manajemen risiko dan tata kelola. Wajar apabila jumlah direksi yang terdapat pada perusahaan lebih banyak dengan catatan jumlah direksi yang banyak tersebut
dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H8: Ukuran dewan berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Disclosure.
2.9.9. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap RMD
Semakin banyak saham yang dimiliki pihak luar perusahaan, maka perusahaan juga dituntut untuk memperluas pengungkapan pada laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban. David dan Kochhar 1996 dalam Htay, et al. 2011 menjelaskan, kepemilikan institusional dapat berperan penting
untuk memiliki tingkat pengungkapan yang lebih tinggi sejak kekuatan voting pemegang kepemilikan institusional dapat digunakan sebagai alat untuk
memantau agen. Htay, et al. 2011 membuktikan adanya pengaruh positif tidak signifikan kepemilikan institusional terhadap risk management information
disclosure. Fathimiyah, et al. 2012 membuktikan adanya pengaruh positif tidak signifikan pengaruh kepemilikan institusi domestik terhadap RMD, sedangkan
pengaruh kepemilikan institusi asing terhadap RMD tidak berpengaruh negatif signifikan. Dengan demikian, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H9: Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Disclosure.
2.9.10. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap RMD
Pada kasus pengungkapan informasi, pengaruh kepemilikan direksi terhadap pengungkapan berbeda dengan kepemilikan institusional dan
blockholder. Direksi yang secara substansial memiliki jumlah kepemilikan saham kemungkinan tidak ingin mengungkapkan informasi kepada publik karena direksi
dapat menggunakan kekuatan kebebasan dalam memilih yang dimiliki untuk menghabiskan sumber daya perusahaan untuk memenuhi kepentingan yang
dimiliki pada biaya pemegang saham lainnya. Direksi juga kemungkinan dapat menyembunyikan kecurangan fraud dan tindakan yang tidak kompeten Htay et
al., 2011. Oleh karena itu, hubungan yang terjadi antara kepemilikan direksi dan pengungkapan informasi adalah negatif. Htay, et al. 2011 membuktikan adanya
hubungan negatif signifikan antara kepemilikian direktur dan pengungkapan risiko. Meskipun Htay, et al 2011 menguji hubungan kepemilikan direktur
dengan pengungkapan manajemen risiko, akan tetapi terkadang seorang peneliti menggunakan kepemilikan direktur untuk mengukur variabel kepemilikan
manajerial, seperti penelitian yang dilakukan oleh seperti penelitian yang dilakukan oleh Haryanto dan Faisal 2010 yang mengukur kepemilikan
manajerial melalui persentase saham yang dimiliki eksekutif dan direktur. Hasil berlawanan dikemukakan oleh Fathimiyah, et al. 2012 yang
menunjukkan, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan manajemen risiko. Sebagai agen, manajemen akan
bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan usaha yang telah dilakukan salah satunya melalui pengungkapan dalam annual report perusahaan. Pendapat ini
didukung oleh Dempsey, et al. 1993 yang menjelaskan, persentase kepemilikan saham manajerial suatu perusahaan yang semakin tinggi akan menyebabkan
semakin besar pula tanggung jawab manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, sesuai uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H10: Kepemilikan Manajerial berpengaruh signifikan terhadap Risk
Management Disclosure.
2.9.11. Pengaruh Leverage terhadap RMD