hasil pertanian yang mengandung karbohidrat. Diluar jenis-jenis narkoba yang telah diulas, dikenal juga zat sejenis nakoba yang disebut dengan zat
adiktif. Zat ini mempunyai sifat yang berbeda dengan narkoba, khususnya narkotika dan psikotropika. Zat ini pula mempunyai efek yang hampir
sama yaitu dapat menimbulkan ketergantungan.
2.5.2 Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan tetapi karena ingin menikmati
pengaruhnya, dalam jumlah berlebih yang secara kurang teratur dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan
fisik, mental, dan kehidupan sosialnya. Pemakaian narkoba secara berlebihan tidak menunjukkan jumlah atau dosisnya, tetapi yang paling
penting pemakaiannya berakibat pada gangguan salah satu fungsi, baik fisik, psikologis, maupun sosial. Gangguan fisik berarti gangguan fungsi
atau penyakit pada organ-organ tubuh seperti penyakit hati, jantung, HIV AIDS. Gangguan psikologis meliputi cemas, sulit tidur, depresi, paranoia
perasaan seperti orang lain mengejar. Wujud gangguan fisik dan psikologis bergantung jenis narkoba yang digunakan. Gangguan sosial,
meliputi kesulitan dengan orang tua, teman, sekolah, pekerjaan, keuangan, dan berurusan dengan polisi
Banyak alasan mengapa narkoba disalahgunakan diantaranya agar dapat diterima oleh lingkungan, mengurangi stres, mengurangi
kecemasan, agar bebas dari rasa murung, mengurangi keletihan, kejenuhan atau kebosanan, untuk mengatasi masalah pribadi, dan lain-lain. Akan
tetapi, terlepas dari semua alasan diatas, seseorang memakai narkoba karena narkoba membuatnya merasa nikmat, enak dan nyaman pada awal
pemakaian. Perasaan yang dihasilkan oleh narkoba itulah yang mula-mula dicari oleh para pemakai. Mereka tidak melihat akibat buruk penggunaan
narkoba. Justru mereka tidak percaya akibat buruk atau bahayanya. Akibat buruk itu baru dirasakan setelah beberapa kali pemakian, tetapi pada saat
itu telah terjadi kecanduan dan ketergantungan. Penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh berbagai faktor, baik
internal maupun external. 1.
Faktor Internal Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri sesorang.
Faktor internal yang dapat mempengaruhi seseorang menyalahgunaan narkoba, antar lain faktor kepribadian, keluarga, dan ekonomi.
a. Kepribadian.
Kepribadian seseorang sangat berpengaruh terhadap tingkah laku orang tersebut. Apabila kepribadian sesorang kurang baik,
labil, dan mudah dipengaruhi orang lain, maka akan lebih mudah terjerumus ke dalam jurang narkoba. Bagus tidaknya kepribadian
juga sangat dipengaruhi oleh dasar pemahaman agama dan keyakinan.
Berikut beberapa hal yang dapat meyeret orang yang kepribadianya kurang kuat dalam lembah narkoba:
1 Adanya percayaan bahwa narkoba dapat mengatasi semua
persoalan. 2
Harapan dapat memperoleh “kenikmatan” dari efek narkoba yang
ada untuk
menghilangkan rasa
sakit atau
ketidaknyamanan yang dirasakan. 3
Merasa kurang tidak percaya diri. 4
Bagi generasi muda, adanya tekanan kelompok sebaya untuk dapat diterima atau diakui dalam kelompoknya.
5 Pada usia remaja, kemampuan mereka untuk menolak ajakan
negatif. Dimana mereka kurang mampu meenghidari ajakan tersebut, apalagi keinginan yang sangat kuat untuk mencoba
hal baru. 6
Sebagai peryataan sudah dewasa. 7
Coba-coba Ingin tahu b.
Keluarga. Jika hubungan kita dengan keluarga kurang harmonis broken
home maka seseorang akan lebih mudah merasa putus asa dan frustasi. Kurangnya perhatian dari anggota keluarga dan kurangnya
komunikasi antar anggota keluarga juga akan membuat seseorang merasa kesepian dan tidak berguna sehingga menjadi lebih suka
berteman dengan kelompok geng yang terdiri dari teman-teman
sebayanya. Akibat lebih jauh, orang itu akhirnya mencari kompensasi di luar rumah dengan menjadi konsumen narkoba.
c. Ekonomi.
Kesulitan mencari pekerjaan sering menimbulkan keinginan untuk bekerja menjadi pengedar narkoba dengan alas an akan
memperoleh keuntungan yang sangat besar dalam waktu yang singkat. Namun, orang terkadang tidak saar bahwa menjadi
pengedar narkoba adalah menyalahi hukum. Seseorang yang secara ekonomi cukup mampu, tetapi kurang memperoleh perhatian yang
cukup dari keluarga atau masuk ke dalam lingkungan pergaulan yang salah, akan lebih mudah terjerumus menjadi pengguna
narkoba. 2.
Faktor Eksternal Faktor eksternal cukup kuat dalam mempengaruhi seseorang untuk
menyalahgunakan narkoba. Faktor ini berasal dari luar sesorang, seperti faktor pergaulan dan sosial masyarakat.
a. Pergaulan Siapa orang yang tidak suka berteman. Akan tetapi, kalau
seseorang bergaul dengan sembarangan, artinya masuk ke dalam pergaulan anak-anak nakal yang menjadi pengguna narkoba, bias
berakibat fatal. Teman sebaya mempunyai pengaruh yang cukup kuatbagi terjerumusnya seseorang ke dalam lembah narkoba,
biasanya berawal dari ikut-ikutam teman kelompoknya yang
mengkonsumsi narkoba. Oleh karena itu, untuk mencari teman, sebaiknya memilih yang mempunyai sikap dan kegiatan
positif,misalnya kelompok belajar,kelompok pengajian, atau kelompok olahraga.
b. Sosial masyarakat. Lingkungan masyarakat yang baik, terkontrol, dan memiliki
organisasi yang
baik akan
dapat mencegah
terjadinya penyalahgunaan narkoba. Sebaliknya, anak-anak dan remaja yang
tinggal di lingkungan yang masyarakatnya sebagian bukan orang baik-baik juga akan lebih suka berbuat menyalahi hukum, misalnya
saja menjadi pengedar narkoba dan minum-minuman keras. Selain itu, apabila masyarakat di lingkungan seseirang, terutama anak-
anakdan remaja adalah orang baik, tetapi mereka acuh satu sama lain dan tidak saling memperhatikan, juga memperbesar
kemungkinan dapat menjerumuskan orang tersebut menjadi pemakai narkoba.
2.5.3 Model-model Pencegahan dan Penaggulangan Narkoba