menggunakan metode Analisis Statistik Deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa BPR di Sumatera Barat telah berperan dalam
menjalankan fungsi intermediari. Mayoritas sektor UMK yang dibiayai oleh BPR adalah sektor perdagangan, diikuti oleh sektor industri dan pertanian.
Kendala dan hambatan yang dihadapi disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal BPR yaitu relatif tingginya tingkat bunga yang
ditawarkan oleh BPR, belum tersosialisasinya keberadaan BPR ditengah masyarakat terutama masyarakat pedesaan, adanya imej bahwa
berhubungan dengan BPR itu sulit, keterbatasan SDM BPR, keterbatasan jumlah modal BPR, terbatasnya produk dan skim pembiayaan yang
ditawarkan oleh BPR kepada UMK, tingginya tingkat persaingan BPR dalam pembiayaan UMK.
2.3. Kerangka Berfikir
Program Kemitraan PK adalah program peduli PT Jasa Marga Persero,Tbk untuk memberikan alternatif pemenuhan kebutuhan
pembiayaan para pelaku usaha kecil menengah atau koperasi melalui kredit modal bergulir. Kredit modal bergulir berupa pemberian modal
usaha untuk pengembangan usaha produktif dengan sasaran pokok berkembangnya kegiatan – kegiatan ekonomi berskala kecil dan
menengah, dengan prioritas kegiatan usaha yang dapat menunjukkan sumbangan langsung terhadap peningkatan kesempatan berusaha
masyarakat yang dijamin oleh adanya potensi pasar, dengan menggunakan sistem pengguliran dana.
Untuk mencapai tujuan yang di inginkan dari sebuah program, maka diperlukan implementasi program yang baik. Hal tersebut dapat
diawali dengan mekanisme cara kerja yang baik dalam pelaksanaan program, kemudian identifikasi kendala yang mungkin akan dihadapi
dalam pelaksanaan program. Hal ini diperlukan agar dapat ditemukan solusi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi atau setidaknya
meminimalisir dampak yang muncul akibat masalah tersebut. Setelah mekanisme pelaksanaan program dan kendala yang dihadapi terselesaikan
dengan baik maka efektivitas dari program yang dilaksanakan akan tercapai. Untuk lebih memperjelas konsep berpikir yang peneliti
kembangkan dalam penelitian ini maka peneliti sajikan konsep berpikir dalam bentuk gambar, sebagai berikut :
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir Implementasi
Program Penyaluran
Kredit Modal Bergulir pada
Usaha Kecil Mekanisme
Penyaluran kredit Modal
Bergulir Kendala dan
solusi dalam Penyaluran
kredit Modal Bergulir
Program Kemitraan Kredit Modal
Bergulir PT Jasa Marga Persero,Tbk
Cabang Semarang
34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, dimana penulis bermaksud untuk “memahami fenomena yang terjadi dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata – kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah” Moleong
2007:6. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menggambarkan pelaksanaan penyaluran kredit modal bergulir Program Kemitraan PT Jasa
Marga Persero,Tbk Cabang Semarang dan kendala yang didapat dalam pelaksanaan penyaluran kredit modal bergulir tersebut serta efektivitas
program penyaluran dana bantuan kredit modal bergulir.
3.2 Lokus Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Semarang pada usaha kecil menengah yang menerima kredit modal bergulir PT Jasa Marga
Persero,Tbk Cabang Semarang pada tahun 2009. Usaha kecil menengah yang menerima dana bantuan kredit modal bergulir sebanyak 46 usaha kecil
menengah di Kota Semarang, tetapi dalam penelitian ini diambil 23 usaha kecil menengah.