Komunikasi dan Konsultasi ASPEK OPERASIONAL

52 Tahapan-tahapan proses manajemen risiko tersebut di atas akan diuraikan secara lebih luas pada bagian-bagian berikut di bawah ini.

5. Komunikasi dan Konsultasi

Pada dasarnya proses yang dilakukan sama dengan yang dilakukan pada kerangka kerja manajemen risiko, tetapi karena konteks yang ditangani berbeda, maka proses ini harus dilakukan secara lebih fokus. Komunikasi dan konsultasi dengan pemangku kepentingan internal maupun eksternal harus dilaksanakan sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan dan pada setiap tahapan proses manajemen risiko. Oleh karena itu, sejak awal harus disusun suatu rencana komunikasi dan konsultasi dengan para pemangku kepentingan. Rencana ini harus merujuk pada risiko yang mungkin terjadi, dampak, dan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasinya, serta hal-hal lain yang terkait. Komunikasi dan konsultasi yang efektif, baik internal maupun eksternal, harus menghasilkan kejelasan bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk menerapkan proses manajemen risiko dan para pemangku kepentingan terkait. Mereka harus memahami dengan baik kriteria pengambilan keputusan serta mengapa suatu tindakan perlu diambil. Pendekatan konsultasi secara kelompok sangat disarankan untuk menghasilkan hal-hal berikut antara lain tetapi tidak terbatas: a. Penentuan konteks yang benar; b. Memastikan bahwa kepentingan para pemangku kepentingan telah dimengerti dan dipertimbangkan dengan baik; c. Memperoleh manfaat dari berbagai keahlian yang ada untuk menganalisis risiko multidisiplin; d. Memastikan bahwa semua risiko telah diidentifikasi dengan baik; 53 e. Memastikan bahwa berbagai pandangan telah dipertimbangkan dalam melakukan evaluasi risiko; f. Meningkatkan proses manajemen perubahan ketika pelaksanaan proses manajemen risiko; g. Memperoleh persetujuan dan dukungan untuk tindakan perlakuan risiko; serta h. Mengembangkan rencana komunikasi dan konsultasi internal maupun eksternal. Pengenalan siapa saja pemangku kepentingan risiko yang terkait, baik internal maupun eksternal harus dilakukan dengan baik. Hal ini penting karena akan menentukan strategi ko u ikasi da ko sultasi a g aka dilaksa aka . Tek ik Stakeholders Analysis , aka sangat membantu dalam melaksanakan proses ini. Komunikasi dan konsultasi dengan para pemangku kepentingan sangat penting karena mereka memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap risiko yang didasarkan atas persepsi mereka terhadap risiko tersebut. Persepsi terhadap risiko ini sangat berbeda bagi masing-masing pemangku kepentingan, baik dari segi nilai, konsep, kebutuhan, maupun kepentingan mereka. Apabila pandangan mereka mempunyai pengaruh yang menentukan dalam pengambilan keputusan maka menjadi sangat penting untuk dapat mengidentifikasi persepsi mereka. Hal tersebut perlu dicatat dan dijadikan bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Rencana komunikasi dan konsultasi hendaknya: a. Merupakan forum untuk bertukar informasi di antara para pemangku kepentingan; b. Tempat untuk menyampaikan pesan secara jujur, akurat, mudah dimengerti, dan didasarkan pada fakta yang ada; c. Bermanfaat dan besar kontribusinya harus dapat dinilai.

6. Menentukan Konteks