dengan cara random sederhana. Pengambilan sampel secara random sederhana dilakukan dengan diundi, yaitu mengundi nama-nama dalam populasi. Cara
ini cukup efektif digunakan pada populasi yang tidak terlalu besar, karena semua anggota dari populasi mempunyai kesempatan dan kebebasan yang
sama untuk terambil. Pengambilan data pada proses observasi, dokumentasi dan angket
diberikan kepada semua mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa Arab sebagai sumber data tetapi peneliti hanya mengambil 30 data
dari jumlah keseluruhan mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa Arab.
6.3 Teknik Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan selama kegiatan penelitian di
lapangan. Ada beberapa teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1 teknik observasi, 2 teknik simak, 2 teknik wawancara, 4 dokumentasi dan 5 angket.
6.3.1 Teknik Observasi
Teknik observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indera Sumadi Suryabrata, 1998:32 .
Untuk mendapatkan data yang valid, maka peneliti melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Tujuan dari observasi ini adalah untuk
mengetahui perilaku mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa Arab ketika berada di lingkungan kampus.
Sasaran observasi dalam penelitian ini adalah lingkungan penutur, tata cara atau perilaku mahasiswa saat berkomunikasi dengan sesama mahasiswa
ataupun ketika berkomunikasi dengan dosen, bahasa apa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, siapa saja yang terlibat dalam tuturan penutur
dan pendengar dilihat dari latar belakang pendidikan dan sosial dan lain sebagainya. Hasil dari observasi yang dilakukan akan diubah ke dalam bentuk
skor yang kemudian akan dihitung tentang seberapa besar pengaruh campur kode yang mahasiswa lakukan dengan prestasi mereka dalam Mata Kuliah
Khitabah Ilmiyah. Adapun pedoman observasi terdapat pada lampiran 1.
6.3.2 Teknik Simak
Teknik simak yaitu dilakukan oleh peneliti terhadap bahasa Sudaryanto, 1993:133 . Teknik simak dapat dilakukan dengan teknik simak
libat cakap dan teknik simak bebas libat cakap. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kedua teknik tersebut, yaitu teknik libat cakap dan teknik simak
bebas libat cakap.
6.3.2.1 Teknik Simak Libat Cakap
Teknik simak libat cakap artinya peneliti terlibat langsung dalam dialog. Peneliti berparsitipasi dalam pembicaraan dan menyimak pembicaraan
serta memperhatikan penggunaan bahasa mitra wicaranya Sudaryanto, 1993:133 . Keikutsertaan peneliti dapat aktif dapat pula reseptif, aktif apabila
ikut serta berbicara dalam dialog dan reseptif apabila hanya mendengarkan
apa yang dikatakan oleh mitra wicaranya Sudaryanto, 1993:133 . Teknik simak digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data primer, yaitu tuturan
yang dilakukan oleh Mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa Arab yang didalamnya terdapat campur kode bahasa Arab.
6.3.2.2 Teknik Simak Bebas Libat Cakap
Teknik simak bebas libat cakap artinya peneliti tidak terlibat dalam dialog, konvensi, atau imbal wicara; jadi tidak ikut serta dalam proses
pembicaraan orang-orang yang saling berbicara Sudaryanto, 1993:134 . Peneliti tidak bertindak sebagai pembicara yang berhadapan dengan mitra
wicara atau sebagai pendengar-yang-mitra-wicara yang perlu memperhatikan apa yang dikatakan pembicara. Peneliti hanya sebagai pemerhati yang penuh
minat tekun mendengarkan apa yang dikatakan dan bukan apa yang dibicarakan oleh orang-orang yang hanyut dalam proses dialog Sudaryanto,
1993:134 . Teknik simak digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data primer, yaitu tuturan yang dilakukan oleh Mahasiswa Semester IV Program
Studi Pendidikan Bahasa Arab yang di dalamnya terdapat campur kode bahasa Arab.
6.3.3 Wawancara
Menurut Lincoln dan Guba dalam Syamsuddin dan Damaianti, 2007:94 wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan. Tujuan
dilakukan wawancara untuk memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan,
kerisauan, dan sebagainya; rekonstruksi keadaan tersebut berdasarkan
pengalaman masa lalu; proyeksi keadaan tersebut yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang, dan verifikasi, pengecekan dan pengembangan
informasi konstruksi, rekonstruksi, dan proyeksi yang telah didapat sebelumnya.
Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data sekunder, yaitu data yang berupa informasi latar belakang sosial penutur bahasa Mahasiswa
Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan
percakapan dengan penutur bahasa atau narasumber Sudaryanto, 1993:137 . Metode wawancara memiliki teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar
metode ini adalah dengan memancing seseorang untuk berbicara dan teknik lanjutan dari metode wawancara adalah teknik cakap semuka, yaitu teknik
wawancara yang dilakukan peneliti dengan berhadapan langsung dengan narasumber. Pedoman wawancara terdapat pada lampiran 2 dan data hasil
wawancara tertulis terdapat pada lampiran 5.
6.3.4 Dokumentasi