60
a. Identifikasi Risiko
Tahapan  ini  bertujuan  untuk  mengidentifikasi  risiko  yang  harus  dikelola  perusahaan melalui proses yang sistematis dan terstruktur. Proses ini sangat penting karena risiko
yang  tidak  teridentifikasi  pada  proses  ini  tidak  akan  ditangani  pada  proses-proses selanjutnya.  Proses  ini  juga  harus  mengupayakan  untuk  mengidentifikasikan  risiko-
risiko, baik dalam kendali maupun di luar kendali organisasi perusahaan eksternal.
Proses  tersebut  dimulai  dengan  mengidentifikasikan  secara  komprehensif,  ekstensif, dan intensif mengenai risiko apa saja yang dapat terjadi, di mana, dan situasi apa risiko
dapat terjadi. Setelah diperoleh daftar risiko yang dapat terjadi, maka mulai dianalisis mengapa  hal  tersebut  dapat  terjadi  dan  bagaimana  terjadinya.  Penting  untuk
diperhatikan  bahwa  risiko  yang  tidak  teridentifikasi  pada  tahap  ini  tidak  akan  masuk dalam perhatian penanganan proses selanjutnya.
Sasaran  identifikasi  risiko  adalah  mengembangkan  daftar  sumber  risiko  dan  kejadian yang  komprehensif  serta  memiliki  dampak  terhadap  pencapaian  sasaran  dan  target
atau elemen kunci yang teridentifikasi. Dokumen utama yang dihasilkan dalam proses ini adalah daftar risiko risk register.
Risiko  dalam  manajemen  risiko  bukan  sekadar  suatu  kejadian, peristiwa,  atau  kondisi yang  dapat  berkembangterjadi,  namun  mencakup  pula  berbagai  informasi  yang
terkait dengan kejadian, peristiwa, atau kondisi tersebut. Oleh karena itu dalam proses identifikasi risiko, informasi yang dikumpulkan antara lain mencakup:
1 Sumber  risiko:  stakeholders,  benda,  atau  kondisi  lingkungan  yang  dapat  memicu
timbulnya risiko. 2
Kejadian:  peristiwa  yang  dapat  terjadi  dan  berdampak  terhadap  pencapaian sasaran dan target.
3 Konsekuensi: dampak terhadap aset organisasi atau stakeholders.
61
4 Pemicu  apa  dan  mengapa:  faktor-faktor  yang  menjadi  pemicu  timbulnya  suatu
peristiwa berisiko. Ini terkait dengan kemungkinan terjadinya risiko. 5
Pengendalian:  langkah-langkah  antisipasi  dan  pencegahan  awal  yang  dapat dilaksanakan.
6 Perkiraan kapan risiko terjadi dan di mana risiko itu dapat terjadi.
Elemen-elemen kunci di atas dapat bertambah atau berkurang, tergantung kebutuhan pada saat menetapkan konteks manajemen risiko.
Untuk  mengembangkan  daftar  risiko  yang  komprehensif,  digunakan  suatu  proses sistematis dan terstruktur yang sudah dilakukan sejak penentuan konteks manajemen
risiko.  Proses  identifikasi  risiko  yang  efektif  dapat  ditunjukkan  bila  menggunakan tahapan  yang  terstruktur  pada  proses,  proyek,  dan  kegiatan  sesuai  dengan  kriteria
yang  telah  digunakan  ketika  menetapkan  konteks  manajemen  risiko.  Hal  ini  untuk memastikan bahwa proses identifikasi risiko telah berlangsung komprehensif dan tidak
ada proses atau isu penting yang terlewatkan.
Ada  banyak  teknik  untuk  melakukan  proses  identifikasi  risiko,  namun  secara  umum teknik tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
1 Berdasarkan  teknik  Brainstorming  antara  lain,  adalah  Brainstorming,  Delphi
Method, RCSA Risk Control Self-Assessment, dan lain-lain.; 2
Berdasarkan  persepsi  para  pihak  terkait,  misalnya  antara  lain  Document  Review, Stakeholders Analysis, Expert Judgement, dan lain-lain.;
3 Berdasarkan proses bisnis, misalnya FMEA Failure Mode  Effect Anlysis;
4 Berdasarkan  struktur  organisasi  atau  struktur  pekerjaan  workbreakdown
structure, misalnya RBS Risk Breakdown Structure. Dalam  praktiknya  proses  indentifikasi  risiko  dapat  saja  dilakukan  dengan  kombinasi
dari berbagai macam teknik di atas untuk memastikan bahwa semua risiko telah dapat diidentifikasi. Hasil akhir dari proses identifikasi risiko adalah pembuatan daftar risiko.
62
Daftar  risiko  adalah  suatu  rekaman  data  mengenai  riwayat  risiko  dan  perkembangan perlakuannya.  Dengan  demikian,  daftar  risiko  merupakan  data  dasar  dalam  proses
manajemen risiko yang harus selalu dimutakhirkan sesuai dengan perkembangan dan dinamika  proses,  serta  konteks  organisasi.  Namun  tidak  terdapat  suatu  format  baku
dalam penyusunan daftar risiko.
Secara  umum,  struktur  isi  dari  daftar  risiko  meliputi  tiga  hal;  yaitu  bagian  pertama untuk  pengendalian dokumen;  bagian  kedua untuk  identitas  risiko; dan bagian  ketiga
adalah riwayat risiko.
Bagian  pertama  yang  merupakan  pengendalian  dokumen  berisikan  hal-hal  sebagai berikut:
1 Judul dokumen;
2 Nomor dokumen;
3 Nomor pemutakhiran revisi;
4 Nama risiko;
5 Lokasi proses  bagian tempat risiko;
6 Tanggal pembuatan;
7 Lembar pengesahan, yang memuat:
a Pihak yang membuat pemangku risiko;
b Pihak yang memeriksa atasan pemangku risiko;
c Pihak yang menyetujui;
Bagian kedua yang merupakan identitas risiko berisikan hal-hal sebagai berikut: 1
Uraian rinci mengenai risiko; 2
Perkiraan sumber risiko dan pemicu terjadinya risiko; 3
Pemangku  kepentingan  yang  terkait  dengan  risiko  tersebut  partisipan  terhadap risiko tersebut;
4 Uraian dampak risiko dan peringkat nilai dampak tersebut;
63
5 Uraian
kemungkinan terjadinya
risiko tersebut
dan peringkat
nilai kemungkinannya;
6 Tingkat kegawatan risiko, yaitu nilai dampak dikalikan dengan nilai kemungkinan;
7 Status  risiko  dan  informasi  perkembangannya,  apakah  risiko  tersebut  masih  aktif
atau sudah tidak aktif, atau bahkan berkembang menjadi lebih besar; 8
Catatan hasil monitoring dan review. Bagian  ketiga  dari  daftar  risiko  merupakan  riwayat  dari  perlakuan  yang  sudah
dilakukan terhadap risiko tersebut. Bagian ini berisikan hal-hal sebagai berikut: 1
Nomor perlakuan risiko; 2
Penanggung jawab perlakuan risiko; 3
Jenis dan uraian perlakuan risiko secara umum; 4
Jadwal perlakuan risiko yang direncanakan; 5
Target  perlakuan  risiko  yang  dapat  meliputi  penurunan  dampak  risiko  danatau kemungkinan timbulnya risiko;
6 Pemeriksaan  hasil  perlakuan  risiko  sesuai  dengan  target  perlakuan  risiko,  yaitu
nilai dampak dan nilai kemungkinan; 7
Keputusan terhadap hasil perlakuan risiko, apakah diterima ataukah memerlukan perlakuan risiko lebih lanjut.
Tabel  risiko  merupakan  tabel  yang  berisikan  kumpulan  risiko-risiko  yang  sudah dibuatkan  daftar  risikonya.  Keduanya  merupakan  hasil  keluaran  proses  identifikasi
risiko.
b. Analisis Risiko