Sumber :Laboratorium G
4.4. Perkembangan
Antokodia dan ka lunak Sinularia dura.
keluar, sedangkan kal kapitulum dan lobus ka
karang baik pada kolom 1989 menyatakan ba
aktif dalam mencari m pengamatan, dan juga
membuat alga banyak m sehingga membuat pol
penelitian yang dilakuka Saat pengamat
ditemukan oleh beber selama pengamatan G
2010 yang menyebut ium Hidrobiologi Laut, ITK IPB
Gambar 10. Penutupan luka karang lunak
gan polip Karang Lunak
dan kaliks merupakan bagian dari kemunculan pol a dura.
Bagian antokodia terlihat dengan adanya tent n kaliks merupakan lubang kecil seperti pori-pori pa
obus karang lunak. Secara keseluruhan perkemban kolom maupun dasar kolam tidak jauh berbeda. M
n bahwa pada arus yang cukup deras, polip karan i makan. Adanya kompetisi ruang dan alga sete
uga rendahnya arus yang dihasilkan pada kolam s ak menempel pada tubuh karang dan sulit mele
polip karang lunak sulit berkembang. Hal ini se kukan Pramayudha 2010.
atan, hanya kaliks berupa bulatan hitam saja ya berapa karang saja sedangkan untuk antokodia ti
n Gambar 13. Hasil ini serupa dengan peneliti butkan bahwa walaupun terjadi sedimentasi sepe
n polip karang tentakel yang
pori pada daerah angan polip
. Manuputty rang lunak lebih
etelah satu bulan m sehingga
elepaskannya ni serupa dengan
yang hanya a tidak ditemukan
litian Utama seperti di alam,
namun kaliks yang terlihat pada transplantasi berupa bulatan hitam, hal ini terjadi karena selain laju sedimen yang tinggi, juga dapat disebabkan oleh organisme
maupun benda asing yang tertahan saat hendak memasuki bagian dalam karang lunak.
Sumber :Laboratorium Hidrobiologi Laut, ITK IPB
4.5. Pertumbuhan Mutlak
4.5.1. Pertumbuhan Panjang
Panjang rata-rata fragmen karang lunak pada kolom air berkisar antara 3,6 ± 0,64 cm hingga 4,8 ± 0,74 cm Lampiran 1. Nilai panjang terendah terdapat
pada minggu ke-10 dan 11 dengan nilai 3,6 ± 0,64 cm, sedangkan nilai panjang tertinggi terdapat pada minggu ke-3 dengan nilai 4,8 ± 0,74 cm. Pertumbuhan
rata-rata karang lunak pada dasar kolam berkisar antara 3,4 ± 0,75 cm hingga 4,5 ± 0,28 cm. Nilai panjang terendah terdapat pada minggu ke-10 dengan nilai 3,4 ±
0,75 cm, sedangkan nilai panjang tertinggi terdapat pada minggu ke-2 dengan nilai 4,5 ± 0,28 cm Gambar 14.
Kaliks
Gambar 11. Polip pada karang lunak
Gambar 12. Panjang rata-rata fragmen karang lunak
Secara umum, hasil rata-rata pertumbuhan panjang fragmen karang lunak baik di kolom air maupun dasar kolam hingga akhir pengamatan mengalami
penurunan dibandingkan pada saat pengamatan pertama. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramayudha 2010 dan Pratama 2010 bahwa
mengkerutnya tubuh karang lunak disebabkan adanya kompetisi ruang dengan alga, selain itu rendahnya arus yang terdapat pada kolam membuat alga yang
menempel pada fragmen karang sulit terlepas sehingga cahaya matahari yang masuk tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan membuat karang menjadi
tidak dapat bertumbuh secara optimal.
4.5.2. Pertumbuhan lebar
Nilai lebar yang terdapat pada kolom air berkisar antara 3,03 ± 0,54 cm hingga 3,77 ± 0,62 cm. Nilai terendah terdapat pada minggu ke-10 dan 11 dengan
nilai rata-rata 3,03 ± 0,54 cm, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada minggu ke-3 dengan nilai 3,77 ± 0,62 cm. Nilai lebar yang terdapat pada dasar kolam berkisar
antara 2,51 ± 0,51 cm hingga 3,43 ± 0,2 cm. Nilai terendah terdapat pada minggu
M 1 M 2
M 3 M 4
M 5 M 6
M 7 M 8
M 9 M 10 M 11 M 12 dasar
4.25 4.55
4.39 3.93
3.81 3.78
3.65 3.79
3.76 3.48
3.50 3.50
kolom 4.11 4.05 4.85 4.40 4.33 4.24 4.60 4.62 3.86 3.60 3.65 3.89 0.00
1.00 2.00
3.00 4.00
5.00 6.00
P an
jan g
cm
ke-7, 9, 10 dan 12 dengan nilai rata-rata 2,51 ± 0,51 cm, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada minggu ke-3 dengan nilai 3,43 ± 0,2 cm.
Pertumbuhan lebar rata-rata fragmen karang lunak pada kolom air lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan lebar pada dasar kolam Lampiran 2.
Secara umum, hasil rata-rata pertumbuhan lebar fragmen lunak karang baik di kolom maupun dasar kolam hingga akhir pengamatan mengalami penurunan
dibandingkan pada saat pengamatan pertama Gambar 15.
Gambar 13. Lebar rata-rata fragmen karang lunak Hakim et al. 2009 menyatakan bahwa perbedaan antara pertumbuhan
panjang dan lebar disebabkan oleh adanya arus kolam yang searah dengan panjang karang lunak. Arus secara tidak langsung memberikan zat-zat yang
dibutuhkan karang lunak untuk tumbuh. Zulfikar dalam Hakim et al. 2009 menyatakan bahwa laju pertumbuhan panjang pada karang lunak dapat tumbuh ke
samping lebih leluasa dan tidak adanya persaingan dalam memperoleh makanan.
M 1 M 2
M 3 M 4
M 5 M 6
M 7 M 8
M 9 M 10 M 11 M 12 dasar
3.23 3.21
3.43 2.78
2.70 2.71
2.57 2.68
2.53 2.54
2.63 2.51
kolom 3.28 3.23 3.77 3.14 3.13 3.11 3.72 3.65 3.37 3.03 3.04 3.12 0.00
0.50 1.00
1.50 2.00
2.50 3.00
3.50 4.00
4.50
Le b
ar cm
4.5.3. Pertumbuhan luas
Secara umum, pertumbuhan luas fragmen lunak karang, baik di kolom air maupun dasar kolam menunjukan penurunan dibandingkan saat pengamatan
pertama Lampiran 3. Luas awal fragmen karang lunak yang tumbuh di kolom air adalah 8,09 ± 0,49 cm
2
, sedangkan luas fragmen di akhir pengamatan sebesar
6,99 ± 1,36 cm
2
. Niai awal luas pada dasar kolam adalah 8,91 ± 1,06 cm
2
dan nilai akhir saat pengamatan sebesar 6,60 ± 1,57 cm
2
Gambar 16.
Gambar 14. Pertumbuhan luas fragmen karang lunak
Nilai luas yang terdapat pada kolom air berkisar antara 6,68 ± 1,25 cm
2
hingga 10,39 ± 1,95 cm
2
. Nilai terendah terdapat pada minggu ke-10 dengan nilai rata-rata 6,68 ± 1,25 cm
2
, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada minggu ke-3 dengan nilai 10,39 ± 1,95 cm
2
. Nilai luas yang terdapat pada dasar kolam berkisar antara 6,57 ± 1,58 cm
2
hingga 9,14 ± 0,99 cm
2
. Nilai terendah terdapat pada minggu ke-10 dengan nilai rata-rata 6,57 ± 1,58 cm
2
, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada minggu ke-3 dengan nilai 9,14 ± 0,99 cm
2
.
M 1 M 2
M 3 M 4 M 5 M 6
M 7 M 8 M 9 M 10 M 11 M 12
dasar 8.91 9.10 9.14 7.30 7.16 7.51 7.20 7.51 6.78 6.57 6.77 6.60
kolom 8.09 7.83 10.3 8.10 8.23 7.96 9.76 10.2 7.99 6.68 7.10 6.99 0.00
2.00 4.00
6.00 8.00
10.00 12.00
L u
a s
c m
2
Penurunan pertumbuhan luas fragmen karang lunak Sinularia dura dikarenakan faktor yang sama terhadap pertumbuhan panjang dan lebar. Hal ini
sesuai dengan penelitian Hakim et al. 2009, Pramayudha 2010, dan Utama 2010 bahwa yang menyebabkan penurunan pada pertumbuhan karang lunak di
kolam adalah adanya organisme atau benda asing dan kompetesi ruang dengan alga yang menempel pada tubuh karang lunak sehingga sulit mendapatkan makan,
serta pergerakan arus yang tidak kuat sehingga terjadi penumpukan lendir dan mengganggu aktifitas polip dalam mendapatkan makanan.
Berdasarkan hasil analisis ragam lampiran 4, dapar diketahui bahwa pertumbuhan panjang rata-rata fragmen karang lunak yaitu F
hit
F
tab
4,2584,301 yang berarti terima H
O
, pertumbuhan lebar rata-rata fragmen karang lunak yaitu F
hit
f
tab
17,9894,301 yang berati tolak H
O
, sedangkan luas rata-rata frgmen karang lunak yaitu F
hit
F
tab
2,6574,301. Hal ini menunjukan bahwa kedalaman memberikan pengaruh pertumbuhan lebar fragmen dan tidak memberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan panjang dan luas fragmen karang lunak.
4.6. Laju Pertumbuhan