Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

menyelesaikan sengketa tanah belum terdaftar, mengingat masih banyaknya tanah yang belum terdaftar. Bersumber dari masalah tersebut, penulis merasa perlu mengkaji masalah ini lebih lanjut sehingga penulis mengajukan skripsi dengan judul : “KEWENANGAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GROBOGAN TERHADAP TANAH BELUM TERDAFTAR JIKA TERJADI SENGKETA”

1.2 Identifikasi Masalah

Secara teoritis dan alami, bahwa keberadaan masyarakat akan tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan perabadan manusia, artinya manusia akan mengembangkan keturunannya secara kuantitatif berada di muka bumi tanah. Perkembangan dan pertambahan tersebut membawa konsekuensi logis tuntutan kebutuhan masyarakat akan tanah sebagai tempat tinggalnya, akan tetapi di sisi lain meskipun sudah mendiami suatu tanah tetapi kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya di Badan Pertanahan Nasional masih minim. Kondisi tersebut jika terus berlanjut akan menimbulkan masalah-masalah yang bisa berkembang menjadi sengketa pertanahan yang berlarut-larut. Badan Pertanahan Nasional merupakan lembaga yang didirikan dalam rangka mewujudkan kepastian hukum terhadap hak- hak atas tanah. Badan Pertanahan Nasional pula merupakan lembaga yang berwenang dalam menuntaskan masalah tanah belum terdaftar. Penelitian ini mengangkat dan mendeskripsikan Kewenangan Kantor Pertanahan Nasional terhadap tanah belum terdaftar jika terjadi sengketa, oleh karena itu peneliti mencoba mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain: 1. Mengenai pengertian tanah belum terdaftar dan faktor yang menyebabkan terjadinya sengketa terhadap tanah belum terdaftar. 2. Mengenai upaya Kantor Desa sebagai pencatat tanah belum terdaftar yang berupa tanah letter, girik, petok, rincik, atau ketitir jika tanah belum terdaftar tersebut menjadi objek sengketa. 3. Mengenai upaya Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan terhadap kurangnya minat masyarakat untuk mendaftarkan tanah belum terdaftar. 4. Mengenai bagaimanakah kewenangan Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan terhadap tanah belum terdaftar. 5. Mengenai bagaimanakah upaya yang dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan terhadap tanah belum terdaftar jika terjadi sengketa.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah guna menghindari adanya penyimpangan dari permasalahan yang ada, sehingga penulis dapat lebih terfokus dan tidak melebar dari pokok permasalahan yang ada serta penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah dalam mencapai sasaran yang diharapkan. Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi pada bagaimanakah kewenangan Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan terhadap tanah belum terdaftar, dan bagaimanakah upaya yang dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan terhadap tanah belum terdaftar jika terjadi sengketa. Dari beberapa uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis berkeinginan untuk mengangkat masalah mengenai kewenangan Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan terhadap tanah belum terdaftar jika terjadi sengketa dan tinjauannya dalam konsep hukum yang berkeadilan dengan harapan sedikit banyak dapat memberikan masukan bagi pihak yang terkait dalam sengketa tanah belum terdaftar.

1.4 Rumusan Masalah