Kelemahannya adalah dapat mengganggu pekerjaan dan kurang dapat berkembang.
6. Sistem kombinasi
Sistem ini adalah kombinasi dari beberapa sistem yang dianggap tepat digunakan oleh suatu perusahaan Alax S, Niti Semito, 1982 : 107-115.
Diantara sistem diatas yang lebih sering digunakan dalam pelatihan mekanik otomotif mobil adalah sistem latihan praktek, karena
lebih cepat dipahami dan dimengerti, warga belajar lebih termotivasi dengan sistem ini.
2.3.7 Evaluasi Pelatihan
Implementasi program pelatihan berfungsi sebagai proses transformasi. Para klien yang tidak terlatih diubah menjadi klien yang
berkemampuan, sehingga dapat diberikan tanggung jawab yang lebih besar untuk mengelola dan bekerja di lingkungan masyarakat. Untuk menilai
tingkat keberhasilan dari program pelatihan tersebut perlu adanya evaluasi- evaluasi kegiatan pelatihan apakah sudah mencapai hasil yang diinginkan
atau tidak. Goldstei dan Buxton dalam anwar Prabu Mangkunegara 2005 : 59 berpendapat bahwa evaluasi pelatihan dapat didasarkan pada kriteria
pedoman dari ukuran kesuksesan, dan rancangan percobaan. Adapun evaluasi pelatihan dapat didasarkan pada :
1. Kriteria dalam evaluasi pelatihan
Ada empat kriteria yang dapat digunakan sebagai pedoman dari ukuran kesuksesan pelatihan, yaitu :
a. Kriteria belajar
Kriteria belajar dapat diperoleh dengan mengunakan tes pengetahuan, tes keterampilan yang mengukur skill dan
kemampuan peserta. b.
Kriteria pendapat Kriteria ini didasarkan pada bagaimana pendapat peserta latihan
mengenai program pelatihan yang telah dilakukan. Hal ini dapat diungkap dengan menggunakan kuesioner mengenai pelaksanaan
pelatihan. c.
Kriteria perilaku Kriteria perilaku dapat diperoleh dengan menggunakan tes
keterampilan kerja yang sudah diajarkan oleh tutor. d.
Kriteria hasil Kriteria hasil dapat dihubungkan dengan hasil yang diperoleh
seperti meningkatnya produktivitas dan kemampuan klien, meningkatnya kualitas kerja para klien dan berkurangnya tingkat
pengangguran. 2.
Rancangan percobaan dalam evaluasi pelatihan Mengevaluasi pelatihan dapat dilakukan dengan membuat
rancangan percobaan. Peserta diberikan tes sebelum pelatihan pretest
dan kemudian setelah pelatihan diberikan kembali tes penempatan posttest.
2.3.8 Hasil Belajar
Menurut Syaiful B. Djamarah 2000 : 45 diunduh pada tanggal 15 Juli 2011 pukul 20.00, hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan
yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Sementara itu Nasution 1995 : 25 mengemukakan bahwa hasil adalah
suatu perubahan dalam diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak halnya perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan,
sikap, pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut. Jadi, hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar,
bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk
kecakapan, kebiasaan,
pengertian, penguasaan,
dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar.
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut :
1. Kepuasaan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi pada
diri siswa. 2.
Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. 3.
Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatannya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk
mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang lainnya.
4. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Evaluasi dalam pendidikan adalah penafsiran atau penilaian terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa menuju kearah tujuan-
tujuan dan nilai-nilai yang ditetapkan dalam kurikulum. Hasil penilaian ini pada dasarnya adalah hasil belajar yang diukur. Hasil penilaian dan
evaluasi ini merupakan umpan balik untuk mengetahui sampai mana proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil dari belajar adalah
sebagai berikut : 1.
Perubahan yang terjadi secara sadar, maksudnya bahwa individu yang menyadari dan merasakan telah terjadi adanya perubahan yang terjadi
pada dirinya. 2.
Perubahan yang terjadi relatif lama. Perubahan yang terjadi akibat belajar atau hasil belajar yang bersifat menetap atau permanen,
maksudnya adalah bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
3. Perubahan yang terjadi mencakup seluruh aspek tingkah laku.
4. Perubahan yang diperoleh individu dari hasil belajar adalah meliputi
perubahan keseluruhan tingkah laku baik dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, dan pengetahuan.
2.3.9 Faktor Pendorong dan Penghambat Program Pelatihan