Perumusan Masalah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

yang bersumber dari dana pihak ketiga DPK. Pada bulan Desember total DPK pada BUS sebesar 20672 juta rupiah, hal ini menunjukkan peningkatan jumlah penerimaan dana pada BUS. Tabel 1.1. Komposisi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah Juta Rupiah DANA PIHAK KETIGA Mar- 06 Jun-06 Sep- 06 Oct- 06 Nov- 06 Dec- 06 Giro Wadiah Nilai 2257 2657 2747 2824 2846 3415 Pangsa 15.09 16.17 15.29 14.98 14.71 16.52 Tabungan Mudharabah Nilai 4501 4971 5604 5749 5844 6430 Pangsa 30.10 30.26 31.18 30.49 30.21 31.11 Deposito Mudharabah Nilai 8197 8803 9623 10282 10655 10826 Pangsa 54.81 53.57 53.53 54.53 55.08 52.37 Total 14955 16432 17975 18856 19347 20672 Sumber: Bank Indonesia 2006 Menurut Haron dan Azmi 2005, pada akhir Desember 2003 total DPK pada bank syariah yaitu BMI dan BSM sebesar 76 persen dan 79 persen, hal ini mengindikasikan bahwa sumber utama pendanaan pada bank syariah berasal dari dana simpanan yang disetorkan oleh nasabah, baik dalam bentuk tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah.

1.2. Perumusan Masalah

Institusi keuangan di negara-negara islam merubah sistem ekonominya menjadi sistem ekonomi yang berlandaskan pada aturan-aturan islam setelah adanya kajian islam yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram. Di Indonesia pernyataan bahwa bunga bank adalah haram dikeluarkan oleh fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI pada akhir tahun 2003. Hal ini berdampak pada kegiatan operasional di bank konvensional. Bank konvensional mulai membuka unit-unit usaha yang berbasis syariah guna menarik masyarakat agar menjadi nasabah yang bersedia menyimpan dan menginvestasikan dananya pada bank konvensional yang membuka layanan syariah. Dampak dari hal ini adalah terjadinya suatu bentuk persaingan pada bank konvensional dan bank syariah terutama pada penghimpunan dana dari masyarakat. Sumber utama pendanaan pada bank baik bank konvensional maupun bank syariah sangat tergantung pada besarnya dana yang disetorkan oleh depositor kepada pihak bank yaitu besarnya Dana Pihak Ketiga. Oleh karena itu sangat penting bagi bank syariah untuk mengetahui faktor apakah yang paling penting untuk mempengaruhi masyarakat agar mengambil keputusan dalam menyimpan dananya pada bank syariah. Menurut Metawa dan Almossawi 1998 dalam Haron dan Azmi 2005, faktor religi merupakan faktor utama dalam pengambilan keputusan oleh masyarakat untuk menempatkan uangnya pada bank islam di Bahrain. Pada studi yang lain di negara Sudan dan Turki yang dilakukan oleh Erol dan El-Bdour, menemukan bahwa faktor religi bukan sebagai faktor utama, seperti pada studi kasus di Sudan, Turki, Malaysia dan Singapura yang menyatakan bahwa religi dan tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah merupakan faktor yang mendasari masyarakat untuk menempatkan dananya di bank syariah. Melihat perilaku depositor yang termotivasi oleh tingkat pengembalian return atau nisbah yang diperolehnya, maka sangat penting bagi bank syariah untuk mengkaji besarnya nisbah yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah. Tingkat pengembalian return atau nisbah bukan satu-satunya faktor yang dapat dijadikan sebagai motivasi oleh para nasabah melainkan masih terdapat variabel makroekonomi lainnya, seperti kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan faktor-faktor yang lainnya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan dasar-dasar permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Pengaruh suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan bank konvensional terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah. 2 Pengaruh besarnya bagi hasil, inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah. 3 Perilaku masyarakat dalam menempatkan dananya pada bank konvensional atau bank umum syariah.

1.3. Tujuan Penelitian