Analisis pengaruh suku bunga bank konvensional terhadap jumlah simpanan pada Bank Umum Syariah tahun 2002-2006
OLEH
BETY MARIANTINI H14103072
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
(2)
RINGKASAN
BETY MARIANTINI. Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006 (dibimbing oleh SRI HARTOYO).
Sistem syariah yang mulai dipraktekkan pertama kali pada tahun 1991 oleh lembaga perbankan yaitu Bank Muamalat Indonesia memberikan referensi baru bagi masyarakat untuk melakukan pemilihan dalam menempatkan dananya. Pada akhir tahun 2006 tercatat terdapat tiga Bank Umum Syariah (BUS) yang telah beroperasi yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia. Bertambahnya jumlah BUS di Indonesia menyebabkan persaingan antar bank konvensional dan bank syariah dalam mendapatkan nasabah. Salah satu faktor yang dapat menarik nasabah adalah besarnya return yang diberikan oleh pihak bank.
Kebijakan pemerintah berupa fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram pada akhir tahun 2003 menyebabkan sebagian masyarakat mempertimbangkan kadar halal dan haram dalam bertransaksi di bidang keuangan, terutama masyarakat Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim. Dalam penelitian ini dampak return yaitu suku bunga dan bagi hasil yang diberikan oleh bank konvensional dan bank syariah akan dianalisis.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series bulanan dari Februari tahun 2002 sampai Desember tahun 2006 yang terdiri dari data tabungan mudharabah, giro wadiah, deposito mudharabah, suku bunga simpanan berjangka 3 bulanan, suku bunga tabungan, bagi hasil deposito, bagi hasil tabungan, bonus giro, tingkat inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan dummy kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Autoregression (VAR) yang dikombinasikan dengan metode Vector Eror Correction Model (VECM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jangka pendek suku bunga bank konvensional dan nisbah yang diberikan oleh bank syariah berpengaruh terhadap besarnya jumlah simpanan pada bank syariah. Pada jangka panjang suku bunga bank konvensional dan nisbah mempengaruhi besarnya jumlah simpanan pada BUS dan mempengaruhi keputusan masyarakat untuk menempatkan dananya, masyarakat lebih bersifat rasional yaitu lebih memperhatikan return yang diberikan oleh pihak bank. Pada jangka panjang setelah adanya fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram bukan merupakan faktor yang membuat masyarakat lebih memilih aspek religi dan prinsip keagamaan. Masyarakat lebih memilih prinsip profit motive. Implikasi kebijakan pada penelitian ini adalah adanya pengaruh suku bunga bank konvensional terhadap DPK pada bank syariah maka bank syariah seharusnya memiliki kendali dalam returnnya yaitu dengan: pertama, melakukan pemilihan secara selektif terhadap calon nasabah pembiayaan, sehingga usaha yang dijalankan oleh nasabah akan memberikan return yang lebih baik. Kedua melakukan pendampingan pada nasabah yang baru bergerak di sektor riil sehingga dapat meminimalisir kerugian yang dapat mengurangi return pada BUS.
(3)
TAHUN 2002-2006
Oleh
BETY MARIANTINI H14103072
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
(4)
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Bety Mariantini
Nomor Registrasi Pokok : H14103072 Program Studi : Ilmu Ekonomi
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006
dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Sri Hartoyo, MS. NIP. 131 124 021
Mengetahui,
Ketua Departemen Ilmu Ekonomi
Ir. Rina Oktaviani, MS. Ph.D. NIP. 131 846 872
(5)
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, Mei 2007
Bety Mariantini H14103072
(6)
RIWAYAT HIDUP
Bety Mariantini. Dilahirkan di Probolinggo pada tanggal 20 Maret 1985 dari pasangan Bapak Sudjianto dan Ibu Suminah. Penulis merupakan putri terakhir dari tiga bersaudara. Penulis menjalani kehidupan dari kecil sampai dewasa di kota kelahirannya, kota Probolinggo, Jawa Timur.
Penulis menjalani pendidikan di bangku sekolah dasar dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1997 di SDN Sukabumi X Probolinggo. Selanjutnya meneruskan ke pendidikan lanjutan tingkat pertama dari tahun 1997 sampai tahun 2000 di SLTP N 1 Probolinggo. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah umum di SMUN 1 Probolinggo dan lulus pada tahun 2003.
Pada tahun 2003 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Selama mengikuti pendidikan di bangku kuliah, penulis selain aktif sebagai pengurus dalam beberapa organisasi kemahasiswaan juga aktif pada berbagai kegiatan modelling, seperti Forum Mahasiwa Probolinggo (2003-2007), Paduan Suara Mahasiswa Agriaswara (2003-2006), Himpunan Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HIPOTESA) pada tahun 2005, Majalah Kampus Gema Almamater (2004-2005). Pada tahun 2004, penulis menjadi mahasiswi terbaik Tahap Persiapan Bersama. Penulis pernah menjadi finalis Wajah Model Idol B-One Management (2005), Cipta Bintang Televisi (2005), Plangi Model Hunt (2005) dan berbagai event modelling lainnya.
(7)
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Kepada-Nya penulis berlindung dari segala khilaf dan dosa, kepada-Nya penulis berlindung dari segala yang diharamkan oleh-Nya. Segala puji bagi-Nya karena telah memberikan kemudahan, pencerahan dan kelancaran pada penulis dalam menyusun skripsi ini. Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah SAW pembawa islam agama paling mulia dan rahmat bagi semua makluk-Nya.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Adapun judul skripsi ini adalah Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan doa, bantuan, perhatian, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada: Pertama, bapak Dr. Sri Hartoyo, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan memberikan ilmu baru kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Kedua, bapak Ir. Noer Azam Achsani, MS. Ph.D selaku dosen penguji utama yang telah banyak memberikan masukan dan saran, sehingga menjadikan perbaikan skripsi bagi penulis. Ketiga, ibu Ir. Tanti Noviyanti, M.Si selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan banyak masukan tentang tata cara penulisan yang baik. Keempat, kedua orang tua yaitu bapak Sudjianto dan ibu Suminah, S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan moril, materil serta doa yang tidak pernah lepas dipanjatkan kepada-Nya. Kakak tercinta Irma yang selalu memberikan motivasi dan doanya serta Teguh segala doa tercurah untuknya.
Penulis juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada segenap rekan-rekan yang telah memberikan dukungan. Pertama, teman-teman bisma Ndul,
(8)
Tongki, Mbak Yeni, Mbak Vina, Yayang, Eks.bismers dan Bibi Kani yang telah memberikan warna-warni kehidupan kepada penulis selama menjadi anak kost di Bogor. Kedua, Hany, Dewi, Imas dan Dora yang telah menjadi sahabat terbaik selama menjadi mahasiswa Ilmu Ekonomi di IPB. Ketiga, teman-temanku seperjuangan ilmu Ekonomi angkatan 40 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Kalian pasti akan mendapatkan yang terbaik dan lulus pada waktu yang tepat. Amin. Keempat, teman-temanku di Forum Mahasiswa Probolinggo, Dewi, Faiq, Mbak Ratih, Mbak Ana-Ani, Mbak Tri, Mbak Sulis, Mbak Ratih Agung, Dody, Lanang, Agung, Acil, Ludy dan teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Kelima, teman-temanku di Agriaswara, Aci, Cony, Chika, Mbak Vera, Mbak Piping, K’ Rudi, K’Helmi, K’Fandi dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Spesial thanks to: Allah SWT, Heny, K’Willy, Mas Anwar BMI, Mbak Saras BMI, Kru DTI BSM, Oma, Uut, lovely computer Berrut & Whina Desiana yang selalu menemani penulis sepanjang penyusunan skripsi. Kepada semua pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung penulis ucapkan permohonan maaf dan terima kasih karena tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bogor, Mei 2007
Bety Mariantini H14103072
(9)
Halaman
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ...xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
1.5. Ruang Lingkup... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1. Teori Suku Bunga ... 9
2.2. Konsep Simpanan ... 9
2.3. Model Analisis ... 11
2.3.1. Model Metzler... 11
2.3.2. Model Haron dan Norafifah ... 12
2.3.3. Model Haron dan Azmi... 14
2.4. Penelitian Terdahulu ... 15
III. KERANGKA PEMIKIRAN ... 20
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 20
3.1.1. Pengaruh Suku Bunga Tabungan dan Simpanan Berjangka Terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah... 21
3.1.2. Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah... 22
3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... 24
3.3. Hipotesis... 25
IV. METODE PENELITIAN... 27
4.1. Jenis dan Sumber Data ... 27
(10)
4.2.1. Vector Autoregression... 28
4.2.2. Uji Stasioner... 31
4.2.3. Menentukan Kriteria Lag... 31
4.2.4. Uji Kointegrasi ... 32
4.2.5. Estimasi Vector Error Correction Models... 33
4.2.6. Impulse Respon Function... 34
4.2.7. Forecast Error Variance Decomposition... 34
V. PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA DAN VARIABEL MAKROEKONOMI ... 35
5.1.Perkembangan Tabungan Mudharabah ...35
5.2. Perkembangan Giro Wadiah ...36
5.3. Perkembangan Deposito Mudharabah...37
5.4. Perkembangan Bagi Hasil Bank Umum Syariah ... 37
5.5. Perkembangan Suku Bunga Bank Konvensional... 40
5.6. Perkembangan Tingkat Inflasi ... 42
5.7.Perkembangan Pendapatan Nasional ... 42
5.8. Perkembangan Harga Saham Syariah ... 43
VI. ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA... 45
6.1.Kestasioneran Data... 45
6.2. Penentuan Lag Optimal... 47
6.3. Uji Kointegrasi ... 48
6.4. Estimasi Model Vector Error Correction... 49
6.5. Impulse Response Function (IRF)... 55
6.6. Variance Decomposition (VD) ... 59
VII. KESIMPULAN DAN SARAN... 63
7.1. Kesimpulan ... 63
7.2. Saran... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
(11)
OLEH
BETY MARIANTINI H14103072
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
(12)
RINGKASAN
BETY MARIANTINI. Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006 (dibimbing oleh SRI HARTOYO).
Sistem syariah yang mulai dipraktekkan pertama kali pada tahun 1991 oleh lembaga perbankan yaitu Bank Muamalat Indonesia memberikan referensi baru bagi masyarakat untuk melakukan pemilihan dalam menempatkan dananya. Pada akhir tahun 2006 tercatat terdapat tiga Bank Umum Syariah (BUS) yang telah beroperasi yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia. Bertambahnya jumlah BUS di Indonesia menyebabkan persaingan antar bank konvensional dan bank syariah dalam mendapatkan nasabah. Salah satu faktor yang dapat menarik nasabah adalah besarnya return yang diberikan oleh pihak bank.
Kebijakan pemerintah berupa fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram pada akhir tahun 2003 menyebabkan sebagian masyarakat mempertimbangkan kadar halal dan haram dalam bertransaksi di bidang keuangan, terutama masyarakat Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim. Dalam penelitian ini dampak return yaitu suku bunga dan bagi hasil yang diberikan oleh bank konvensional dan bank syariah akan dianalisis.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series bulanan dari Februari tahun 2002 sampai Desember tahun 2006 yang terdiri dari data tabungan mudharabah, giro wadiah, deposito mudharabah, suku bunga simpanan berjangka 3 bulanan, suku bunga tabungan, bagi hasil deposito, bagi hasil tabungan, bonus giro, tingkat inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan dummy kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Autoregression (VAR) yang dikombinasikan dengan metode Vector Eror Correction Model (VECM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jangka pendek suku bunga bank konvensional dan nisbah yang diberikan oleh bank syariah berpengaruh terhadap besarnya jumlah simpanan pada bank syariah. Pada jangka panjang suku bunga bank konvensional dan nisbah mempengaruhi besarnya jumlah simpanan pada BUS dan mempengaruhi keputusan masyarakat untuk menempatkan dananya, masyarakat lebih bersifat rasional yaitu lebih memperhatikan return yang diberikan oleh pihak bank. Pada jangka panjang setelah adanya fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram bukan merupakan faktor yang membuat masyarakat lebih memilih aspek religi dan prinsip keagamaan. Masyarakat lebih memilih prinsip profit motive. Implikasi kebijakan pada penelitian ini adalah adanya pengaruh suku bunga bank konvensional terhadap DPK pada bank syariah maka bank syariah seharusnya memiliki kendali dalam returnnya yaitu dengan: pertama, melakukan pemilihan secara selektif terhadap calon nasabah pembiayaan, sehingga usaha yang dijalankan oleh nasabah akan memberikan return yang lebih baik. Kedua melakukan pendampingan pada nasabah yang baru bergerak di sektor riil sehingga dapat meminimalisir kerugian yang dapat mengurangi return pada BUS.
(13)
TAHUN 2002-2006
Oleh
BETY MARIANTINI H14103072
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
(14)
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Bety Mariantini
Nomor Registrasi Pokok : H14103072 Program Studi : Ilmu Ekonomi
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006
dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Sri Hartoyo, MS. NIP. 131 124 021
Mengetahui,
Ketua Departemen Ilmu Ekonomi
Ir. Rina Oktaviani, MS. Ph.D. NIP. 131 846 872
(15)
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, Mei 2007
Bety Mariantini H14103072
(16)
RIWAYAT HIDUP
Bety Mariantini. Dilahirkan di Probolinggo pada tanggal 20 Maret 1985 dari pasangan Bapak Sudjianto dan Ibu Suminah. Penulis merupakan putri terakhir dari tiga bersaudara. Penulis menjalani kehidupan dari kecil sampai dewasa di kota kelahirannya, kota Probolinggo, Jawa Timur.
Penulis menjalani pendidikan di bangku sekolah dasar dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1997 di SDN Sukabumi X Probolinggo. Selanjutnya meneruskan ke pendidikan lanjutan tingkat pertama dari tahun 1997 sampai tahun 2000 di SLTP N 1 Probolinggo. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah umum di SMUN 1 Probolinggo dan lulus pada tahun 2003.
Pada tahun 2003 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Selama mengikuti pendidikan di bangku kuliah, penulis selain aktif sebagai pengurus dalam beberapa organisasi kemahasiswaan juga aktif pada berbagai kegiatan modelling, seperti Forum Mahasiwa Probolinggo (2003-2007), Paduan Suara Mahasiswa Agriaswara (2003-2006), Himpunan Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HIPOTESA) pada tahun 2005, Majalah Kampus Gema Almamater (2004-2005). Pada tahun 2004, penulis menjadi mahasiswi terbaik Tahap Persiapan Bersama. Penulis pernah menjadi finalis Wajah Model Idol B-One Management (2005), Cipta Bintang Televisi (2005), Plangi Model Hunt (2005) dan berbagai event modelling lainnya.
(17)
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Kepada-Nya penulis berlindung dari segala khilaf dan dosa, kepada-Nya penulis berlindung dari segala yang diharamkan oleh-Nya. Segala puji bagi-Nya karena telah memberikan kemudahan, pencerahan dan kelancaran pada penulis dalam menyusun skripsi ini. Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah SAW pembawa islam agama paling mulia dan rahmat bagi semua makluk-Nya.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Adapun judul skripsi ini adalah Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan doa, bantuan, perhatian, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada: Pertama, bapak Dr. Sri Hartoyo, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan memberikan ilmu baru kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Kedua, bapak Ir. Noer Azam Achsani, MS. Ph.D selaku dosen penguji utama yang telah banyak memberikan masukan dan saran, sehingga menjadikan perbaikan skripsi bagi penulis. Ketiga, ibu Ir. Tanti Noviyanti, M.Si selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan banyak masukan tentang tata cara penulisan yang baik. Keempat, kedua orang tua yaitu bapak Sudjianto dan ibu Suminah, S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan moril, materil serta doa yang tidak pernah lepas dipanjatkan kepada-Nya. Kakak tercinta Irma yang selalu memberikan motivasi dan doanya serta Teguh segala doa tercurah untuknya.
Penulis juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada segenap rekan-rekan yang telah memberikan dukungan. Pertama, teman-teman bisma Ndul,
(18)
Tongki, Mbak Yeni, Mbak Vina, Yayang, Eks.bismers dan Bibi Kani yang telah memberikan warna-warni kehidupan kepada penulis selama menjadi anak kost di Bogor. Kedua, Hany, Dewi, Imas dan Dora yang telah menjadi sahabat terbaik selama menjadi mahasiswa Ilmu Ekonomi di IPB. Ketiga, teman-temanku seperjuangan ilmu Ekonomi angkatan 40 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Kalian pasti akan mendapatkan yang terbaik dan lulus pada waktu yang tepat. Amin. Keempat, teman-temanku di Forum Mahasiswa Probolinggo, Dewi, Faiq, Mbak Ratih, Mbak Ana-Ani, Mbak Tri, Mbak Sulis, Mbak Ratih Agung, Dody, Lanang, Agung, Acil, Ludy dan teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Kelima, teman-temanku di Agriaswara, Aci, Cony, Chika, Mbak Vera, Mbak Piping, K’ Rudi, K’Helmi, K’Fandi dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Spesial thanks to: Allah SWT, Heny, K’Willy, Mas Anwar BMI, Mbak Saras BMI, Kru DTI BSM, Oma, Uut, lovely computer Berrut & Whina Desiana yang selalu menemani penulis sepanjang penyusunan skripsi. Kepada semua pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung penulis ucapkan permohonan maaf dan terima kasih karena tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bogor, Mei 2007
Bety Mariantini H14103072
(19)
Halaman
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ...xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
1.5. Ruang Lingkup... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1. Teori Suku Bunga ... 9
2.2. Konsep Simpanan ... 9
2.3. Model Analisis ... 11
2.3.1. Model Metzler... 11
2.3.2. Model Haron dan Norafifah ... 12
2.3.3. Model Haron dan Azmi... 14
2.4. Penelitian Terdahulu ... 15
III. KERANGKA PEMIKIRAN ... 20
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 20
3.1.1. Pengaruh Suku Bunga Tabungan dan Simpanan Berjangka Terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah... 21
3.1.2. Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah... 22
3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... 24
3.3. Hipotesis... 25
IV. METODE PENELITIAN... 27
4.1. Jenis dan Sumber Data ... 27
(20)
4.2.1. Vector Autoregression... 28
4.2.2. Uji Stasioner... 31
4.2.3. Menentukan Kriteria Lag... 31
4.2.4. Uji Kointegrasi ... 32
4.2.5. Estimasi Vector Error Correction Models... 33
4.2.6. Impulse Respon Function... 34
4.2.7. Forecast Error Variance Decomposition... 34
V. PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA DAN VARIABEL MAKROEKONOMI ... 35
5.1.Perkembangan Tabungan Mudharabah ...35
5.2. Perkembangan Giro Wadiah ...36
5.3. Perkembangan Deposito Mudharabah...37
5.4. Perkembangan Bagi Hasil Bank Umum Syariah ... 37
5.5. Perkembangan Suku Bunga Bank Konvensional... 40
5.6. Perkembangan Tingkat Inflasi ... 42
5.7.Perkembangan Pendapatan Nasional ... 42
5.8. Perkembangan Harga Saham Syariah ... 43
VI. ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA... 45
6.1.Kestasioneran Data... 45
6.2. Penentuan Lag Optimal... 47
6.3. Uji Kointegrasi ... 48
6.4. Estimasi Model Vector Error Correction... 49
6.5. Impulse Response Function (IRF)... 55
6.6. Variance Decomposition (VD) ... 59
VII. KESIMPULAN DAN SARAN... 63
7.1. Kesimpulan ... 63
7.2. Saran... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
(21)
Nomor Halaman
1.1. Komposisi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah ... 4
6.1.1. Uji Stasioneritas Pada Level ... 46
6.1.2. Uji Stasioneritas pada first difeerence...47
6.2.1. Perhitungan Schwarz Information Criterion ... 48
6.4.1. Persamaan Jangka Pendek Model Tabungan Mudharabah... 49
6.4.2. Persamaan Jangka Pendek Model Giro Wadiah ...50
6.4.3. Persamaan Jangka Pendek Model Deposito Mudharabah...51
6.4.4. Persamaan Jangka Panjang Model Tabungan Mudharabah... 52
6.4.5 Persamaan Jangka Panjang Model Deposito Mudharabah...53
6.6.1. Variance Decomposition Model Tabungan Mudharabah... 60
6.6.2. Variance Decomposition Model Giro Wadiah...61
(22)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman 1.1. Grafik Perkembangan Aset Perbankan Syariah ... 3 3.1. Kurva Tabungan... 20 3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... 25 5.1. Grafik Perkembangan Tabungan Mudharabah...35 5.2. Grafik Perkembangan Giro Wadiah...36 5.3. Grafik Perkembangan Deposito Mudharabah ...37 5.4.1 Grafik Perkembangan Bagi Hasil Deposito Bank Umum Syariah . 38 5.4.2. Grafik Perkembangan Bagi Hasil Tabungan Bank Umum Syariah 39 5.4.3. Grafik Perkembangan Bonus Giro Bank Umum Syariah ... 40 5.5.1. Grafik Perkembangan Suku Bunga Simpanan Riil Berjangka 3 Bulanan ... 41 5.5.3. Perkembangan Suku Bunga Tabungan Riil ... 41 5.6. Grafik Perkembangan Tingkat Inflasi... 42 5.7. Grafik Perkembangan Gross Domestic Product di Indonesia ... 43 5.8. Grafik Perkembangan Saham Syariah di Indonesia... 44 6.5.1. Respon Tabungan Mudharabah terhadap Harga Saham Syariah,
Pendapatan, Tingkat Inflasi, Suku Bunga Tabungan dan Nisbah Tabungan... 55 6.5.2. Respon Giro Wadiah terhadap Harga Saham Syariah, Pendapatan,
Tingkat Inflasi, Suku Bunga Simpanan dan Bonus Giro ... 56 6.5.3. Respon Deposito Mudharabah terhadap Harga Saham Syariah,
Pendapatan, Tingkat Inflasi, Suku Bunga Simpanan dan Nisbah Deposito ... 57
(23)
Nomor Halaman 1. Glossary... 67 2. Uji Lag Optimal Tabungan Mudharabah... 67 3. Uji Lag Optimal Giro Wadiah... 67 4. Uji Lag Optimal Deposito Mudharabah... 68 5. Uji Kestabilan VAR Tabungan Mudharabah... 68 6. Uji Kestabilan VAR Giro Wadiah... 68 7. Uji Kestabilan VAR Deposito Mudharabah... 69 8. Uji Kointegrasi 1 Tabungan Mudharabah... 69 9. Uji Kointegrasi 1 Giro Wadiah... 70 10. Uji Kointegrasi 1 Deposito Mudharabah... 70 11. Uji Kointegrasi 2 Tabungan Mudharabah... 71 12. Uji Kointegrasi 2 Giro Wadiah... 71 13. Uji Kointegrasi 2 Deposito Mudharabah... 71 14. Estimasi VECM Tabungan Mudharabah... 72 15. Estimasi VECM Giro Wadiah... 73 16. Estimasi VECM Deposito Mudharabah... 74 17. Matriks Korelasi Tabungan Mudharabah... 75 18. Matriks Korelasi Giro Wadiah... 76 19. Matriks Korelasi Deposito Mudharabah... 76
(24)
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lembaga keuangan merupakan lembaga yang turut berperan penting dalam kegiatan perekonomian, salah satunya adalah bank. Secara umum bank mempunyai fungsi yaitu menerima simpanan, menyalurkan dana dan transfer dana. Bank juga merupakan suatu lembaga yang memiliki fungsi intermediasi yaitu mengumpulkan dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Salah satu sumber dana yang diperoleh bank berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK).
Kegiatan perekonomian merupakan dampak dari kemajuan peradaban di suatu negara, salah satu cirinya adalah majunya kegiatan operasional perbankan. Pada negara berkembang khususnya Indonesia, sumber pembiayaan utama masih berasal dari sektor perbankan, akibatnya terjadi peningkatan kegiatan operasional perbankan.
Kegiatan operasional perbankan, terutama transaksi pada perbankan sekarang ini masih berbasis bunga. Pada praktik perbankan di Eropa transaksi berbasis bunga ini semakin banyak dilakukan oleh masyarakat semenjak Raja Henry VIII pada tahun 1545 mengizinkan pemberlakuan bunga (interest). Penjelajahan dan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa mengakibatkan kegiatan perekonomian dikuasai oleh bangsa Eropa, sampai pada akhirnya kaum muslim mengalami kemerosotan sehingga institusi-institusi yang berkembang selama ini merupakan peninggalan dari bangsa Eropa. Keadaan yang terus berlangsung sampai zaman modern membawa dampak pada institusi perbankan, sehingga institusi yang ada masih berbasis bunga (Karim, 2004).
(25)
Berdasarkan pada fiqh yang menyatakan bahwa bunga merupakan riba (diharamkan dalam Islam) maka sejumlah negara-negara muslim berusaha mendirikan lembaga alternatif salah satunya bank yang bebas bunga atau yang dikenal dengan Islamic Banking. Pendirian Isamic Banking ini pertama kali dilaksanakan oleh negara Malaysia pada pertengahan tahun 1940-an, yang kemudian diikuti oleh negara-negara lainnya seperti Pakistan pada akhir tahun 1950-an, Mesir pada tahun 1963 yang dinilai sebagi percontohan bank islam yang paling sukses (Mit Ghamr Local Saving Bank) dan Indonesia pada tahun 1992 dengan dimulai beroperasinya Bank Muamalat Indonesia.
Bank bebas bunga yang pertama kali di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia yaitu bank yang berprinsip pada syar’i atau aturan dalam islam yang biasa disebut dengan bank syariah. Bank syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan, apabila pada tahun 1992-1998 hanya terdapat satu unit bank syariah yang beroperasi maka pada tahun 1999 jumlahnya bertambah menjadi dua unit Bank Umum Syariah (BUS), yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan pada tahun 2004 BUS yang beroperasi bertambah satu unit yaitu Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI), sehingga sampai awal tahun 2007 BUS yang beroperasi di Indonesia menjadi tiga unit.
Menurut Karim (2004) total aset bank syariah di Indonesia akan tumbuh sebesar 2850.0 persen selama delapan tahun, atau rata-rata tumbuh 356.25 persen setiap tahunnya, dan diperkirakan pada tahun 2010 total aset pada bank syariah sebesar 80841.0 milyar rupiah. Bersumber pada data Bank Indonesia sampai Desember 2006 aset yang dimiliki oleh BUS terus mengalami peningkatan hingga
(26)
3
mencapai sekitar 27 triliun rupiah. Penurunan aset yang sangat tajam pada bank syariah dari Desember tahun 2005 sampai Januari Tahun 2006 dikarenakan oleh penarikan dana oleh nasabah setelah adanya bencana nasional dan kenaikan harga Bahan Bankar Minyak (BBM).
Sumber: Bank Indonesia (2005-2006)
Gambar 1.1. Grafik Perkembangan Aset Perbankan Syariah
Seiring bertambahnya jumlah BUS yang beroperasi, persaingan antar bank pun semakin ketat, oleh karena itu BUS yang ada harus meningkatkan pelayanan dan fasilitas yang ditawarkan kepada nasabah. Seperti pada bank konvensional, bank syariah atau bank yang lainnya menawarkan berbagai macam fasilitas contohnya besarnya tingkat bunga atau nisbah yang ditawarkan pada berbagai macam simpanan seperti giro, tabungan dan deposito, pembiayaan seperti pada perdagangan domestik maupun luar negeri dan fasilitas yang lainnya agar menarik para nasabah. Penawaran berbagai macam fasilitas oleh bank terutama oleh bank syariah bertujuan untuk menghimpun dana yang sebesar-besarnya dari masyarakat, sehingga total aset yang dimiliki oleh bank semakin besar, terutama
(27)
yang bersumber dari dana pihak ketiga (DPK). Pada bulan Desember total DPK pada BUS sebesar 20672 juta rupiah, hal ini menunjukkan peningkatan jumlah penerimaan dana pada BUS.
Tabel 1.1. Komposisi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah (Juta Rupiah) DANA
PIHAK
KETIGA
Mar-06 Jun-Mar-06
Sep-06
Oct-06
Nov-06
Dec-06 Giro Wadiah Nilai 2257 2657 2747 2824 2846 3415
Pangsa
(%) 15.09 16.17 15.29 14.98 14.71 16.52 Tabungan
Mudharabah Nilai 4501 4971 5604 5749 5844 6430 Pangsa
(%) 30.10 30.26 31.18 30.49 30.21 31.11 Deposito
Mudharabah Nilai 8197 8803 9623 10282 10655 10826 Pangsa
(%) 54.81 53.57 53.53 54.53 55.08 52.37 Total 14955 16432 17975 18856 19347 20672 Sumber: Bank Indonesia (2006)
Menurut Haron dan Azmi (2005), pada akhir Desember 2003 total DPK pada bank syariah yaitu BMI dan BSM sebesar 76 persen dan 79 persen, hal ini mengindikasikan bahwa sumber utama pendanaan pada bank syariah berasal dari dana simpanan yang disetorkan oleh nasabah, baik dalam bentuk tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah.
1.2. Perumusan Masalah
Institusi keuangan di negara-negara islam merubah sistem ekonominya menjadi sistem ekonomi yang berlandaskan pada aturan-aturan islam setelah adanya kajian islam yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram. Di Indonesia pernyataan bahwa bunga bank adalah haram dikeluarkan oleh fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada akhir tahun 2003. Hal ini berdampak pada
(28)
5
kegiatan operasional di bank konvensional. Bank konvensional mulai membuka unit-unit usaha yang berbasis syariah guna menarik masyarakat agar menjadi nasabah yang bersedia menyimpan dan menginvestasikan dananya pada bank konvensional yang membuka layanan syariah. Dampak dari hal ini adalah terjadinya suatu bentuk persaingan pada bank konvensional dan bank syariah terutama pada penghimpunan dana dari masyarakat.
Sumber utama pendanaan pada bank baik bank konvensional maupun bank syariah sangat tergantung pada besarnya dana yang disetorkan oleh depositor kepada pihak bank yaitu besarnya Dana Pihak Ketiga. Oleh karena itu sangat penting bagi bank syariah untuk mengetahui faktor apakah yang paling penting untuk mempengaruhi masyarakat agar mengambil keputusan dalam menyimpan dananya pada bank syariah.
Menurut Metawa dan Almossawi (1998) dalam Haron dan Azmi (2005), faktor religi merupakan faktor utama dalam pengambilan keputusan oleh masyarakat untuk menempatkan uangnya pada bank islam di Bahrain. Pada studi yang lain di negara Sudan dan Turki yang dilakukan oleh Erol dan El-Bdour, menemukan bahwa faktor religi bukan sebagai faktor utama, seperti pada studi kasus di Sudan, Turki, Malaysia dan Singapura yang menyatakan bahwa religi dan tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah merupakan faktor yang mendasari masyarakat untuk menempatkan dananya di bank syariah.
Melihat perilaku depositor yang termotivasi oleh tingkat pengembalian (return) atau nisbah yang diperolehnya, maka sangat penting bagi bank syariah untuk mengkaji besarnya nisbah yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah.
(29)
Tingkat pengembalian (return) atau nisbah bukan satu-satunya faktor yang dapat dijadikan sebagai motivasi oleh para nasabah melainkan masih terdapat variabel makroekonomi lainnya, seperti kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan faktor-faktor yang lainnya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan dasar-dasar permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Pengaruh suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan bank konvensional terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah.
2) Pengaruh besarnya bagi hasil, inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah.
3) Perilaku masyarakat dalam menempatkan dananya pada bank konvensional atau bank umum syariah.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Menganalisis pengaruh suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan bank konvensional terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah.
2) Menganalisis pengaruh besarnya bagi hasil, inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan
(30)
7
bahwa bunga bank adalah haram terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah.
3) Menganalisis perilaku masyarakat dalam menempatkan dananya pada bank konvensional atau bank syariah.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian dengan topik perbankan syariah semakin banyak dilakukan, hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya peran bank syariah dalam kegiatan perekonomian dan tuntutan para masyarakat terhadap munculnya gagasan atau ide yang baru. Perkembangan pada bank syariah tidak hanya terletak pada besarnya total aset deposit melainkan dari segi regulasi yaitu berupa RUU Perbankan Syariah yang mengatur tentang Unit Usaha Syariah (UUS) agar menjadi bank syariah melalui spin off yaitu melepas UUS dari bank induknya sehingga jaringan dan teknologi informasinya bersifat independen.
Beberapa hal yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
1) Memberikan gambaran tentang pergerakan suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan serta variabel makroekonomi terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah di Indonesia dalam kurun waktu penelitian.
2) Memberikan informasi tentang tingkah laku para depositor atau Depositors’ Behaviour bagi Bank Umum Syariah di Indonesia.
3) Sebagai preferensi bagi perbankan syariah dalam menentukan manajemen yang baik terhadap perilaku depositor.
(31)
1.5. Ruang Lingkup
Simpanan yang digunakan pada penelitian ini adalah simpanan pada bank umum syariah yaitu Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah (dalam rupiah) yang diperoleh dari BSM dan BMI, BSMI tidak diikutsertakan karena BSMI baru beroperasi pada pertengahan tahun 2004 sehingga data tidak tercakup dalam kurun waktu penelitian. Suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga simpanan berjangka tiga bulanan dan suku bunga tabungan. Periode penelitian dari bulan Juli 2002 sampai Desember 2006. Merujuk pada jurnal Haron dan Norafifah (2000) serta Haron dan Azmi (2005), penelitian ini lebih difokuskan pada perilaku depositor (depositor’s behaviour) yaitu individu yang dapat mempengaruhi besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah.
(32)
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Suku Bunga
Suku bunga merupakan pendapatan yang diberikan kepada nasabah sebagai imbalan akibat penggunaan uang nasabah sebagai modal oleh pihak bank untuk kegiatan produktif. Suku bunga juga bisa diartikan sebagai biaya dari peminjaman atau sejumlah harga yang harus dibayarkan akibat dari meminjam sejumlah dana tertentu (Mishkin, 2001). Tingkat bunga adalah harga yang menghubungkan masa kini dan masa depan (Mankiw, 2000). Pengertian tersebut menjelaskan bahwa suku bunga dibagi menjadi dua macam yaitu tingkat bunga riil dan tingkat bunga nominal. Tingkat bunga nominal merupakan tingkat bunga yang dibayarkan oleh pihak bank sedangkan tingkat bunga riil merupakan kenaikan dalam daya beli. Secara teori dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kenaikan suku bunga dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk menabung.
2.2. Konsep Simpanan
Keynes berpendapat bahwa besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga tidak tergantung dari tinggi rendahnya tingkat bunga melainkan tergantung dari besarnya pendapatan rumah tangga itu sendiri. Semakin besar jumlah pendapatan yang diterima maka semakin besar jumlah uang yang akan ditabungkan. Apabila jumlah pendapatan rumah tangga tidak mengalami perubahan maka perubahan yang cukup besar dalam tingkat bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tabungan. Artinya yang menjadi
(33)
penentu utama jumlah tabungan adalah pendapatan rumah tangga bukan tingkat bunga, hal ini bertentangan dengan ekonom klasik yang menyatakan bahwa besarnya tabungan sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga. Menurut pandangan islam tabungan merupakan konsep yang bertujuan agar masyarakat tidak bersikap boros dan berlebih-lebihan dalam menggunakan kekayaannya.
Pemanfaatan tabungan dalam sistem ekonomi islam digunakan secara efisien. Misalnya: DPK yang dihimpun oleh bank digunakan kembali sebagai dana pembiayaan di sektor riil. Hal ini bertujuan untuk membantu membiayai produksi dan distribusi semua kebutuhan pokok masyarakat sebelum dana-dana itu dipersiapkan untuk tujuan-tujuan lain (Chapra, 2000).
Simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bank syariah terdiri dari: tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah. Mudharabah merupakan kesepakatan antara dua belah pihak dimana satu pihak sebagai shahib al-maal (pemilik modal) dan pihak lain sebagai mudharib (pelaksana usaha) yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan wadiah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki (Karim, 2004). Penempatan dana pada suatu bank oleh masyarakat didasarkan pada fasilitas yang akan diberikan oleh pihak bank. Kasus ini dapat dilihat dari perilaku konsumen tersebut, menurut Firdaus (2004), perilaku konsumen dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Konsumen Emosional
Konsumen emosional adalah konsumen yang melakukan transaksi dalam industri perbankan syariah karena keyakinan dan ideologi yang dianutnya. Bunga
(34)
11
bank yang bersifat haram sehingga termasuk kategori riba, maka melakukan transaksi dengan bank konvensional adalah hal yang tidak diperbolehkan. Sifat konsumen ini tidak memperhitungkan kualitas, pelayanan, ketepatan dan tingkat bagi hasil yang ditawarkan bank syariah. Hal yang penting adalah mematuhi ajaran agama dan kepercayaan dengan tidak berpartisipasi dalam praktek riba. 2. Konsumen Rasional
Konsumen rasional adalah konsumen yang melakukan transaksi dalam industri perbankan syariah karena pemikiran rasionalitas dalam mencari keuntungan yang lebih tinggi. Misalkan besarnya bagi hasil bank syariah lebih tinggi dibanding suku bunga yang diberikan oleh bank konvensional, maka mereka akan mengalihkan dananya pada bank syariah, dan begitu pula sebaliknya.
2.3. Model Analisis
2.3.1. Model Metzler
Sistem bank islam pada umumnya menggunakan model makroekonomi yang dikembangkan oleh Metzler (1951) dan dikembangkan kembali oleh Fernandez. Model makroekonomi ini sangat sederhana, terdiri dari pasar modal, pasar uang dan pasar barang. Pada pasar modal, dimana bank memiliki fungsi intermediasi, maka bank mendapatkan dananya dari simpanan (deposits) dan investasi para nasabah. Return dari simpanan pada bank islam tidak diketahui nominalnya secara pasti oleh nasabah, dengan asumsi bahwa harga adalah given, maka untuk menghitung nilai riil bagian dari simpanan diformulasikan oleh Metzler sebagai berikut :
(35)
Dimana :
S = Nilai nominal simpanan bank islam P = Tingkat harga
s = Nilai riil simpanan bank islam y = Pendapatan riil
r = Riil return simpanan bank islam
Menggunakan asumsi bahwa bank tidak harus memiliki cadangan minimum atau zero net worth, maka di dalam neraca bank islam (balance sheet), persamaan ini dibagi menjadi:
Banking System Assets Liabilities
y/r S/P
Dalam model perbankan islam, perbedaan antara nilai riil aset (assets) dan kewajiban (liabilities) dicerminkan oleh penyesuaian yang cepat dari nilai nominal sharenya.
2.3.2. Model Haron dan Norafifah
Haron dan Norafifah menggunakan suatu model dengan beberapa faktor yang mempengaruhi deposito dan saving pada bank islam di Malaysia. Haron dan Norafifah menjadikan dana pihak ketiga sebagai faktor yang saling mempengaruhi selain suku bunga yang diterbitkan oleh bank konvensional di Malaysia, yaitu deposito dan tabungan (terutama mudharabah). Periode analisisnya dari tahun 1984 sampai 1998 dengan beberapa persamaan, yaitu :
IsDt = a + b IsDp*t + ut (2.2)
(36)
13
IsSDt = f + g IsSDp*t + ut (2.4)
IsSDt = f + g IsSDp*t + h SDrt + ut (2.5) Dimana :
IsDt = Deposito mudharabah pada periode t
IsDp* = Tingkat keuntungan deposito mudharabah yang diekspektasi pada periode t
FDrt = Suku bunga deposito bank konvensional pada periode t IsSD t = Jumlah tabungan mudharabah pada bank islam pada periode t IsSDp*t = Tingkat keuntungan tabungan mudharabah yang diekspektasi pada
periode t
SDrt = Suku bunga tabungan bank konvensional pada periode t
Hasil estimasi yang dilakukan oleh Haron dan Norafifah pada persamaan (2.2) sampai (2.5), terdapat hubungan yang positif pada persamaan (2.2) antara tingkat keuntungan deposito mudharabah dan suku bunga deposito dengan jumlah deposito pada masing-masing bank, apabila terjadi peningkatan baik itu pada tingkat keuntungan deposito mudharabah maupun pada suku bunga deposito akan meningkatkan jumlah deposito pada masing-masing bank. Pada persamaan (2.3) menunjukkan R-square yang lebih tinggi, disini terjadi hubungan yang negatif antara suku bunga bank konvensional dengan jumlah deposito pada bank islam, persamaan (2.4) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat keuntungan tabungan mudharabah dengan jumlah tabungan pada bank islam, sedangkan pada persamaan (2.5) menunjukkan hubungan yang negatif antara jumlah tabungan pada bank konvensional dengan jumlah tabungan pada bank islam.
(37)
2.3.3. Model Haron dan Azmi
Periode analisis pada penelitian ini dari tahun 1998 sampai 2003 yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi jumlah simpanan pada bank islam dan bank konvensional. Haron dan Azmi menggunakan metode analisis tes kointegrasi yang dikembangkan oleh Johansen (1988) dan Johansen dan Juselius (1990) dan model vektor koreksi kesalahan (Vector Correction Model). Haron dan Azmi membagi formulasi model menjadi enam, yaitu :
GdCA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.6) BdCA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.7) IdCA = f [Rsis, RScv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.8) IdSA = f [Rsis, RScv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.9) GdIA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.10) BdIA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.11) IdIA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.12) Dimana :
GdCA = Total giro wadiah pemerintah BdCA = Total giro wadiah pelaku bisnis IdCA = Total giro wadiah individu IdSA = Total tabungan individu
GdIA = Total deposito mudharabah pemerintah BdIA = Total deposito mudharabah pelaku bisnis IdIA = Total deposito mudharabah individu ARIis = Deposito mudharabah bank islam,
(38)
15
ARFDcv = Deposito bank konvensional Rsis = Return tabungan bank islam RScv = Suku bunga tabungan BLR = Base Lending Rate
KLCI = Kuala Lumpur Composite Index CPI = Indek Harga Konsumen
M3 = Money Supply
GDP = Gross Domestic Product
Melalui estimasi dihasilkan nilai koreksi kesalahan yang negatif dan signifikan untuk semua jenis simpanan baik itu tabungan, giro maupun deposito pada bank islam. Giro milik pemerintah, pelaku bisnis dan individu terkoreksi sebesar 41 persen, 23 persen dan 13 persen setiap bulannya untuk menuju keseimbangan. Jumlah tabungan pada bank islam akan terkoreksi sebesar 33 persen. Deposito milik pemerintah, pelaku bisnis dan individu akan terkoreksi sebesar 28 persen, 29 persen dan 20 persen setiap bulannya.
2.4. Penelitian Terdahulu
Hanifeliza (2004), dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Total Tabungan Masyarakat yang Dihimpun Perbankan di Indonesia”. Dengan analisis Ordinary Least Square (OLS) hasil penelitian menunjukkan bahwa selama jangka waktu sepuluh tahun mulai dari tahun 1994-2003, tabungan masyarakat yang dihimpun perbankan di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Simpanan masyarakat terbesar berasal dari deposito berjangka, hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena
(39)
tingkat suku bunga deposito berjangka lebih besar dari suku bunga giro dan tabungan. Tabungan masyarakat meningkat sangat signifikan terjadi pada tahun 1998 karena pada saat tersebut terjadi krisis yang menyebabkan tingkat suku bunga deposito meningkat sangat tinggi. Hal ini tentu saja menarik masyarakat untuk menabungkan uangnya di perbankan. Faktor yang signifikan mempengaruhi tabungan masyarakat adalah tingkat suku bunga riil, inflasi, jumlah bank, populasi besarnya tabungan masyarakat pada periode sebelumnya dan keadaan perekonomian Indonesia dengan terjadinya krisis tahun 1997 (variabel dummy). Pendapatan riil tidak mempengaruhi tabungan masyarakat secara signifikan.
Kelima variabel diatas yang diduga mempengarui tabungan masyarakat berhubungan positif dengan total tabungan masyarakat yang dihimpun perbankan di Indonesia. Artinya jika variabel bebas tersebut yaitu GDP riil, tingkat suku bunga riil, inflasi, jumlah bank dan dummy meningkat maka tabungan masyarakat juga akan meningkat dan sebaliknya. Faktor yang paling responsif mempengaruhi total tabungan masyarakat yang dihimpun perbankan di Indonesia adalah jumlah perbankan yang ada di Indonesia. Pada penelitian ini variabel dummy seharusnya dipisahkan antara besarnya tabungan masyarakat dan krisis yang menimpa Indonesia, sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruh sebelum dan sesudah krisis terhadap besarnya tabungan masyarakat. Penggunaan tingkat signifikansi yang tidak konsisten pada penelitian ini menimbulkan interpretasi teori ekonomi pada model penelitian yang berbeda-beda. Akibatnya hasil matematis semua variabel seolah dianggap signifikan secara keseluruhan.
(40)
17
Haron dan Shanmugam (1995) dalam Haron dan Norafifah (2000) meneliti tentang hubungan return bank konvensional dan deposito di bank islam dengan meggunakan Pearson Correlation and First Order Autoregressive Model. Hasilnya terdapat hubungan yang negatif antara return bank konvensional yang diberikan dengan deposito di bank islam.
Haron dan Afifah (2000) meneliti dampak return yang diberikan oleh bank islam terhadap besarnya dana yang ditempatkan oleh depositor dengan menggunakan Adaptive Expectation Model. Periode analisisnya diawali pada bulan Januari 1984-Desember 1998. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara besarnya deposito dengan return yang ditawarkan oleh bank syariah dan tingkat suku bunga deposito yang ditawarkan oleh bank konvensional. Dalam penelitian ini terdapat hubungan yang negatif antara suku bunga bank konvensional terhadap jumlah deposito di bank syariah, setiap kenaikan satu persen return maka total deposito pada bank syariah akan meningkat menjadi 71 juta ringgit. Setiap kenaikan satu persen suku bunga deposito pada bank konvensional maka jumlah deposito di bank syariah mengalami penurunan menjadi 65 juta ringgit. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam menempatkan dananya di bank, masyarakat tidak hanya berpedoman pada faktor religi melainkan lebih bersikap rasional dengan berorientasi pada tingkat keuntungan (profit motive). Penelitian ini tidak menyertakan semua variabel simpanan pada bank islam hanya tabungan dan deposito mudharabah, sehingga besarnya return terhadap giro wadiah tidak dapat diketahui di negara Malaysia.
(41)
Haron dan Azmi (2005) meneliti tentang perilaku depositor pada sistem bank islam Malaysia dengan menggunakan metode VECM, dimana peneliti membagi jenis depositor menjadi empat kategori atau various economic units yaitu, pemerintah, lembaga keuangan, pelaku bisnis dan individual. Penelitian ini melihat hubungan antara jumlah deposito di bank islam dengan return yang ditawarkan dengan menggunakan variabel-variabel makroekonomi yaitu, money supply, Kuala Lumpur Composite index, tingkat inflasi atau inflation rate dan GDP. Periode analisis diawali pada bulan Januari 1998 – Desember 2003.
Hasil dari penelitian ini adalah dalam jangka pendek tingkat pengembalian tabungan yang diberikan oleh bank konvensional dan GDP mempengaruhi besarnya tabungan. Tingkat keuntungan investasi mudharabah yang diperoleh bank islam dipengaruhi oleh besarnya giro pemerintah, suku bunga simpanan berjangka yang diterbitkan oleh bank konvensional berpengaruh terhadap besarnya giro para pelaku bisnis dan individu. Deposito pemerintah dan pelaku bisnis banyak dipengaruhi oleh tingkat pengembalian yang diberikan oleh bank islam, composite index dan money supply. Deposito individu banyak dipengaruhi oleh suku bunga simpanan berjangka yang diberikan oleh bank konvensional, tingkat inflasi, money supply dan GDP. Pada jangka panjang terdapat hubungan antara besarnya deposito di bank syariah dengan various economic units, return yang ditawarkan dan variabel-variabel makroekonomi. Bukti empiris menyatakan bahwa depositor di bank syariah dipengaruhi oleh return yang ditawarkan dan pergerakan pada variabel-variabel ekonomi, hal ini berbeda dengan islamic saving theories. Para depositor bank syariah memiliki respon yang cepat atau sensitif
(42)
19
terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel ekonomi. Kesimpulannya, manajemen di bank islam seharusnya tidak hanya berfokus pada return yang diberikan akan tetapi pada pergerakan tingkat suku bunga di bank konvensional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini kurang dijelaskan, seperti penggunaan M3 yang hanya dijelaskan bahwa M3 merupakan alat yang digunakan oleh pemerintah untuk mengendalikan sektor moneter, tidak dijelaskan tentang pengertian M3 secara terperinci dan variabel apa saja yang termasuk dalam M3.
Penelitian ini menggunakan cakupan variabel yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Perbedaan yang mendasar adalah variabel yang digunakan, pada penelitian terdahulu cakupan penelitiannya meliputi empat komponen yaitu pemerintah, pelaku bisnis, lembaga keuangan dan individu, pada penelitian ini hanya difokuskan pada individu dan variabel money supply tidak digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah sebagai variabel dependen, suku bunga simpanan berjangka tiga bulanan dan suku bunga tabungan pada bank konvensional, bagi hasil deposito, bagi hasil tabungan dan bonus giro pada BSM dan BMI, tingkat inflasi, harga saham syariah (Jakarta Islamic Index), pendapatan nasional yang dilihat dari GDP serta kebijakan pemerintah yang berupa pernyataan fatwa MUI bahwa bunga bank adalah haram.
(43)
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik saving sama dengan investasi dan investasi dipengaruhi oleh tingkat bunga. Penawaran pinjaman akan memiliki jumlah yang tetap dengan asumsi bahwa tingkat bunga menentukan jumlah investasi. Peningkatan dalam permintaan investasi hanya meningkatkan keseimbangan tingkat bunga. Penyederhanaan pada modifikasi fungsi konsumsi, memungkinkan konsumsi bergantung pada tingkat bunga. Apabila tingkat bunga merupakan hasil tabungan, maka semakin tinggi tingkat bunga akan mengurangi konsumsi dan meningkatkan tabungan, (Mankiw, 2000).
Sumber: Mankiw (2000)
Gambar 3.1. Kurva Tabungan
Kurva tabungan akan miring keatas karena tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga seperti pada Gambar 3.1. Tabungan secara positif terkait pada
Tabungan, S S (r) Tingkat bunga, r
(44)
21
tingkat bunga, jika tingkat bunga lebih tinggi maka akan mendorong orang-orang mengkonsumsi lebih sedikit dan menabung lebih banyak.
3.1.1. Pengaruh Suku Bunga Tabungan dan Simpanan Berjangka terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah
Tabungan Mudharabah adalah simpanan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah, dimana penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati antara nasabah dengan pihak bank (tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau lainnya). Suku bunga tabungan pada bank konvensional berhubungan negatif dengan besarnya tabungan pada bank syariah. Hal ini dapat dibuktikan jika suku bunga tabungan ditingkatkan lebih tinggi daripada bagi hasil/ekuivalen rate tabungan yang diberikan oleh bank syariah maka masyarakat akan lebih memilih menabungkan uangnya di bank konvensional, dengan meningkatnya jumlah dana pada bank konvensional maka total dana yang dihimpun oleh bank konvensional akan meningkat pula.
Perubahan suku bunga tabungan bank konvensional akan mempengaruhi competitiveness bank syariah. Tingkat return yang diberikan bank syariah tergantung dari tingkat keuntungan bank syariah pada waktu tertentu. Apabila bagi hasil tabungan yang diberikan lebih tinggi (artinya bank syariah sedang memiliki keuntungan yang besar) daripada suku bunga tabungan pada bank konvensional, maka nasabah akan lebih memilih untuk menempatkan dananya di bank syariah, sehingga bagi hasil berhubungan positif dengan besarnya tabungan pada bank syariah.
(45)
Jenis simpanan yang lain seperti giro wadiah (penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya atau dengan pemindahbukuan) dan deposito mudharabah (penarikannya hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu berdasarkan kesepakatan) merupakan faktor yang penting dalam menentukan besarnya DPK yang dihimpun oleh bank syariah. Apabila suku bunga simpanan berjangka bank konvensional lebih tinggi daripada bagi hasil deposito yang diberikan oleh bank syariah maka besarnya deposito di bank syariah akan menurun karena nasabah akan berinvestasi di bank yang memberikan return yang lebih besar. Hal yang sama juga berlaku pada giro wadiah jika suku bunga simpanan bank konvensional lebih tinggi daripada bonus yang diberikan oleh bank syariah maka besarnya giro wadiah akan menurun.
3.1.2. Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah
Inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara umum dan terus menerus. Apabila terjadi inflasi maka terjadi ketidakpastian kondisi makroekonomi suatu negara, adanya ketidakpastian kondisi perekonomian suatu negara akan mengakibatkan masyarakat lebih menggunakan dananya untuk konsumsi. Tingginya harga dan pendapatan yang tetap atau pendapatan meningkat sesuai dengan besarnya inflasi membuat masyarakat tidak mempunyai kelebihan dana untuk disimpan atau dinvestasikan.
Meningkatnya peranan BUS dalam perekonomian di Indonesia menyebabkan bank-bank konvensional yang ada berlomba untuk menciptakan unit usaha syariah sehingga jumlah dana yang dihimpun oleh pihak bank akan
(46)
23
semakin meningkat. Insentif masyarakat untuk menggunakan uangnya tidak hanya disetorkan pada pihak bank, masyarakat juga dapat menempatkan dananya pada saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang syariah. Saham merupakan cerminan kondisi perekonomian yang lebih baik atau pertumbuhan ekonomi yang sedang meningkat. Terdapat tiga puluh perusahaan yang menempatkan dananya dalam bentuk saham syariah pada Jakarta Islamic Index (JII). Apabila masyarakat optimis terhadap pertumbuhan ekonomi maka dibanding menaruh dananya di bank akan lebih baik menempatkan dananya pada saham. Penempatan dana pada saham tersebut dengan harapan bahwa masyarakat akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tingkat bagi hasil dan besarnya modal. Harga saham yang tinggi akan meningkatkan sejumlah modal yang digunakan untuk membeli saham, sehingga dana masyarakat akan banyak terserap di pasar saham. Dana yang terserap untuk pembelian saham akan mengakibatkan pengalokasian dana pada tabungan berkurang, sehingga hubungan antara besarnya harga saham syariah terhadap jumlah simpanan di bank syariah bersifat negatif.
Pendapatan masyarakat yang tetap akan mengurangi tabungan saat ini karena adanya harapan terhadap peningkatan pendapatan di masa yang akan datang. Secara umum hubungan antara pendapatan dengan tabungan bersifat positif. Pendapatan yang direfleksikan oleh Gross Domestik Product mencerminkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi mencerminkan tingginya pendapatan yang diterima oleh penduduk, dengan adanya pendapatan yang tinggi, masyarakat dapat meningkatkan konsumsinya. Pendapatan yang tinggi akan menyebabkan peningkatan terhadap keinginan
(47)
masyarakat untuk menyimpan uang, karena keperluan akan konsumsi dapat tercukupi sehingga sebagian uang yang tersisa akan ditempatkan pada pihak yang dapat mengelola dana tersebut (pihak bank) guna mendapatkan keuntungan.
Variabel makroekonomi yang lain adalah variabel kebijakan pemerintah yang dikeluarkan oleh MUI bahwa bunga bank adalah haram. Pernyataan tersebut mengakibatkan perubahan pada besarnya jumlah DPK pada bank konvensional. Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim lebih memilih untuk menarik jenis simpanannya dari bank konvensional dan dipindahkan ke bank syariah dengan alasan spiritual, sehingga jumlah DPK di bank syariah meningkat.
3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual
Penelitian ini akan difokuskan untuk menganalisis pengaruh suku bunga baik tabungan, suku bunga simpanan berjangka bank konvensional dan nisbah atau bagi hasil terhadap besarnya DPK (tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah) di bank syariah. Variabel makroekonomi yaitu inflasi, pendapatan masyarakat, harga saham syariah dan variabel kebijakan pemerintah hanya sebagai pembanding, dimana sebagai variabel eksogen apakah akan mempengaruhi atau tidak terhadap besarnya DPK di bank syariah.
Inflasi yang secara bertahap mengalami penurunan dan kestabilan nilai rupiah mengakibatkan Bank Indonesia (BI) secara bertahap menurunkan BI ratenya. Apabila BI rate diturunkan maka bank-bank yang ada akan menurunkan suku bunganya baik suku bunga simpanan maupun kredit guna menarik nasabah agar menempatkan dananya di bank. Penentuan tingkat bunga oleh pihak bank merupakan suatu alat persaingan yang stategis. Pada bank syariah return yang
(48)
25
diberikan kepada nasabah berupa bagi hasil/ekuivalen rate. Tingkat suku bunga dan bagi hasil yang diberikan oleh masing-masing bank nantinya akan mempengaruhi besarnya DPK, selain itu variabel makroekonomi seperti inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah diduga dapat mempengaruhi besarnya DPK.
Berdasarkan teori yang ada maka kerangka pemikiran konseptual adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual
3.3. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian dan hasil penelitian terdahulu diatas maka dapat dikemukakan empat hipotesis:
Bank Syariah
Variabel Makroekonomi:
- Inflasi
- Pendapatan Nasional
- Harga Saham Syariah
- Dummy
DPK Syariah
Bagi Hasil Bank Konvensional
(49)
1. Suku bunga tabungan berpengaruh negatif terhadap tabungan mudharabah di bank syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2. Suku bunga simpanan berjangka berpengaruh negatif terhadap giro wadiah di bank syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang.
3. Suku bunga simpanan berjangka berpengaruh negatif terhadap deposito mudharabah di bank syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang. 4. Pada dua variabel makroekonomi yaitu inflasi dan harga saham syariah
berhubungan negatif terhadap DPK syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang, sedangkan dua variabel lainnya yaitu pendapatan nasional dan kebijakan pemerintah berhubungan positif terhadap DPK syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang.
(50)
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder baik data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif merupakan informasi dan keterangan-keterangan yang berkaitan dengan data kuantitatif. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai literatur yang diambil dari perpustakaan IPB, perpustakaan Bank Indonesia (BI), perpustakaan STEI TAZKIA, SEKI (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia), BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia (BMI), jurnal-jurnal, media massa dan internet.
Data kuantitatif yang digunakan merupakan data yang bersifat time series, antara lain: data bagi hasil deposito berjangka tiga bulanan, bagi hasil tabungan, suku bunga simpanan berjangka tiga bulanan, suku bunga tabungan, tingkat inflasi pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah pada kurun waktu Juli 2002 sampai Desember 2006. Pemilihan periode tersebut didasari oleh mulai berkembangnya bank umum syariah, tidak hanya peningkatan pada jumlah bank utama saja akan tetapi jumlah cabang-cabang bank syariah sudah mulai meningkat dan tersebar di berbagai kawasan di Indonesia. Selain itu kondisi perekonomian mulai stabil yang ditunjukkan oleh stabilnya tingkat suku bunga dan inflasi. Data kuantitatif yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari publikasi instansi-instansi yang terkait.
(51)
4.2. Metode Analisis Data
Berdasarkan data yang diperoleh yaitu data sekunder maka akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan pengaruh suku bunga bank konvensional terhadap besarnya masing-masing DPK di bank syariah berdasarkan various economic units yaitu individu dan variabel makroekonomi yang ada. Variabel-variabel tersebut akan diuraikan secara deskriptif, baik itu dalam bentuk gambar ataupun penjelasan secara umum. Analisis kuantitatif akan diolah dengan melakukan analisis regresi pada data. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Vector Autoregression (VAR) jika data stasioner pada tingkat level atau Vector Error Correction Model (VECM) jika data yang digunakan tidak stasioner namun terkointegrasi. Pengolahan data akan menggunakan E-views 4.1 (output dari program E-views 4.1 tidak direstriksi pada penelitian ini) danpengelompokan data menggunakan Microsoft Excel 2003.
4.2.1. Vector Autoregression
VAR merupakan salah satu bentuk model ekonometrika yang menjadikan suatu peubah sebagai fungsi linear dari konstanta dan lag dari peubah itu sendiri serta nilai lag dari peubah lain yang terdapat dalam suatu sistem persamaan tertentu. Metode VAR memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode ekonometrika lainnya, yaitu :
1) Metode VAR dapat menangkap hubungan-hubungan yang mungkin terjadi diantara variabel-variabel yang dianalisis, karena VAR mengembangkan model secara bersamaan dalam suatu sistem yang multivariat.
(52)
29
2) Metode VAR terbebas dari berbagai batasan teori-teori ekonomi, sehingga terbebas dari penafsiran yang salah.
Selain keunggulan yang dimiliki, VAR juga memiliki kekurangan yaitu metode VAR tidak mempermasalahkan perbedaan eksogenitas dan endogenitas variabel. Secara umum spesifikasi model VAR yang dipakai adalah model yang berordo p dan mempunyai n peubah tak bebas pada waktu ke t dengan k sebagai maksimum lag adalah sebagai berikut:
(4.1) Dimana :
Xt = vektor peubah tak bebas (X1,t……..Xn,t)
A0 = vektor intersep berukuran n x 1
Ai = matriks parameter berukuran n x n untuk setiap i = 1,2,……….p
et = vektor sisaan (e1,t………. en,t)
Pada analisis VAR terdapat asumsi yang harus dipenuhi, yaitu semua peubah tak bebas harus bersifat stasioner dan semua sisaan harus bersifat white noise, yaitu memiliki rataan nol, ragam konstan dan diantara variabel tak bebas tidak ada autokorelasi.
Bentuk model penelitian dari besanya DPK pada bank syariah adalah : Model Tabungan Mudharabah:
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
11 12 13 14 15 16 21 22 23 24 25 26 31 32 33 34 35 36 41 42 43 44 45 46 51 52 53 54 55 56 61 6 _ _ t t t t t t
a L a L a L a L a L a L
LNRTAB MUDHARABAH
a L a L a L a L a L a L
LNGDPR
a L a L a L a L a L a L
LNJII
INF a L a L a L a L a L a L
NISTAB a L a L a L a L a L a L
R TABUNGAN a L a
⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ = ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6
2 63 64 65 66
_ _ t t t t t t t t t t t t
LNRTAB MUDHARABAH u
LNGDPR u
LNJII u
INF u
NISTAB u
R TABUNGAN u
L a L a L a L a L
− − − − − − ⎡ ⎤⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ⎢ ⎥⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥⎢ ⎥ ⎢ ⎥+ ⎢ ⎥⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦
0 1 1 2 2 ...
t t t p t p t
(1)
Uji Kointegrasi 2 Tabungan Mudharabah
Sample(adjusted): 2002:09 2006:12Included observations: 52 after adjusting endpoints Trend assumption: No deterministic trend
Series: LNRTABUNGAN_MUDHARABAH LNJII LNGDPR INFLASI RTABRIIL NISTAB Lags interval (in first differences): 1 to 1
Unrestricted Cointegration Rank Test
Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value
None ** 0.688743 128.5155 82.49 90.45 At most 1 ** 0.397604 67.82451 59.46 66.52 At most 2 * 0.334975 41.46882 39.89 45.58 At most 3 0.217131 20.25644 24.31 29.75 At most 4 0.130219 7.527338 12.53 16.31 At most 5 0.005229 0.272618 3.84 6.51
*(**) denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates 3 cointegrating equation(s) at the 5% level Trace test indicates 2 cointegrating equation(s) at the 1% level
Uji Kointegrasi 2 Giro Wadiah
Sample(adjusted): 2002:09 2006:12
Included observations: 52 after adjusting endpoints Trend assumption: No deterministic trend (restricted constant)
Series: LNRGIRO_WADHIAH LNJII LNGDPR INFLASI RDEPRIIL BONUS_GIRO Exogenous series: DUMMY
Warning: Critical values assume no exogenous series Lags interval (in first differences): 1 to 1
Unrestricted Cointegration Rank Test
Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value
None ** 0.698263 177.5355 102.14 111.01 At most 1 ** 0.622182 115.2291 76.07 84.45 At most 2 ** 0.532022 64.61529 53.12 60.16 At most 3 0.242680 25.12989 34.91 41.07 At most 4 0.139192 10.67549 19.96 24.60 At most 5 0.053907 2.881543 9.24 12.97
*(**) denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level
Trace test indicates 3 cointegrating equation(s) at both 5% and 1% levels
Uji Kointegrasi 2 Deposito Mudharabah
Sample(adjusted): 2002:10 2006:12
Included observations: 51 after adjusting endpoints Trend assumption: No deterministic trend
Series: LNRDEPOSITO_MUDHARABAH LNJII LNGDPR INFLASI RDEPRIIL NISDEP Exogenous series: DUMMY
Warning: Critical values assume no exogenous series Lags interval (in first differences): 1 to 2
Unrestricted Cointegration Rank Test
Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value
None ** 0.807766 171.6100 82.49 90.45 At most 1 ** 0.543466 87.50878 59.46 66.52 At most 2 ** 0.458303 47.52009 39.89 45.58 At most 3 0.169395 16.25464 24.31 29.75 At most 4 0.075975 6.789014 12.53 16.31 At most 5 0.052664 2.759180 3.84 6.51
*(**) denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level
(2)
Lampiran 4
Estimasi VECM Tabungan Mudharabah
Vector Error Correction EstimatesSample(adjusted): 2002:09 2006:12
Included observations: 52 after adjusting endpoints Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]
Cointegrating Eq: CointEq1 CointEq2 CointEq3
LNRTABUNGAN_M UDHARABAH(-1)
1.000000 0.000000 0.000000
LNJII(-1) 0.000000 1.000000 0.000000 LNGDPR(-1) 0.000000 0.000000 1.000000 INFLASI(-1) 54.90476 40.67221 52.89077 (26.8864) (20.1879) (26.0082) [ 2.04210] [ 2.01468] [ 2.03362] RTABRIIL(-1) 36.98452 27.18452 35.74437 (25.6078) (19.2279) (24.7714) [ 1.44427] [ 1.41381] [ 1.44297]
NISTAB(-1) -5.863293 -4.229781 -6.374288
(1.97738) (1.48474) (1.91280) [-2.96518] [-2.84884] [-3.33244] Error Correction: D(LNRTABUN
GAN_MUDHA RABAH)
D(LNJII) D(LNGDPR) D(INFLASI) D(RTABRIIL) D(NISTAB)
CointEq1 -0.318397 0.036142 0.013428 -0.815801 0.819397 0.443983 (0.06383) (0.07096) (0.01472) (1.29424) (1.29467) (0.49964) [-4.98813] [ 0.50931] [ 0.91232] [-0.63033] [ 0.63290] [ 0.88861] CointEq2 0.261296 -0.052918 -0.008798 0.227811 -0.237624 -1.520775
(0.07413) (0.08242) (0.01709) (1.50315) (1.50365) (0.58028) [ 3.52465] [-0.64207] [-0.51467] [ 0.15156] [-0.15803] [-2.62075] CointEq3 0.127117 0.004797 -0.006529 0.595519 -0.591530 0.728529
(0.02372) (0.02637) (0.00547) (0.48099) (0.48115) (0.18568) [ 5.35864] [ 0.18191] [-1.19352] [ 1.23812] [-1.22942] [ 3.92353] D(LNRTABUNGAN
_MUDHARABAH(-1))
-0.271871 0.167868 0.033410 -2.433564 2.371445 -3.239685
(0.10701) (0.11897) (0.02468) (2.16985) (2.17057) (0.83766) [-2.54050] [ 1.41098] [ 1.35390] [-1.12154] [ 1.09254] [-3.86755] D(LNJII(-1)) 0.224040 0.133679 -0.024281 -0.286960 0.269699 1.351571 (0.13974) (0.15536) (0.03222) (2.83344) (2.83438) (1.09383) [ 1.60324] [ 0.86046] [-0.75353] [-0.10128] [ 0.09515] [ 1.23563] D(LNGDPR(-1)) 0.094895 1.223687 0.926322 -14.28338 14.32778 -4.490105 (0.72666) (0.80786) (0.16756) (14.7339) (14.7388) (5.68796) [ 0.13059] [ 1.51472] [ 5.52821] [-0.96942] [ 0.97211] [-0.78941] D(INFLASI(-1)) 1.518207 -1.380207 -0.384182 37.66800 -36.96251 8.929740 (0.67624) (0.75180) (0.15594) (13.7115) (13.7161) (5.29326) [ 2.24507] [-1.83586] [-2.46373] [ 2.74718] [-2.69483] [ 1.68700] D(RTABRIIL(-1)) 1.518435 -1.377147 -0.382916 37.47448 -36.77022 8.860918 (0.67444) (0.74980) (0.15552) (13.6751) (13.6796) (5.27918) [ 2.25140] [-1.83668] [-2.46216] [ 2.74035] [-2.68796] [ 1.67846] D(NISTAB(-1)) 0.032043 0.025433 -0.001566 0.090456 -0.086726 0.184747 (0.01767) (0.01965) (0.00407) (0.35830) (0.35842) (0.13832) [ 1.81333] [ 1.29461] [-0.38422] [ 0.25246] [-0.24197] [ 1.33566] R-squared 0.429118 0.081385 0.424600 0.555422 0.555379 0.502841 Adj. R-squared 0.322907 -0.089520 0.317549 0.472710 0.472659 0.410347 Sum sq. resids 0.151426 0.187157 0.008052 62.25453 62.29585 9.277813 S.E. equation 0.059342 0.065973 0.013684 1.203237 1.203636 0.464503 F-statistic 4.040247 0.476201 3.966324 6.715127 6.713952 5.436438 Log likelihood 78.02668 72.51846 154.3162 -78.46448 -78.48173 -28.97074 Akaike AIC -2.654872 -2.443018 -5.589085 3.364018 3.364682 1.460413 Schwarz SC -2.317157 -2.105303 -5.251370 3.701734 3.702397 1.798128 Mean dependent 0.041403 0.028424 0.004750 0.016422 -0.024147 -0.047500 S.D. dependent 0.072118 0.063205 0.016564 1.657016 1.657485 0.604909 Determinant Residual Covariance 1.97E-14
Log Likelihood 407.3871 Log Likelihood (d.f. adjusted) 377.7403 Akaike Information Criteria -11.75924
(3)
Estimasi VECM Giro Wadiah
Vector Error Correction Estimates Sample(adjusted): 2002:09 2006:12Included observations: 52 after adjusting endpoints Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]
Cointegrating Eq: CointEq1 CointEq2 CointEq3
LNRGIRO_WADHIA H(-1)
1.000000 0.000000 0.000000
LNJII(-1) 0.000000 1.000000 0.000000 LNGDPR(-1) 0.000000 0.000000 1.000000 INFLASI(-1) -1.488193 -1.112760 -0.271283
(1.01569) (0.45538) (0.14285) [-1.46521] [-2.44359] [-1.89908] RDEPRIIL(-1) 0.535879 -0.128617 0.038048
(0.97133) (0.43549) (0.13661) [ 0.55169] [-0.29534] [ 0.27851] BONUS_GIRO(-1) -0.041395 0.556468 0.038382 (0.78783) (0.35322) (0.11080) [-0.05254] [ 1.57542] [ 0.34640]
C -4.419261 -4.610988 -12.79477 (2.40965) (1.08036) (0.33890)
[-1.83398] [-4.26802] [-37.7537]
Error Correction: D(LNRGIRO_ WADHIAH)
D(LNJII) D(LNGDPR) D(INFLASI) D(RDEPRIIL) D(BONUS_GIR O)
CointEq1 0.016284 0.066229 0.035852 -2.589051 2.568218 0.295293 (0.07607) (0.04615) (0.00694) (0.79425) (0.79219) (0.08206) [ 0.21405] [ 1.43496] [ 5.16291] [-3.25976] [ 3.24192] [ 3.59846] CointEq2 0.044591 -0.336324 0.013007 2.578154 -2.603437 -1.017121 (0.23331) (0.14155) (0.02130) (2.43584) (2.42953) (0.25167) [ 0.19112] [-2.37606] [ 0.61074] [ 1.05843] [-1.07158] [-4.04150] CointEq3 -0.390557 0.575379 -0.321378 13.94285 -13.74959 1.224109 (0.64172) (0.38932) (0.05858) (6.69976) (6.68242) (0.69221) [-0.60861] [ 1.47789] [-5.48656] [ 2.08110] [-2.05758] [ 1.76840] D(LNRGIRO_WADH
IAH(-1))
-0.184236 0.089689 -0.038338 1.072709 -1.086941 -0.346387
(0.15124) (0.09175) (0.01380) (1.57896) (1.57488) (0.16314) [-1.21820] [ 0.97749] [-2.77718] [ 0.67938] [-0.69018] [-2.12329] D(LNJII(-1)) 0.098064 0.167280 -0.034437 -1.718956 1.667456 0.528123 (0.26427) (0.16033) (0.02412) (2.75907) (2.75193) (0.28506) [ 0.37108] [ 1.04335] [-1.42761] [-0.62302] [ 0.60592] [ 1.85264] D(LNGDPR(-1)) 1.725748 -0.242208 1.167163 -19.37060 19.37326 -0.826120 (1.55590) (0.94396) (0.14202) (16.2442) (16.2022) (1.67834) [ 1.10916] [-0.25659] [ 8.21817] [-1.19246] [ 1.19572] [-0.49222] D(INFLASI(-1)) -0.710992 -1.078009 -0.140807 20.51382 -19.77007 -1.564870
(0.73731) (0.44732) (0.06730) (7.69784) (7.67792) (0.79534) [-0.96430] [-2.40991] [-2.09217] [ 2.66488] [-2.57493] [-1.96756] D(RDEPRIIL(-1)) -0.679062 -1.062485 -0.138544 20.17110 -19.42669 -1.558938
(0.72820) (0.44179) (0.06647) (7.60265) (7.58298) (0.78550) [-0.93252] [-2.40494] [-2.08432] [ 2.65317] [-2.56188] [-1.98464]
D(BONUS_GIRO(-1))
-0.032519 -0.024659 0.000521 -0.048635 0.063415 0.126808
(0.12764) (0.07744) (0.01165) (1.33260) (1.32915) (0.13768) [-0.25477] [-0.31844] [ 0.04474] [-0.03650] [ 0.04771] [ 0.92101] DUMMY 0.033222 0.004297 -0.029026 1.751022 -1.722472 -0.166007
(0.06380) (0.03871) (0.00582) (0.66610) (0.66438) (0.06882) [ 0.52071] [ 0.11101] [-4.98412] [ 2.62875] [-2.59260] [-2.41214]
R-squared 0.164069 0.169202 0.726183 0.642036 0.645698 0.381488 Adj. R-squared -0.015059 -0.008826 0.667508 0.565329 0.569777 0.248950 Sum sq. resids 0.459865 0.169266 0.003832 50.12601 49.86687 0.535089
(4)
S.E. equation 0.104638 0.063483 0.009551 1.092463 1.089636 0.112873 F-statistic 0.915929 0.950423 12.37633 8.370014 8.504786 2.878322 Log likelihood 49.14490 75.13095 173.6239 -72.83050 -72.69575 45.20591 Akaike AIC -1.505573 -2.505037 -6.293228 3.185789 3.180606 -1.354073 Schwarz SC -1.130334 -2.129797 -5.917989 3.561028 3.555845 -0.978834 Mean dependent 0.043355 0.028424 0.004750 0.016422 -0.024531 -0.027692 S.D. dependent 0.103859 0.063205 0.016564 1.657016 1.661248 0.130243
Determinant Residual Covariance 1.47E-15 Log Likelihood 478.5577 Log Likelihood (d.f. adjusted) 445.2402 Akaike Information Criteria -14.00924 Schwarz Criteria -10.96980
Estimasi VECM Deposito Mudharabah
Vector Error Correction EstimatesSample(adjusted): 2002:10 2006:12
Included observations: 51 after adjusting endpoints Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]
Cointegrating Eq: CointEq1 CointEq2 CointEq3
LNRDEPOSITO_MU DHARABAH(-1)
1.000000 0.000000 0.000000
LNJII(-1) 0.000000 1.000000 0.000000 LNGDPR(-1) 0.000000 0.000000 1.000000 INFLASI(-1) 1.332582 0.512164 5.805900 (0.67408) (0.41548) (0.92199) [ 1.97688] [ 1.23270] [ 6.29714] RDEPRIIL(-1) 2.640816 1.352221 6.373438 (0.67343) (0.41508) (0.92110) [ 3.92144] [ 3.25774] [ 6.91939] NISDEP(-1) -0.891534 -0.496448 -1.849883
(0.07268) (0.04480) (0.09941)
[-12.2671] [-11.0825] [-18.6095]
Error Correction: D(LNRDEPOSI TO_MUDHAR
ABAH)
D(LNJII) D(LNGDPR) D(INFLASI) D(RDEPRIIL) D(NISDEP)
CointEq1 -0.228980 0.460505 0.002428 -0.014503 0.037443 -0.198496 (0.09040) (0.09188) (0.02301) (2.09357) (2.08918) (0.95407) [-2.53303] [ 5.01189] [ 0.10555] [-0.00693] [ 0.01792] [-0.20805] CointEq2 0.346103 -0.721965 -0.022629 3.362504 -3.400991 -0.219578
(0.13937) (0.14166) (0.03547) (3.22767) (3.22090) (1.47090) [ 2.48339] [-5.09661] [-0.63795] [ 1.04177] [-1.05591] [-0.14928] CointEq3 -0.026445 -0.028673 0.011925 -1.769433 1.765405 0.346733 (0.02005) (0.02038) (0.00510) (0.46432) (0.46335) (0.21160) [-1.31900] [-1.40706] [ 2.33681] [-3.81076] [ 3.81009] [ 1.63862]
D(LNRDEPOSITO_
MUDHARABAH(-1))
-0.295946 0.048234 0.034101 -3.964894 3.888380 -1.767520
(0.17268) (0.17552) (0.04395) (3.99921) (3.99082) (1.82250) [-1.71383] [ 0.27481] [ 0.77589] [-0.99142] [ 0.97433] [-0.96983] D(LNRDEPOSITO_
MUDHARABAH(-2))
-0.261478 -0.178182 0.052988 -5.767097 5.679279 -1.578057
(0.17128) (0.17409) (0.04359) (3.96675) (3.95843) (1.80771) [-1.52661] [-1.02349] [ 1.21547] [-1.45386] [ 1.43473] [-0.87296] D(LNJII(-1)) -0.113816 0.245570 -0.007862 -1.677855 1.643916 0.624088
(5)
(0.12158) (0.12358) (0.03095) (2.81576) (2.80985) (1.28319) [-0.93613] [ 1.98717] [-0.25406] [-0.59588] [ 0.58505] [ 0.48636] D(LNJII(-2)) -0.312261 -0.037655 0.057654 -7.694176 7.642787 -1.205334
(0.12971) (0.13185) (0.03302) (3.00414) (2.99783) (1.36903) [-2.40729] [-0.28560] [ 1.74628] [-2.56119] [ 2.54944] [-0.88043] D(LNGDPR(-1)) 0.836556 -0.565807 1.555390 -24.65402 24.48322 -7.006344
(1.00703) (1.02356) (0.25631) (23.3222) (23.2733) (10.6283) [ 0.83072] [-0.55278] [ 6.06839] [-1.05710] [ 1.05199] [-0.65922] D(LNGDPR(-2)) 0.489991 0.357517 -0.937354 11.14885 -10.83686 16.93391 (0.98538) (1.00156) (0.25080) (22.8208) (22.7729) (10.3998) [ 0.49726] [ 0.35696] [-3.73746] [ 0.48854] [-0.47587] [ 1.62829] D(INFLASI(-1)) -0.509220 -2.403390 -0.330035 48.23498 -47.23348 -0.924222
(0.58900) (0.59868) (0.14991) (13.6410) (13.6124) (6.21642)
[-0.86455] [-4.01451] [-2.20149] [ 3.53603] [-3.46989] [-0.14867] D(INFLASI(-2)) 0.968850 0.445049 0.112461 -17.70826 17.50043 -2.304815
(0.62350) (0.63374) (0.15869) (14.4400) (14.4097) (6.58054) [ 1.55388] [ 0.70226] [ 0.70866] [-1.22633] [ 1.21449] [-0.35025] D(RDEPRIIL(-1)) -0.494670 -2.382007 -0.336382 47.82255 -46.82058 -0.795232
(0.58348) (0.59306) (0.14851) (13.5131) (13.4847) (6.15812)
[-0.84779] [-4.01646] [-2.26508] [ 3.53899] [-3.47212] [-0.12914] D(RDEPRIIL(-2)) 0.965325 0.445266 0.111970 -17.76774 17.55826 -2.335982
(0.62149) (0.63169) (0.15818) (14.3933) (14.3631) (6.55925) [ 1.55326] [ 0.70488] [ 0.70786] [-1.23445] [ 1.22246] [-0.35614] D(NISDEP(-1)) -0.030466 0.016841 0.007792 -1.064268 1.061143 -0.170131 (0.01881) (0.01912) (0.00479) (0.43558) (0.43466) (0.19850) [-1.61987] [ 0.88097] [ 1.62785] [-2.44336] [ 2.44131] [-0.85709] D(NISDEP(-2)) -0.005637 0.032990 0.005995 -0.695285 0.689566 -0.301417
(0.01432) (0.01456) (0.00364) (0.33165) (0.33096) (0.15114) [-0.39364] [ 2.26644] [ 1.64473] [-2.09641] [ 2.08354] [-1.99429] DUMMY 0.171114 0.096228 -0.004390 0.188598 -0.165020 0.001308
(0.03914) (0.03978) (0.00996) (0.90645) (0.90455) (0.41308) [ 4.37191] [ 2.41888] [-0.44064] [ 0.20806] [-0.18243] [ 0.00317]
R-squared 0.528621 0.600017 0.643838 0.705786 0.708490 0.554344 Adj. R-squared 0.326602 0.428596 0.491197 0.579695 0.583557 0.363348 Sum sq. resids 0.076793 0.079336 0.004975 41.18905 41.01633 8.554013 S.E. equation 0.046841 0.047610 0.011922 1.084818 1.082541 0.494369 F-statistic 2.616683 3.500253 4.217996 5.597412 5.670965 2.902389 Log likelihood 93.34498 92.51421 163.1318 -66.91771 -66.81055 -26.83752 Akaike AIC -3.033136 -3.000557 -5.769873 3.251675 3.247473 1.679903 Schwarz SC -2.427074 -2.394494 -5.163811 3.857738 3.853536 2.285966 Mean dependent 0.047897 0.029849 0.004848 0.012860 -0.020459 -0.060882 S.D. dependent 0.057081 0.062984 0.016714 1.673303 1.677516 0.619583
Determinant Residual Covariance 1.16E-15 Akaike Information Criteria -12.89083 Log Likelihood 500.3172 Schwarz Criteria -8.572631 Log Likelihood (d.f. adjusted) 442.7162
Lampiran 5
Matriks Korelasi Tabungan Mudharabah
LNJII INFLA
SI
LNRTABUNGAN_MUDHARA BAH
NISTA B
LNGDP R
RTABRII L
LNJII 1.0000 0.0849 0.9787 -0.7681 0.8828 -0.1832
INFLASI 0.0849 1.0000 0.1020 -0.1202 0.0849 -0.9927
LNRTABUNGAN_MUDHARA
BAH 0.9787 0.1020 1.0000 -0.7634 0.8659 -0.2036
NISTAB -0.7681 -0.1202 -0.7634 1.0000 -0.5577 0.2136
LNGDPR 0.8828 0.0849 0.8659 -0.5577 1.0000 -0.1542
(6)
Matriks Korelasi Giro Wadiah
Matriks Korelasi Deposito Mudharabah
LNRDEPOSITO_MUDHARA BAH
LNJII LNGDPR DUMMY INFLASI NISDEP R
LNRDEPOSIT O_MUDHAR
ABAH
1.000000 0.977687 0.870364 0.858376 0.124668 -0.799121 -0.382417
LNJII 0.977687 1.000000 0.882756 0.835451 0.084914 -0.756011 -0.311784 LNGDPR 0.870364 0.882756 1.000000 0.599436 0.084880 -0.494242 -0.073755 DUMMY 0.858376 0.835451 0.599436 1.000000 0.105744 -0.896011 -0.635211 INFLASI 0.124668 0.084914 0.084880 0.105744 1.000000 -0.114100 -0.411749
NISDEP -0.799121 -0.756011 -0.494242 -0.896011 -0.114100 1.000000 0.737459 R -0.382417 -0.311784 -0.073755 -0.635211 -0.411749 0.737459 1.000000 LNJII LNGDPR DUMMY INFLASI R BONUS_GIRO LNRGIRO_W
ADHIAH
LNJII 1.000000 0.882756 0.835451 0.084914 -0.311784 -0.877406 0.975229 LNGDPR 0.882756 1.000000 0.599436 0.084880 -0.073755 -0.627791 0.906349 DUMMY 0.835451 0.599436 1.000000 0.105744 -0.635211 -0.947148 0.812171 INFLASI 0.084914 0.084880 0.105744 1.000000 -0.411749 -0.092092 0.089293 R -0.311784 -0.073755 -0.635211 -0.411749 1.000000 0.611240 -0.302301 BONUS_GIR
O
-0.877406 -0.627791 -0.947148 -0.092092 0.611240 1.000000 -0.850423
LNRGIRO_W ADHIAH