para risk owner tersebut memiliki kompetensi yang memadai dalam menangani risiko sesuai tanggung jawabnya. BAB V: KONTEKS MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN Bab ini merupakan bagian yang penting, karena pada bagian ini aturan-aturan normatif diletakkan pada praktek nyata di perusahaan. Hal ini dimulai, pertama dengan penguraian Visi, Misi, Sasaran dan Strategi perusahaan dalam mencapai sasaran tersebut. Kemudian yang kedua diuraikan mengenai lingkungan eksternal perusahaan, terutama pemahaman terhadap para pemangku kepentingan stakeholders yang utama. Ketiga dengan menguraikan mengenai lingkungan internal perusahaan, terutama pemahaman proses bisnis utama perusahaan. Selanjutnya yang keempat, menguraikan konteks manajemen risiko pada perusahaan, kriteria risiko yang digunakan dan akhirnya risiko utama yang dihadapi oleh perusahaan berdasarkan pendekatan proses bisnis utama dan keluarannya outcome yang menentukan kinerja atau going concern perusahaan tersebut. BAB VI: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN Bagian ini menjelaskan persiapan penerapan manajemen risiko secara menyeluruh di perusahaan dan memastikan bahwa semua infrastruktur penerapan manajemen risiko telah siap, proses manajemen perubahan dan pelatihan telah dilaksanakan dengan baik, dan lain-lain. Selain itu juga memberikan Panduan penerapan pada tingkat individu dan tingkat kelompok kerja, Panduan penerapan tingkat unit kerja dan tingkat unit bisnis serta panduan penerapan risiko tingkat perusahaan. 51 Untuk pelaksanaannya, masing-masing unit kerja bersama dengan fungsiunit Manajemen Risiko harus membuat Instruksi Kerja terkait dengan penerapan manajemen risiko pada daerah lingkup kerjanya masing-masing.

4. Implementasi Manajemen Risiko