Pengertian Pembelajaran Sejarah Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas

Berdasarkan ketiga komponen tersebut guru menilai peserta didik dengan menggunakan acuan patokan kriteria baik berupa prosentase mapun skala 0-10 atau 0-100. 7 Data Penilaian Diri Data Penilaian Diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan, kecakapan, atau penugasan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh peserta didik sendiri, sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

i. Pemanfaatan dan Pelaporan Hasil Penilaian

Penilaian menghasilkan informasi pencapaian kompetensi peserta didik yang dapat digunakan antara lain: 1 perbaikan remedial bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan, 2 pengayaan bagi peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu yang disediakan, 3 perbaikan program dan proses pembelajaran, 4 pelaporan, dan 5 penentuan kenaikan kelas Purnomo, 2009: 68.

2. Pembelajaran Sejarah

a. Pengertian Pembelajaran Sejarah

Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik Mulyasa, 2007: 255. Jadi pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu. Akbar Sriwiyana 2010: 104 sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Terkait dengan pendidikan di sekolah dasar hingga menengah, pengetahuan masa lalu tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Belajar sejarah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sejarah, tujuan tersebut tercermin dalam setiap tujuan pembelajaran sejarah dalam masing- masing satuan pendidikan. Pembelajaran sejarah adalah perpaduan antara aktivitas belajar dan mengajar yang di dalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau yang erat hubungannya dengan masa kini Widja, 1989: 23. Berdasarkan pengertian di atas pembelajaran sejarah adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik yang bertujuan mempelajari peristiwa masa lampau yang erat hubungannya dengan masa kini. Aktivitas tersebut terjadi pada lingkungan belajar yaitu sekolah dengan didukung oleh sumber belajar yang sudah disediakan oleh sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.

b. Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas

Pembelajaran Sejarah Nasional adalah salah satu di antara sejumlah kegiatan pembelajaran yang dimulai dari SD Sekolah Dasar sampai dengan SMA Sekolah Menengah Atas. Pembelajaran Sejarah akan membangkitkan kesadaran empati emphatic awareness di kalangan peserta didik, yakni sikap simpatik dan toleransi terhadap orang lain yang disertai dengan kemampuan mental dan sosial untuk mengembangkan imajinasi dan sikap kreatif, inovatif, serta parsitipatif Aman, 2011: 2. Dalam lingkup tingkat satuan pendidikan dasar SD mata pelajaran sejarah merupakan bagian integral dari mata pelajaran IPS, hal itu berlanjut sampai pada tingkat Satuan Pendidikan Menengah Pertama SMP, sedangkan pada tingkat satuan pendidikan menengah diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. Berdasarkan Peraturan Mendiknas No 22 tahun 2006 sebagaimana dikutip oleh Aman 2011: 57 tentang standar isi mata pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1 Prinsip dasar Ilmu Sejarah; 2 Peradaban awal masyarakat dunia dan Indonesia; 3 Perkembangan Negara-negara tradisional di Indonesia; 4 Indonesia masa penjajahan; 5 Pergerakan Kebangsaan; 6 Proklamasi dan perkembangan Negara Indonesia.

c. Kedudukan Mata Pejarah pada kurikulum 2006

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 133

PEMANFAATAN SEJARAH LISAN SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 3 TEGAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 144

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI DAN PERSONAL INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 JUWANA TAHUN AJARAN 2012 2013

0 27 160

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DALAM PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS X. 3 SMA NEGERI 15 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 173

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 20

PENERAPAN MODEL TONGKAT BERBICARA BERORIENTASI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN DEBAT : Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Palimanan Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 44

Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah melalui Penerapan Model Picture and Picture Siswa Kelas X C SMA Negeri 1 Mlati Tahun Ajaran 2013/2014.

2 6 194

(ABSTRAK) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DALAM PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS X. 3 SMA NEGERI 15 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 3

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 17