Signaling Theory TELAAH TEORI

Pengungkapan risiko sebagai salah satu praktik pengungkapan perusahaan merupakan salah satu cara perusahaan untuk berkomunikasi dengan para stakeholdernya Taures, 2011.

2.3. Signaling Theory

Teori sinyal membahas bagaimana seharusnya sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan manajemen agent disampaikan kepada pemilik principal. Penyampaian laporan keuangan dapat dianggap sebagai sinyal, yang berarti bahwa apakah agen telah berbuat sesuai dengan kontrak atau belum Susilowati dan Turyanto, 2011. Oleh karena itu, seharusnya asimetri informasi dimana terdapat perbedaan informasi yang diperoleh oleh pihak dalam dengan pihak luar perusahaan tidak terjadi. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Budiarto dan Baridwan 1999 dalam Zainafree 2005, asumsi utama dalam teori sinyal adalah bahwa manajemen memiliki informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar dan manajemen adalah orang selalu berusaha memaksimalkan insentif yang diharapkan, artinya manajemen umumnya memiliki informasi yang lebih lengkap dan akurat dibandingkan dengan pihak luar perusahaan investor mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal yang dimaksud tersebut berupa informasi tentang kondisi perusahaan kepada pemilik dan pemegang kepentingan. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain Susilowati dan Turyanto, 2011. Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi sinyal baik bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi investor adalah laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi akuntansi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan laporan bukan akuntansi, yaitu informasi yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan. Laporan keuangan hendaknya memuat informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan, sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan preferensi risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli oleh investor, maka perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan secara terbuka dan transparan Butarbutar, 2011.

2.4. Risiko