ditujukan sesuai dengan materi-materi di kela X, misalkan tentang fosil manusia purba. Nantinya produk tersebut akan dilampirkan dalam penulisan
skripsi ini dalam bentuk foto gambar. 4
Kendala pembuatan miniatur Pembuatan miniatur hasil kebudayaan zaman purba dilakukan di SMA N
1 Ambarawa dan SMA N 1 Ungaran. Miniatur di SMA N 1 Ambarawa dibuat dari bahan sabun, sedangkan miniatur di SMA N 1 Ungaran terbuat dari
bahan semen putih. Dalam pembuatan miniature dari bahan sabun tidak terjadi kendala dalam pelaksanaannya, jadi sebelumnya siswa diberikan contoh
terlebih dahulu oleh guru kemudian siswa nanti secara acak dan dikerjakan secara kelompok yang terdiri dari 2 orang. Jadi bisa disimpulkan bahwa
pembuatan miniatur dari sabun tidak terjadi kendala. Begitu pula pembuatan miniatur dari semen putih tidak terdapat kendala
yang ditemukan. Bahan maupun proses pembuatannya siswa todak mengalami kesulitan. Namun produk ini seringkali memiliki daya tahan yang
tidak lama sehingga ketika disimpan atau dibawa menuju ke sekolah sering pecah maupun patah.
c. Kendala penerapan teknik penilaian unjuk kerja
Unjuk kerja dalam pembelajaran sejarah merupakan suatu kegiatan dimana siswa melakukan suatu hal, misalkan dengan melakukan presentasi atau
menjelaskan materi secara berkelompok maupun individu. Penilaian unjuk kerja ini biasanya digunakan ketikan siswa diminta oleh guru untuk melakukan hal
seperti berpidato, mempresentasikan hasil diskusi, bermain alat musik, dan aktivitas-aktivitas lain yang bisa diamatidiobservasi. Sesuai dengan peryataan
tadi bahwa di SMA N Se Kabupaten Semarang unjuk kerja yang dilakukan siswa dan dinilai oleh guru yaitu melakukan presentasi di depan kelas. Seperti
halnya yang dilakukan di SMA N 1 Susukan. Unjuk kerja dilakukan sebagai pengganti ulangan harian 2. Sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya bahwa
pada semester 1 siswa diminta untuk membuat makalah sebagai nilai tugas dan sekaligus siswa diminta untuk mempresentasikan hasil dari pembuatan makalah
sebagai pengganti nilai UH 2. Dalam pelaksanaannya terdapat kendala, kendala tersebut diantaranya presentasi membutuhan waktu yang lama, kedua kegiatan
presentasi kadang tidak sesuai atau tidak berjalan sebagaimana mestinya, siswa yang melakukan presentasi kurang memahami materi. Kendala-kendala tersebut
disampaikan oleh Jatmiko S.Pd menyatakan: ”si pembuat makalah atau yang maju itu kurang menguasai materi sehingga banyak pertanyaan yang tidak
sesuai dengan jawaban, jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan…” wawancara dengan Jatmiko S.Pd, tanggal 11 Maret 2013. Pernyataan ini
didukung pula oleh Mufrikati S.S menyatakan bahwa dalam melakukan presentasi membutuhkan waktu yang lama, hal itu disampaikan sebagai berikut:
“kalau presentasi itu waktunya lama, kan harus presentasi semua jadi ya pintar- pintar kita mengatur waktu saja dengan diberi batasan ke siswa dalam
presentasi, biasanya 10 menit cukup, itu kan kelompok, tapi ya bisa 2-3 kali pertemuan bisa jadi seperti itu” wawancara dengan Mufrikati S.S, tanggal 9
Maret 2013. Pernyataan bahwa presentasi membutuhkan waktu yang lama disampaikan oleh Dra. Rahmawati M.Pd menyatakan: “terkadang gini
waktunya misalnya presentasi dikasih waktu 10 menit kadang tidak cukup, itu presentasinya belum lagi tanya jawabnya…” wawancara dengan Dra.
Rahmawati M.Pd, tanggal 30 Maret 2013. Berdasarkan keterangan diatas bahwa penerapan teknik penilaian unjuk
kerja terdapat beberapa kendala. Kendala tersebut diantaranya siswa kurang menguasai materi ketika tampil didepan. Ketidak siapan siswa dalam
melakukan presentasi berdampak pada jalannya presentasi tersebut menjadi tidak lancar. Ketiga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
presentasi membutuhkan waktu yang lama. Apabila setiap kelompok diberikan waktu untuk presentasi 10 menit, dan setiap kelompok beranggotakan 4 siswa
maka dalam satu kelas terdapat 8 kelompok karena berdasarkan pengamatan peneliti setiap kelas rata-rata terdiri atas 30-32 siswa. Jadi waktu yang
diperlukan minimal 80 menit untuk melakukan kegiatan presentasi. Sementara ini waktu jam pelajaran sejarah di kelas X hanya 1x45 menit setiap minggunya
jadi apabila waktu yang dibutuhkan itu 80 menit bisa memakan waktu minimal sekitar 2 kali pertemuan.
d. Kendala penerapan penilaian proyek