1. Semua aspek perkembangan berinteraksi saling pengaruh mempenharuhi 2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu memperoleh manfaat dari
pengalaman. 3. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kesiapan. 4. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu
selama masa pembentukan dalam masa perkembangan
2.2.3 Aspek Kesiapan
Untuk mencapai suatu pekerjaan, seseorang perlu memiliki kesiapan akan segala sesuatu ynag diperlukan dalam pelaksanaan tugas tersebut, baik kesiapan
fisik, kesiapan mental maupun kesiapan secara segi kognitif. Menurut Slameto 2010:115 aspek-aspek kesiapan terdiri dari:
1. Kematangan maturation Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mendasari perkembangan, sedangkan perkembnagan ini berhubungan
dengan fungsi-fungsi tubuh dan jiwa sehingga terjadi diferensisasi. Latihan-latihan yang diberikan pada waktu sebelum anak matang tidak
akan memberi hasil. 2. Kecerdasan
Menurut J Piaget dalam Slameto 2010:115 perkembangan kecerdasan adalah sebagai berikut:
a. Sensori motor period 0-2 tahun
Anak banyak bereaksi reflek, reflektersebut belum terkoordinasi. Terjadi perkembangan perbuatan sensori motor dari yang
sederhana ke yang relatif lebih kompleks. b. Preoperational period 2-7 tahun\
Anak mulai mempelajari nama-nama dari objek ynag sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa.
c. Concrete operation 7-11 tahun Pikiran anak sudah mulai stabil dalam arti aktivitas batiniah
internal action, dan skema pengamatan mulai diorganisasikan menjadi sistem pengerjaan yang logis logical operational
system. d. Formal operation lebih dari 11 tahun
Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek ynag konkret serta ia dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada
melalui pemikirannya
dapat memikirkan
kemungkinan- kemungkinan, dapat mengorganisasikan sitausimasalah, dapat
berpikir dengan betul dapat berpikir logis, mengerti hubungan sebab akibat, memecahkan masalahberpikir secara ilmiah.
2.2.4 Pengertian Kerja
Menurut kamus besar bahasa Indonesia 2005:554 “kerja diartikan
sebagai kegiatan untuk melakukan sesuatu yang dilakukan atau diperbuat dan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian”.
Sependapat dengan Anoraga 2014:11 “Kerja merupakan sesuatu yang
dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermaam-macam, berkembang dan berubah, bahkan sering
kali tidak disadari oleh pelakunya.” Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas
kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.
Menurut B. Renita dalam Sulistyarini 2012: 17 kerja dipandang dari sudut sosial merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, terutama bagi orang-orang terdekat keluarga dan masyarakat, untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan, sedangkan
dari sudut rohanireligius, kerja adalah suatu upaya untuk mengatur dunia sesuai dengan kehendak Sang Pencipta, dalam hal ini, bekerja merupakan suatu
komitmen hidup yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Menurut Dr. May Smith dalam Anoraga 2009:12, tujuan dari kerja
adalah untuk hidup. Dengan demikian, maka mereka yang menukarkan kegiatan fisik atau kegiatan otak dengan sarana kebutuhan untuk hidup, berarti bekerja.
Berdasarkan beberapa pengertian kerja di atas peneliti dapat menyimpulkan mengenai pengertian kerja. Kerja yaitu kegiatan yang dilakukan
seseorang atau individu untuk menyelesaikan atau mengerjakan sesuatu yang menghasilkan barang atau jasa dan memperoleh bayaran atau upah untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.2.5 Pengertian Kesiapan Kerja