Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kepemilikan Institusional Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Leverage

2.9. Pengembangan dan Perumusan Hipotesis

2.9.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kepemilikan Institusional

Semakin besar ukuran suatu perusahaan, investor dari luar perusahaan pun akan lebih tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Pendapat ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Chung dan Zhang 2011 yang menyatakan, investor institusional lebih suka perusahaan yang lebih besar. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gompers dan Metrick 2001. Penelitian lain yang dilakukan oleh Dwivedi dan Jain 2005 menunjukkan adanya pengaruh signifikan negatif antara aset tetap kotor terhadap kepemilikan institusi keuangan. Ukuran perusahaan dapat diukur melalui total aset. Oleh karena itu, dari uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H1: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kepemilikan institusional.

2.9.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Leverage

Salah satu cara untuk menghitung leverage adalah dengan menggunakan debt to asset ratio. Debt to asset ratio menggambarkan besarnya hutang perusahaan yang digunakan untuk membiayai aktiva dalam rangka menjalankan aktivitas operasional. Debt to asset ratio yang semakin besar akan meningkat pula tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal kreditur. Oleh karena itu, perusahaan tersebut akan lebih berisiko dalam kesulitan pembayaran kewajiban dan bunganya Endrian, 2010. Munawir 2007 berpendapat bahwa jika suatu perusahaan tidak mampu menggunakan modalnya secara efisien, maka perusahaan tersebut pada akhirnya akan mengalami kesulitan keuangan dalam mengembalikan utang-utangnya. Hal ini menunjukkan bahwa leverage sangat penting bagi kreditur dalam pengambilan keputusan. Barnea, et al. 1981 dalam Al-Sakran 2001 mengidentifikasi masalah yang diakibatkan oleh debt financing menjadi tiga macam. Salah satu masalah tersebut adalah keberadaan hutang pada struktur modal menyebabkan perusahaan tidak melakukan investasi dengan nilai pasar bersih positif menjadi lebih rendah dibandingkan dengan nilai hutang. Nilai pasar bersih merupakan salah satu proksi yang menggambarkan ukuran perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Al-Sakran 2001 menunjukkan adanya pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap leverage. Christianti 2006 membuktikan adanya pengaruh negatif signifikan asset tangibility terhadap leverage. Menurut teori STO Static Trade-Off, asset tangibility berpengaruh positif terhadap leverage. perusahaan dengan tingkat aset tetap rendah mempunyai lebih banyak masalah asimetri informasi dibandingkan perusahaan dengan aset tetap tinggi. Haris dan Raviv 1991 dalam Christianti 2006 menjelaskan, perusahaan dengan aset tetap tinggi pada umumnya merupakan perusahaan besar, yang dapat menerbitkan saham dengan harga wajar, sehingga tidak menggunakan hutang untuk mendanai investasi. Dengan demikian, berdasarkan teori POT Pecking Order Theory tangibility assets berpengaruh negatif terhadap leverage. Hutchinson dan Gul 2002 membuktikan adanya pengaruh signifikan ukuran perusahaan terhadap leverage. Dari uraian sebelumnya, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H2: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap leverage.

2.9.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Ukuran Dewan Board Size