Pengertian Kebutuhan Informasi Jenis Kebutuhan Informasi

25 perpustakaan perguruan tinggi untuk menyediakan informasi yang beragam dan sesuai dalam memenuhi kebutuhan informasi civitas akademika.

2.5.1 Pengertian Kebutuhan Informasi

Manusia adalah makhluk yang kompleks. Manusia dalam melangsungkan kehidupannya memiliki banyak kebutuhan. Kebutuhan setiap orang berbeda-beda termasuk kebutuhan informasi. Setiap kebutuhan informasi seseorang diperlukan sebagai tuntutan dalam penunjang kehidupannya untuk melaksanakan kegiatan. Kebutuhan diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh seseorang yang harus dipenuhi. Ada banyak pengertian kebutuhan informasi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain: Menurut Kulthau yang di kutip oleh Ishak 2006, 91 menyatakan bahwa ―kebutuhan informasi muncul akibat kesenjangan pengetahuan yang ada dalam diri seseorang dengan kebutuhan informasi yang di perlukan ‖ Menurut Kricelas yang dikutip oleh Ishak 2006, 91 mendefenisikan kebutuhan infomasi sebagai berikut, ―... when the current state of possesed knowledge is less than needed. Krikelas menyatakan bahwa kebutuhan informasi timbul ketika pengetahuan yang dimiliki seseorang kurang dari yang dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari informasi‖ Menurut Wilson 1994, menyatakan bahwa ―kebutuhan informasi adalah sebuah pengalaman subyektif yang hanya terjadi pada pikiran orang yang sedang dalam kondisi membutuhkan dan tidak bisa secara langsung diakses oleh para pengamat‖ Dari ketiga pernyataan di atas terlihat bahwa kebutuhan informasi setiap orang berbeda-beda tergantung dengan pengetahuan yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ingin selalu menambah pengetahuannya. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi apabila masing- masing individu mencari serta memenuhi kebutuhan tersebut yang dapat bermanfaat bagi kehidupannya untuk menjawab ketidaktahuan yang dimiliki. Universitas Sumatera Utara 26

2.5.2 Jenis Kebutuhan Informasi

Dikaitkan dengan lingkungan yang mendorong timbulnya kebutuhan, maka banyak kebutuhan informasi yang bisa di kemukakan, antara lain: Kebutuhan informasi menurut Diao yang dikutip oleh Prahatmaja 2006, 5 membagi kebutuhan informasi manusia menjadi tiga macam kebutuhan informasi, yaitu: 1. Kebutuhan informasi yang objektif, yaitu kebutuhan yang seharusnya ada kalau seseorang mau mencapai tujuannya dengan sukses. Kebutuhan informasi objektif ini menentukan ruang lingkup informasi potensial objektif. 2. Kebutuhan informasi subjektif yaitu kebutuhan informasi yang disadari seseorang sebagai persyaratan untuk suksesnya pencapaian tujuan. Kebutuhan jenis ini menentukan ruang lingkup informasi potensial subjektif. Namun yang sering menjadi permasalahan adalah kebutuhan informasi yang di sadari pun kerapkali tidak selalu mudah untuk merumuskannya. 3. Kebutuhan informasi yang terpenuhi, yaitu kebutuhan informasi yang disadari seseorang dan terpenuhi kebutuhannya. Ada banyak jenis kebutuhan informasi, menurut Katz yang dikutip oleh Yusup 2009, antara lain adalah: 1. Kebutuhan kognitif. Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini di dasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang. 2. Kebutuhan afektif. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estesis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-penglaman emosional. Dalam hal ini, berbagai media sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Misalnya, orang mebeli radio, telvisi, dan menonton film, tidak lain karena mencari hiburan. 3. Kebutuhan integrasi personal personal integrative needs. Ini dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri. Universitas Sumatera Utara 27 4. Kebutuhan integrasi sosial social integrative needs. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan kekeluargaan, teman dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain. 5. Kebutuhan berkhayal escapist needs. Ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan dan hasrat mencari, hiburan dan pengalihan. Menurut Taylor 1968, 178-189 ada empat lapisan atau tingkatan yang dilalui oleh pikiran manusia sebelum sebuah kebutuhan benar-benar dapat terwujud secara pasti: 1. Visceral need, yaitu tingkatan ketika ―need for information not existing in the remembered experience of the inquirer ‖ – atau dengan kata lain ketika kebutuhan informasi belum sungguh-sungguh dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang dalam hidupnya. Inilah kebutuhan ―tersembunyi‖ yang seringkali baru muncul setelah ada pengalaman tertentu. 2. Conscious need, yaitu ketika seseorang mulai menggunakan ― mental-description of an ill-defined area of indecision ‖ atau ketika seseorang mulai mereka-reka apa sesungguhnya yang ia butuhkan. 3. Formalized need, yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin di saat inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannya kepada orang lain. 4. Compromised need, yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan kebutuhannya karena mengantisipasi, atau beraksi terhadap kondisi tertentu. Menurut Morgan dan King yang dikutip oleh Wilson 1994 mengemukakan bahwa jenis kebutuhan informasi muncul dari tiga motif, yaitu: 1. Physicological motives: kebutuhan didasari atas kebutuhan diri sendiri. 2. Unleraned Motives: kebutuhan informasi terjadi karena adanya tugas, atau informasi digunakan untuk mengambil suatu keputusan. 3. Social Motives: kebutuhan informasi terjadi karena adanya permintaan informasi dari orang lain. Universitas Sumatera Utara 28 Berdasarkan uraian di atas, jenis kebutuhan informasi sesorang didasari oleh banyak hal. Kebutuhan akan informasi bisa timbul karena pengalaman- pengalaman emosional dalam hidup, pekerjaan, hasrat ingin memahami terhadap sesuatu yang tidak diketahui, pendidikan , kegiatan bersosialisasi, bahkan untuk mencari suatu hiburan atau pengalihan.

2.5.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi