Istilah dan pengertian tanah

14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan tentang tanah belum terdaftar

2.1.1 Istilah dan pengertian tanah

Tanah adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia di muka bumi. Tanah menjadi kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir sampai meninggal dunia, manusia membutuhkan tanah untuk tempat tinggal dan sumber kehidupan. Secara kosmologis, tanah adalah tempat manusia tinggal, tempat bekerja dan hidup. Tempat dari mana mereka berasal, dan akan kemana pula mereka pergi. Dalam hal ini, tanah mempunyai dimensi ekonomi, sosial, kultural, politik, dan ekologis. Menurut isi dari Pasal 4 ayat 1 UUPA dinyatakan: “Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama- sama dengan orang lain serta badan- badan hukum” Menurut kamus besar bahasa Indonesia 1994, tanah adalah: 1. Permukaan bumi atau lapisan bumi yang diatas sekali. 2. Keadaan bumi di suatu tempat. 3. Permukaan bumi yang diberi batas. 4..Bahan-bahan dari bumi sebagai bahan sesuatu. Dari pengertian tersebut di atas tanah diartikan sebagai permukaan bumi. Jadi harus dapat dibedakan antara pengertian bumi dengan tanah. Mengenai hak- hak yang melekat pada tanah dan berhubungan dengan penguasaan tanah, maka dapatlah diberikan oleh negara kepada perorangan maupun dipunyai oleh perorangan, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain serta badan- badan hukum. Hak-hak atas tanah ini antara lain adalah dimaksudkan untuk memberikan kewenangan bagi si pemilik hak untuk dapat mempergunakan tanah yang bersangkutan, sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah, dalam batas-batas menurut Undang- Undang dan peraturan hukum yang lebih tinggi, hal ini sesuai dengan isi Pasal 4 ayat 2 UUPA. Pasal 4 Ayat 2 UUPA yaitu : “Hak-hak atas tanah yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini memberi wewenang untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan, demikian pula tubuh bumi dan air serta ruang yang ada diatasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas- batas menurut undang-undang ini dan peraturan-peraturan hukum lain yang lebih tinggi”

2.1.2 Tanah Negara