Analisis Risiko Asesmen Risiko

63 5 Uraian kemungkinan terjadinya risiko tersebut dan peringkat nilai kemungkinannya; 6 Tingkat kegawatan risiko, yaitu nilai dampak dikalikan dengan nilai kemungkinan; 7 Status risiko dan informasi perkembangannya, apakah risiko tersebut masih aktif atau sudah tidak aktif, atau bahkan berkembang menjadi lebih besar; 8 Catatan hasil monitoring dan review. Bagian ketiga dari daftar risiko merupakan riwayat dari perlakuan yang sudah dilakukan terhadap risiko tersebut. Bagian ini berisikan hal-hal sebagai berikut: 1 Nomor perlakuan risiko; 2 Penanggung jawab perlakuan risiko; 3 Jenis dan uraian perlakuan risiko secara umum; 4 Jadwal perlakuan risiko yang direncanakan; 5 Target perlakuan risiko yang dapat meliputi penurunan dampak risiko danatau kemungkinan timbulnya risiko; 6 Pemeriksaan hasil perlakuan risiko sesuai dengan target perlakuan risiko, yaitu nilai dampak dan nilai kemungkinan; 7 Keputusan terhadap hasil perlakuan risiko, apakah diterima ataukah memerlukan perlakuan risiko lebih lanjut. Tabel risiko merupakan tabel yang berisikan kumpulan risiko-risiko yang sudah dibuatkan daftar risikonya. Keduanya merupakan hasil keluaran proses identifikasi risiko.

b. Analisis Risiko

Analisis risiko adalah upaya untuk memahami risiko lebih dalam. Hasil analisis risiko ini akan menjadi masukan dalam proses evaluasi risiko dan yang nantinya digunakan untuk proses pengambilan keputusan mengenai perlakuan terhadap risiko tersebut. Selain itu analisis risiko dapat diartikan juga sebagai cara dan strategi yang tepat dalam memperlakukan risiko tersebut. 64 Proses analisis seringkali dimulai dengan pendekatan kualitatif sederhana guna memberikan pemahaman umum. Ketika pemahaman lebih rinci dibutuhkan maka diperlukan investigasi yang lebih terarah dan handal. Namun, kurang tepat jika berasumsi bahwa analisis kuantitatif lebih superior daripada analisis kualitatif. Karena yang penting adalah kesesuaian penggunaan pendekatan analisis dengan kebutuhan berdasarkan situasi yang berkembang saat itu. Analisis risiko dapat dilaksanakan dengan tingkat kerincian yang bervariasi, tergantung dari jenis risiko, sasaran analisis risiko, informasi, data, dan sumber daya yang tersedia. Analisis dapat dilakukan secara kuantitatif, semi kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi dari cara-cara ini, tergantung dari kondisi yang ada. Dalam praktik biasanya dilakukan analisis kualitatif terlebih dahulu untuk mendapatkan indikasi umum tingkat risiko dan mengetahui peta risiko serta risiko-risiko yang patut mendapat perhatian. Setelah itu, sesuai dengan keperluan, harus dilaksanakan langkah berikutnya dengan melakukan analisis yang lebih spesifik dan secara kuantitatif. Tujuan dari analisis risiko adalah melakukan analisis dampak dan kemungkinan semua risiko yang dapat menghambat tercapainya sasaran organisasi, juga semua peluang yang mungkin dihadapi organisasi. Kondisi ini dicapai antara lain bila beberapa hal berikut dapat dipenuhi: 1 Proses analisis risiko dilaksanakan secara komprehensif dan mencakup semua risiko serta peluang yang ditemui dalam proses identifikasi risiko sebelumnya dan telah masuk ke dalam daftar risiko; 2 Semua yang terkait dengan risiko tersebut para pemangku risiko telah terlibat dalam proses analisis dan melakukan analisis berdasarkan informasi, data, serta pengetahuan yang mereka miliki dengan baik; 3 Proses analisis ini didampingi atau ditunjang dengan pengetahuan mengenai manajemen risiko yang memadai; 4 Waktu yang dialokasikan untuk proses ini cukup memadai; 65 5 Ukuran kemungkinan dan dampak yang digunakan harus konsisten dan sesuai dengan organisasi tersebut. Apabila digunakan tabel kemungkinan dan dampak, besaran dan pengelompokan nilai yang digunakan hendaknya tidak terlalu lebar dan juga tidak terlalu sempit, tetapi sesuai dengan organisasi tersebut. Pilihan metode analisis ditentukan oleh konteks, sasaran, dan sumber daya yang tersedia. Sebagai contoh, pada tingkat strategis, kategori risiko yang lebih luas dapat diidentifikasi dan dianalisis untuk memeroleh profil risiko organisasi. Profil ini akan menunjukkan isu-isu penting mengenai sistem manajemen dan perlakuan risiko yang perlu dibangun. Pada tingkat unit bisnis atau proyek, para Manajer perlu mengidentifikasi dan memprioritaskan risiko-risiko spesifik yang mengancam pencapaian sasarantarget yang ditetapkan. Beberapa risiko perlu diuji lebih rinci lagi. Berikut ini adalah alasan-alasan diperlukannya analisis risiko secara kuantitatif, yaitu: 1 Untuk memperoleh lebih banyak informasi tentang konsekuensi atau kemungkinan sehingga keputusan mengenai prioritas risiko dapat berbasis data dan informasi daripada menduga-duga; 2 Untuk lebih memahami risiko dan penyebabnya sehingga rencana penanganan dapat diarahkan pada akar penyebab sebenarnya daripada gejala dari suatu permasalahan; 3 Di mana kriteria keputusan memerlukan analisis yang lebih mendalam, karena kriteria tersebut dinyatakan secara kualitatif; 4 Membantu setiap orang memilih opsi-opsi yang memiliki perbedaan dalam hal biaya dan manfaat serta potensi peluang dan ancaman; 5 Menyediakan pemahaman yang lebih baik tentang risiko kepada individu yang harus bekerja dengan menghadapi risiko; 6 Menyediakan pemahaman mengenai risiko tersisa setelah strategi penanganan risiko diterapkan. 66 Gambar 7: Peringkat Risiko Berdasarkan formulasi hubungan dampak dan kemungkinan yang dapat dijadikan ukura pe eri gkata kega ata risiko aka aka diperoleh ga a ra hasil analisis risiko yang secara sederhana dapat ditampilkan pada gambar 7 di atas. Setiap risiko berdasarkan hasil perkalian dampak dan kemungkinannya akan mendapatkan peringkat sesuai dengan posisinya dalam peta tersebut di atas. Mengingat bahwa pengertian risiko juga mempunyai pengertian positif, maka dampak pada gambar juga dapat diartikan peluang dan tidak hanya ancaman belaka.

c. Evaluasi risiko