6. Lingkungan buatan sebagai tempat hidup transplantasi karang pada bak
terkontrol terdiri atas kolam budidaya seperti rubble, pompa, aerator, dan filter berupa busa, protein skimmer
7. Perlengkapan untuk mengukur parameter fisika kimia perairan seperti
termometer untuk mengukur suhu, refraktometer untuk mengukur salinitas, dan spektrofotometer untuk mengukur amonia, nitrit, dan nitrat,
8. Fragmen karang yang digunakan sebagai bahan dalam penelitian ini adalah
jenis karang lunak Sinularia dura, yang diambil dari perairan sebelah timur Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada kedalaman yang berkisar antara 3 – 10
meter dari permukaan laut.
3.3. Metode Kerja
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap seperti persiapan kolam dan substrat, pengambilan sampel, proses transplantasi, pengambilan data, dan analisis
data.
3.3.1. Persiapan Kolam dan Substrat
Kolam yang akan digunakan untuk kegiatan transplantasi memiliki ukuran 3,5 m x 1,5 m x 1 m Gambar 5. Persiapan kolam yang terdiri dari pembersihan
dan pengisian bahan seperti rubble, pompa, aerator, filter, dan air laut. Pembersihan kolam bertujuan untuk mengurangi organisme lain yang hidup di
kolam sedangkan tahap pengisian bertujuan untuk menyamakan kondisi kolam seperti kondisi di alam.
Bagian dasar susunan rubble dengan tinggi terdiri dari dua ukuran besar dan kecil,sedangkan rubble kecil berada di atas. penyusunan sistem aerasi dan
sirkulasi air.
Selanjutnya, untuk pembuatan substrat sebagai media buatan tempat menempelnya fragmen karang yang ditransplantasi, dibuat dari campuran semen
dan pasir yang dibentuk melingkar berdiameter 10 cm, terdapat lubang besar ditengah dengan diameter 4 cm sebagai tempat karang menempel. Selain itu
terdapat terdapat empat lubang kecil disekeliling lubang besar yang digunakan untuk mengikat fragmen dengan kabel ties Gambar 6.
Patahan Karang
Air laut Filter
Filter Pompa
Pergerakan air
3,5 m 1,5 m
Fragmen fragmen
10 cm
Skala 1 : 200
Gambar 3. Bentuk dan skema kolam untuk transplantasi
Gambar 4. Substrat untuk transplantasi karang lunak
3.3.2. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel karang dilakukan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Sebelum dipindahkan pada bak terkontrol, karang diaklimatisasi terlebih
dahulu selama satu hari pada kedalaman 2-3 m agar tidak mengalami stres pada saat pemindahan media. Setelah aklimatisasi, dilakukan pengangkutan sampel
karang menggunakan coolbox yang telah diisi engan es batu dan oksigen agar suhunya tetap stabil Gambar 7. Saat di bak terkontrol, karang diaklimatisasi lagi
selama satu minggu untuk memastikan hidup dan diletakkan di atas substrat.
Sumber : Laboratorium hidrobiologi laut, ITK IPB
3.3.3. Transplantasi Karang
Setelah proses aklimatisasi selesai, dilakukan transplantasi sebanyak 18 buah dan diletakkan pada dua perlakukan yang berbeda yaitu di dasar dan kolom
bak terkontrol Gambar 8. Gambar 5. Pengemasan karang lunak
Sumber : Laboratorium hidrobiologi laut, ITK IPB
3.3.4. Pengambilan Data 3.3.4.1.Pengamatan Pertumbuhan Karang Lunak
Pada saat aklimatisasi, pengamatan pertumbuhan fragmen dilakukan selama satu bulan, setiap hari dalam seminggu dan setiap minggu selama satu
bulan. Setelah itu, pengamatan fragmen seperti tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan mutlak, dan penutupan luka dilakukan setiap minggu selama tiga
bulan dengan menggunakan jangka sorong dan foto bawah air dengan posisi tegak lurus antara fragmen dan sudut pengambilan gambar dan meletakkan alat ukur
jangka sorong Gambar 9a. Setelah pengambilan gambar, pengolahan data dengan komputer menggunakan perangkat lunak Image J 1.38x dilakukan dengan
cara digitasi pada tepian karang lunak, kemudian secara otomatis akan dihasilkan nilai panjang, lebar, dan luas Gambar 9b.
a b
Gambar 6. Penempatan fragmen karang pada dasar a dan kolom b
Sumber : Laboratorium hidrobiologi laut, ITK IPB
3.3.4.2. Pengambilan Data Kualitas Air
Parameter perairan yang diamati adalah parameter fisika dan kimia Tabel 2. Contoh air untuk analisis kandungan kimia perairan diambil dengan botol
contoh kemudian disimpan dalam cool box. Pengukuran parameter fisika berupa salinitas, suhu diukur mnggunakan refraktometer dan termometer. Pengukuran ini
dilakukan setiap minggu sedangkan parameter kimia dilakukan dua kali, yaitu pada saat awal dan akhir pengamatan analisis kandungan nitrat, nitrit, dan amonia
di Laboratorium Produksi Lingkungan. Tabel 2. Parameter fisika dan kimia perairan
Parameter Unit
AlatBahan Keterangan
Fisika
Suhu °C
Termometer Pengukuran Langsung
Salinitas ‰
Refraktrometer Pengukuran Langsung
Kimia
Nitrit mgl
Spektrofotometer Analisis Laboratorium
Nitrat mgl
Spektrofotometer Analisis Laboratorium
Amonia mgl
Spektrofotometer Analisis Laboratorium
Gambar 7. Pengambilan data fragmen dengan foto bawah air
panjang lebar
a
b
3.4. Analisis data