Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis Korelasi

percakapan keseharian. Dimana saja anda berkomunikasi dengan bahasa Arab. Kapan saja anda berkomunikasi dengan bahasa Arab. Sadarkah anda ketika menyisipkan bahasa Arab dalam percakapan anda. Pedoman angket selengkapnya ada di lampiran 3 dan hasil angket terdapat pada lampiran 7.

6.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Proses analisis setelah pengumpulan data melalui tahap: 1 transkripsi hasil rekaman, 2 pengelompokan data rekaman dan catatan yang dilakukan selama merekam percakapan mahasiswa, 3 penafsiran wujud campur kode bahasa, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan 4 mengambil simpulan tentang wujud campur kode dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode, serta pengaruhnya terhadap keterampilan berbicara mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa Arab.

6.4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif dengan penekanan analitik adalah suatu langkah untuk menganalisis data yang diperoleh dari Mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Data tersebut diperoleh dari teknik observasi, teknik simak, wawancara, dokumentasi dan angket. Kemudian data- data tersebut dianalisis dengan memaparkan atau mendeskripsikan dalam bentuk kalimat-kalimat, bukan berupa angka-angka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Mertode deskriptif yakni metode yang digunakan semata-mata hanya didasarkan pada fakta yang ada. Menurut Sudaryanto 1992:62 metode deskriptif menyarankan bahwa penelitian yang digunakan semata-mata hanya didasarkan pada fakta yang ada atau fenomena-fenomena yang memang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya sehingga yang dihasilkan atau dicatat berupa peran bahasa yang biasa dikatakan, sifat seperti potret, paparan apa adanya.

6.4.2 Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah suatu langkah untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil pembelajaran berbicara dengan intensitas campur kode bahasa Arab dalam percakapan ketika di luar kegiatan perkuliahan. Untuk mengetahui adanya hubungan antara kecenderungan melakukan campur kode bahasa Arab dan pengaruhnya terhadap keterampilan berbicara mahasiswa, maka peneliti menggunakan Rumus Korelasi product-moment untuk melukiskan hubungan kedua gejala tersebut. Rumus untuk menghitungnya adalah : Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara gejala X dan gejala Y N : banyaknya individu ∑ : Jumlah X : nilai yang diperoleh ketika pengamatan di dalam kelas Y : nilai yang diperoleh ketika pengamatan di luar kelas Korelasi product-moment digunakan untuk menentukan hubungan antara dua gejala interval Arikunto 2002:240 . Setelah diperoleh koefisien korelasi antara keduanya, hasil tersebut akan menunjukkan ada tidaknya campur kode pada ragam tindak tutur mahasiswa terhadap keterampilan berbicara mahasiswa dipaparkan secara deskriptif. Analisis hasil data secara deskriptif analitik adalah suatu langkah untuk menganalisis hasil deskripsi dilanjutkan dengan mengkorelasikan pendekatan teoritik tentang campur kode bahasa Arab dan tindak tutur yang ada pada mahasiswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari temuan tersebut akan dijadikan simpulan akhir hasil penelitian campur kode bahasa Arab terhadap ragam tindak tutur Mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. 91

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peneliti akan memaparkan data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Dalam bab IV ini data tersebut akan dipaparkan dengan sistematika sebagai berikut: wujud campur kode, jenis campur kode dan faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode. Selain itu, data yang berupa kutipan percakapan tuturan mahasiswa tersebut juga akan diklasifikasikan kedalam jenis-jenis tindak tutur yang dilakukan oleh mahasiswa. Wujud, jenis dan faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode pada ragam tindak tutur yang dilakukan oleh mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa Arab akan dipaparkan sebagai berikut.

4.1 . Wujud Campur Kode

Ada beberapa wujud campur kode bahasa Arab yang peneliti peroleh dari hasil rekaman percakapan mahasiswa yang terjadi di sekitar kampus dengan menggunakan alat perekam baik dalam bentuk rekaman maupun dalam bentuk catatan. Data percakapan mahasiswa yang terdapat campur kode bahasa tersebut diklasifikasikan wujud campur kode pada tataran kata, frasa, klausa, idiom atau ungkapan dan bentuk baster.

4.1.1 . Campur Kode pada Tataran Kata

Campur kode pada tataran kata merupakan keadaan ketika dalam suatu percakapan tedapat penyisipan yang berupa kata dari bahasa satu ke bahasa yang lain. Misalnya, dalam percakapan menggunakan bahasa Indonesia terkadang