Perkembangan Deposito Mudharabah Perkembangan Bagi Hasil Bank Umum Syariah

5.3. Perkembangan Deposito Mudharabah

Secara umum perkembangan deposito mudharabah pada BUS dalam periode Juli 2002 sampai Desember 2006 mengalami peningkatan. Pada Januari 2002 sampai Desember tahun 2004 deposito mudharabah mengalami peningkatan dari 815.833 milyar rupiah menjadi 5589.67 milyar rupiah. Penurunan pada deposito mudharabah terjadi kembali pada bulan Januari 2006 sebesar 0.97 persen, dan pada pertengahan tahun terjadi peningkatan kembali dari 8690.77 milyar rupiah menjadi 10826.08 milyar rupiah atau sebesar 1.24 persen. Hal ini merupakan peningkatan terbesar yang terjadi, salah satunya dikarenakan oleh menurunnya BI rate, sehingga masyarakat dapat menentukan dimana akan menempatkan dananya setelah melihat kondisi makroekonomi. Sumber: Bank Indonesia 2002-2006 Gambar 5.3. Grafik Perkembangan Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah

5.4. Perkembangan Bagi Hasil Bank Umum Syariah

Bagi hasil yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah yaitu berupa ekuivalen rate, dimana besarnya tergantung dari keuntungan pihak bank. Return 2000 4000 6000 8000 10000 12000 J ul -0 2 De s- 02 Ja n- 03 Ju l-0 3 D es -0 3 Ja n- 04 Ju l-0 4 D es -0 4 J an -05 J ul -05 De s- 05 Ja n-06 Ju l-0 6 De s- 06 Periode Mi lyar R u p iah dari DPK BUS dibagi menjadi tiga yaitu bagi hasil tabungan, bagi hasil deposito dan bonus giro. Pada umumnya bagi hasil deposito mengalami penurunan sampai akhir periode 2006. Bulan Juli 2002 bagi hasil deposito sebesar 12.18 persen terus menurun sampai 8.00 persen. Penurunan ini diindikasikan karena pada awal berdirinya BUS masih belum ada regulasi yang baku, sehingga bagi hasil yang diberikan belum murni menganut sistem syariah. Pada tahun 2004 sistem pada BUS diindikasikan mulai menganut sistem syariah murni, hal ini dikarenakan periode setelah munculnya fatwa MUI dan regulasi tentang ketentuan DPK oleh Dewan Syariah Nasional DSN. Nilai bagi hasil deposito mulai berfluktuatif dengan nilai yang tidak jauh berbeda berkisar antara sekitar 7 persen sampai 9 persen dari Januari 2004 sampai Desember 2006. Sumber: BSM dan BMI 2002-2006 Gambar 5.4.1. Perkembangan Bagi Hasil Deposito Bank Umum Syariah Besarnya fluktuatif pada bagi hasil tabungan tidak sebesar pada bagi hasil deposito nilainya berkisar sekitar 8 persen sampai 6 persen mengalami penurunan dari Juli 2002 sampai Desember 2006. Penurunan ini dilakukan oleh pihak BUS apabila bagi hasil pada simpanan berjangka nilainya diturunkan, maka 2 4 6 8 10 12 14 J ul -0 2 De s- 02 J an -0 3 Ju l-0 3 De s-03 J an- 04 Ju l-0 4 D es- 04 Ja n- 05 Ju l-0 5 D es- 05 Ja n- 06 Ju l-0 6 D es- 06 Periode Persentase nilai bagi hasil tabungan pun diturunkan. Seperti halnya pada bank konvensional ketika nilai suku bunga simpanan berjangka turun maka nilai suku bunga yang lainnya akan mengikuti. Penurunan terbesar pada bagi hasil deposito terjadi antara periode Juli 2002 sampai awal Januari 2004 yaitu dari 8.94 persen menjadi 6.00 persen. Sumber: BSM dan BMI 2002-2006 Gambar 5.4.2. Perkembangan Bagi Hasil Tabungan Bank Umum Syariah Bonus giro diberikan atas kebijaksanaan pihak bank karena sistem wadiah merupakan sistem yang tidak mengharuskan pihak bank untuk memberikan return. Data bonus giro seperti pada Gambar 5.4.3 merupakan data yang berpatokan pada salah satu BUS yaitu Bank Syariah Mandiri, hal ini dikarenakan BSM memiliki aset yang terbesar diatara ketiga BUS yang beroperasi. Bonus giro mengalami penurunan yang cukup besar antara Juli 2002 hingga Desember 2003 yaitu 2.96 persen menjadi 1.6 persen. Nilai bonus giro cukup mengalami fluktuasi antara Januari 2004 hingga akhir periode 2006 yaitu berkisar antara 1.34 persen sampai 1.42 persen. Kenaikan dan penurunan bonus giro yang cukup terlihat adalah bulan Desember mengalami kenaikan mencapai 1.5 persen dan pada bulan 2 4 6 8 10 Ju l-0 2 D es- 02 Ja n-03 Ju l-0 3 De s- 03 Ja n-04 Ju l-0 4 De s- 04 Ja n-05 Ju l-0 5 De s- 05 Ja n- 06 Ju l-0 6 De s- 06 Periode Pers ent a se Januari 2006 mengalami penurunan pada angka 1.09 persen. Secara umum nilai return yang diberikan oleh BUS pada awal periode penelitian hingga akhir periode penelitian memiliki trend yang negatif, meskipun selama mengalami penurunan terjadi fluktuasi. Sumber: BSM dan BMI 2002-2006 Gambar 5.4.3. Perkembangan Bonus Giro Bank Umum Syariah

5.5. Perkembangan Suku Bunga Bank Konvensional