Latar Belakang dan Masalah

dan perkembangan tanaman Salisbury, 1995. Hasil penelitian Marfirani dkk 2014 diketahui bahwa perlakuan pemberian filtrat bawang merah dengan konsentrasi 40, 60, 80 dan 100 memengaruhi pertumbuhan stek melati yang meliputi persentase hidup stek, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar dan panjang akar secara signifikan. Tumbuhan bawang merah dapat digunakan sebagai zat pengatur tumbuh alami karena memiliki kandungan hormon pertumbuhan berupa hormon auksin dan gibberellin, sehingga dapat memacu pertumbuhan benih. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh yang berasal dari ekstrak bawang merah Allium cepa L. terhadap benih padi sawah Oryza sativa L. varietas Inpari 30.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui apakah ekstrak air bawang merah Allium cepa L. dapat mempengaruhi perkecambahan padi sawah varietas Inpari 30; 2. Mengetahui apakah ekstrak air bawang merah Allium cepa L. dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah padi sawah varietas Inpari 30, dan 3. Mengetahui pada konsentrasi berapa ekstrak air umbi bawang merah dapat menstimulasi pertumbuhan kecambah padi sawah varietas Inpari 30.

C. Manfaat Penelitian

Dengan diketahuinya cara meningkatkan viabilitas benih padi karena pemberian ekstrak air bawang merah, maka dapat dijadikan informasi dasar untuk studi selanjutnya terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah padi. Dari segi pengembangan pertanian maka hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perencanaan dalam mengatasi keseimbangan antara ketersediaan serta kebutuhan beras di Indonesia.

D. Kerangka Pikir

Padi merupakan tanaman yang paling penting di Indonesia karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi yang merupakan olahan dari beras dan tentunya dihasilkan oleh tanaman padi. Setiap tahun permintaan kebutuhan beras semakin meningkat seiiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Dalam mengatasi hal ini produksi padi harus terus ditingkatkan, sehingga sangat perlu ditemukan inovasi baru dalam meningkatkan produksi pad i. Berbagai penelitian untuk menstimulant pertumbuhan padi harus dilakukan, salah satunya seperti yang dilakukan peneliti yaitu meneliti ekstrak air bawang merah yang diduga dapat menjadi stimulant alami pertumbuhan tanaman padi. Bawang merah mengandung flavonoid jenis quercetin. Quercetin monoglucoside 1 dan quercetin diglucoside adalah flavonoid utama, 80 dari kandungan quercetin total. Rasio quercetin monoglucoside 1 dengan quercetin diglucoside adalah 1: 2.2 . Cincin B-monohidroksi flavonoid diketahui berperan dalam degradasi asam indol asetat IAA, sedangkan cincin B-dihidroksi flavonoid menghambat degradasi IAA. Saat ini diketahui bahwa peran flavonoid adalah sebagai regulator endogen transport polar auksin. Quercetin dan flavonoid lainnya merupakan inhibitor transport polar auksin. Oleh sebab itu pemberian ekstrak bawang merah akan mempengaruhi pertumbuhan kecambah padi sawah varietas Inpari 30. Selain bawang merah, quercetin terdapat pula pada tanaman- tanaman lain. Rumus molekul quercetin dan tanaman lain yang mengandung quercetin dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Tanaman-tanaman yang mengandung quercetin Untuk mengevaluasi efek ekstrak air bawang merah terhadap daya kecambah dan pertumbuhan kecambah padi sawah varietas Inpari 30, maka peneliti mengukur persentase benih yang berkecambah setelah perlakuan ekstrak bawang merah dan pertumbuhan kecambah selanjutnya