campur  kode  juga  menandai  sikap  dan  hubungan  terhadap  orang  lain  serta hubungan orang lain terhadapnya. Suwito,1983:77 .
Campur kode terjadi karena memang adanya hubungan timbal balik antara penutur  dan  fungsi  tuturan  itu  sendiri.  Hal  ini  artinya  penutur  mempunyai  latar
belakang  sosial  tertentu  cenderung  memilih  campur  kode  tertentu  untuk menunjukkan status sosial dan identitas pribadi penutur di dalam masyarakat.
4.4 . Jenis-jenis Tindak Tutur
Tindak  tutur  adalah  suatu  tindakan  atau  perbuatan  bertutur  untuk menyampaikan  maksud  tertentu.  Peneliti  menganalisis  hasil  percakapan  yang
diperoleh  ke  dalam  jenis-jenis  tindak  tutur  berdasarkan  teori  yang  dikemukakan oleh Searle yang sudah mengalami perkembangan. Adapun klasifikasinya sebagai
berikut.
4.4.1 .Tindak Tutur Lokusi
Tindak  Tutur  Lokusi  adalah  tindak  tutur  yang  dimaksudkan  untuk menyatakan sesuatu yang menunjukkan makna dasar dan makna referensi makna
yang diacu oleh ujaran itu. Cara mengidentifikasi tindak tutur ini adalah dengan menganalisis  makna  tuturannya  sesuai  dengan  makna  yang  sebenarnya.
Penggunaan tindak tutur lokusi terdapat dalam penggalan percakapan mahasiswa berikut ini.
35  Konteks: Lokasi
: Gedung B4
Tujuan : Mahasiswa menanyakan pada temannya tentang PR.
Identitas Penutur : P1  : PJepara  semester 4 P2  : PPekalongan  semester 4
Percakapan   : P1
: Ka, gimana PR antum? Udah selesai semua atau lamma? P2
: Aku sudah si, tapi ya masih ada yang belum. P1
:  Ntar  siang  jadi  kumpul  nggak?  Kayaknya  ada muhadhoroh to?
P2 :
Na‟am, tapikan paling nggak lama. Jadi izin sama ustadz dulu
Penggalan  percakapan  tersebut  mengandung  tindak  tutur  lokusi  karena hanya  bersifat  menginformasikan  atau  memberitahukan  kepada  lawan  tuturnya.
Penggalan  percakapan  tersebut  juga  mengandung  tindak  tutur  lokusi.  Tuturan muhadhoroh  yang  diucapkan  oleh  penutur  1  kepada  mitra  tuturnya  merupakan
tindak  tutur  lokusi  karena  dalam  tindak  tutur  lokusi  tidak  mengandung  maksud apa-apa  hanya  sekedar  memberitahukan  saja.
Dalam    tuturan  “kayaknya  ada muhadhoroh  to?
”    yang  artinya  “sepertinya  ada  perkuliahan  to?”.  Maksud  dari tuturan tersebut hanya menanyakan adanya perkuliahan ketika akan mengadakan
perkumpulan  dengan  teman-teman.  Jadi,  dalam  tuturan  tersebut  tidak  terdapat maksud lain kecuali hanya sekedar menanyakan saja.
4.4.2 . Tindak Tutur Ilokusi
Tindak  Tutur  Ilokusi  adalah  tindak  tutur  yang  cenderung  tidak  hanya digunakan  untuk  menginformasikan  sesuatu  saja,  tetapi  juga  untuk  melakukan
sesuatu.  Tindak  tutur  Ilokusi  mempertimbangkan  siapa  penutur  dan  siapa  lawan tuturnya  mitra  tutur,  kapan  dan  dimana  tindak  tutur  itu  terjadi.  Adapun  contoh
dari tindak tutur tersebut terdapat dalam penggalan percakapan berikut.
36  Konteks: Lokasi
: Samping Gedung Dekanat Tujuan
: Menanyakan kejelasan menjenguk teman Identitas Penutur
: P1   : P Magetan  semester 4 P2
: P Jepara  semester 4 P3
: P Pekalongan semester 4 Percakapan
P1 : Eh, jadi jenguk Sarah mbek Zhul fahmy gak?
P2 :
sido to ya… P3
: he‟em, tapi to rung reti sing meh melu sopo ea???
P1 : yo
is‟ali lahum tho. Tuturan
is‟ali  lahum  dalam  percakapan  tersebut  bermaksud  untuk mengharapkan  temannya  bertanya  kepada  teman-teman  lainya  tapi  masih  satu
Akademik untuk menanyakan keikutsertaan menjenguk teman yang sakit. Dengan demikian  tuturan  tersebut  termasuk  tindak  tutur  ilokusi  karena  tidak  hanya
sekedar  menyampaikan  pernyataan  saja  tetapi  juga  untuk  meminta  temannya melakukan perbuatan yang disebutkan dalam tuturan. Tuturan
is‟ali lahum berarti “tanyakan  kepada  mereka”  secara  tidak  langsung  terdapat  tindakan  yang
diharapkan oleh penutur untuk dilakukan oleh mitra tuturnya.
4.4.3 . Tindak Tutur Perlokusi