faktor dari individu mengembangkan harapan pendidikan dan komitmen, yang masing-masing membawa siswa ke universitas atau perguruan tinggi. Sebagai
anggota dari masyarakat, siswa berinteraksi dengan sekolah dan sistem sosial sekolah. Konsep umum dari Tinto adalah tingkat dari integrasi siswa ke dalam
sosial masyarakat dan sistem sekolah pada perguruan tinggi, yang menentukan ketekunan siswa atau putus sekolah.
Tinto dalam Taylor 2009:2-3 mengamati bahwa lebih dari 75 dari seluruh siswa putus sekolah karena kesulitan yang berhubungan dengan
kurangnya kesesuaian antara sekolah dengan keterampilan sosial dan minat siswa, sedangkan 25 putus sekolah dikarenakan kegagalan dalam sekolah. Integrasi
sekolah dan integrasi sosial siswa yang terdaftar pada program perkembangan diperlukan untuk mencapai tujuan dari komitmen individu oleh siswa dan
komitmen kelembagaan oleh perguruan tinggi. Kedua tujuan komitmen dan komitmen kelembagaan tersebut memainkan peran penting ketika siswa
memutuskan apakah mereka melanjutkan pendidikan atau tidak. Tinto lebih lanjut menambahkan bahwa faktor yang mempengaruhi ketekunan siswa atau putus
sekolah selama tahap awal dari kegiatan sekolah bisa sangat berbeda dari orang- orang yang mempengaruhi ketekunan atau putus sekolah selama tahun-tahun
berikutnya.
2.2 Kesiapan Kerja
2.2.1 Pengertian Kesiapan
Kesiapan menurut kamus psikologi adalah “tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan
sesuatu” Chaplin, 2006:419. Sedangkan menurut Hamalik 2007:94 “kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan
perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional”. Menurut Slameto 2010:113
“kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu
terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada kecenderungan untuk memberi respon
”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan
mengenai pengertian kesiapan. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu untuk mempersiapkan diri baik secara mental, keterampilan dan
sikap yang harus dimiliki dan dipersiapkan selama melakukan tujuan kegiatan tertentu.
Menurut Dalyono 2012:52 setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik,
mental maupun perlengkapan belajar. Kesiapan sangat penting untuk memulai suatu pekerjaan, karena dengan memiliki kesiapan, pekerjaan apapun akan dapat
teratasi dan dapat dikerjakan dengan lancar serta memperoleh hasil yang baik.
2.2.2 Prinsip Kesiapan
Proses belajar dipengaruhi kesiapan siswa. Yang dimaksud kesiapan readiness ialah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar.
Thorndike dalam Slameto 2010:114 “kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya, ini menurut belajar asosoatif”.
Prinsip-prinsip readiness kesiapan :
1. Semua aspek perkembangan berinteraksi saling pengaruh mempenharuhi 2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu memperoleh manfaat dari
pengalaman. 3. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kesiapan. 4. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu
selama masa pembentukan dalam masa perkembangan
2.2.3 Aspek Kesiapan