8 dengan beberapa perubahan yang berbeda dalam aturan-aturan dari strategi dan
strukturnya.
2.1.2 Infrastruktur Teknologi Informasi yang Adaptif
Infrastruktur teknologi informasi yang adaptif adalah infrastruktur yang dapat menyesuaikan diri dengan keadaan dan dibuat fleksibel untuk dapat
mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi secara efisien. Alasan mengapa dibutuhkan infrastruktur teknologi yang adaptif cukup sederhana, hal ini
disebabkan karena dunia bisnis baik termasuk lembaga profit maupun non-profit seperti perpustakaan begitu cepat berubah, sedangkan perubahan teknologi
informasi tidak bisa dilakukan secepat itu. Sehingga perlu disiapkan infrastruktur yang bisa mengantisipasi banyak perubahan untuk jangka waktu yang cukup
panjang. Menurut Robertson dan Sribar 2001, manifestasi dari infrastruktur
teknologi informasi yang adaptif adalah: 1. Efficiency, dengan tersedianya komponen-komponen yang
dapat dimanfaatkan bersama oleh berbagai sistem aplikasi baik lama maupun baru.
2. Efectiveness, dengan komponen-komponen yang mudah dipadukan interoperable dan di integrasikan.
3. Agility, dengan komponen-komponen yang mudah dirombak, di-upgrade, atau diganti.
Sedangkan tolok ukur dari dari infratruktur adaptif, adalah: 1.
Time to market, kecepatan implementasi layanan baru. 2.
Scalability, mampu mengakomodasi peningkatan penggunaan beban.
3. Extensibility, kemudahan menambah komponen baru.
4. Complexity Partitioning, partisi arsitektur aplikasi kedalam
komponen-komponen yang dapat dikelola secara terpisah modular.
5. Reusability, pemnafaatan ulangsilang komponen-komponen
infrastruktur oleh berbgai layanan teknologi informasi perushaan.
Universitas Sumatera Utara
9 6.
Integration, pemanfaaatan teknologi open standart yang memungkinkan
integrasi antar
komponen-komponen infrastruktur.
Permasalahan yang sering timbul adalah penerapan infrastruktur teknologi informasi yang tidak terencana dengan baik serta tidak terkoordinasinya
perencanaan infrastruktur dengan strategi dan pengembangan sistem informasi. Seringkali pengembangan infrastruktur menyesuaikan dengan kebutuhan-
kebutuhan aplikasi-aplikasi baru tanpa adanya standarisasi. Penyelesaian dari masalah di atas, adalah dengan mengembangkan
infrastruktur teknologi informasi yang adaptif. . Menurut Robertson dan Sribar 2001, pengembangan infrastruktur
teknologi yang adaptif dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: 1.
Merencanakan infrastruktur secara menyeluruh, mencakup seluruh institusi dengan berbagai tingkatan struktur yang ada.
2. Mempertimbangkan kebutuhan infrastruktur di masa depan
dengan mengakomodasi perubahan dan pertumbuhan. 3.
Memaksimalkan penggunanaan ulang dan silang reuse komponen infrastruktur termasuk didalamnya infrastruktur
sumber daya manusia. 4.
Memilih teknologi yang tepat. Dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan , penerapan teknologi
open standart dapat lebih efisien untuk menjamin interoperabilitas dan kebebasan dari ktergatungan pada
vendor tertentu. Selain itu, harus dilihat juga kesesuaian dengan kebutuhan bisnis, kesiapan serta kemampuan institusi
untuk mengadopsinya.
5. Menerapkan prosedur standar dalam perencanaan dan
pengelolaan infrastruktur. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pengembangan
infrastruktur teknologi informasi yang adaptif sangat bermanfaat bagi institusi- institusi dalam mengelola infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki baik
yang lama maupun yang baru secara terencana, sehingga dapat menghemat biaya operasi dan pemeliharaan.
Universitas Sumatera Utara
10
2.2 Akses Internet