BAB III METODE PENELITIAN
Metode Penelitian adalah cara untuk melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat dengan cara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun
secara ilmiah untuk mencari, menyusun dan menganalisis serta menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan. Pada bab metode penelitian ini akan dibahas hal-hal penelitian yang
meliputi :
3.1 Pendekatan Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan pada pendahuluan bahwa fokus penelitian ini adalah tentang Strategi Pelatihan Keterampilan Mekanik
Otomotif Mobil Bagi Para Eks Pecandu NAPZA di Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Semarang II agar mereka memiliki bekal dan keterampilan
apabila kembali ke dalam lingkungan masyarakat. Agar peneliti dapat mendeskripsikan secara jelas dan rinci maka penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Menurut Moeleong 2005 : 6 bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata 64
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Penelitian kualitatif mempuyai ciri-ciri, yaitu : 1.
Dilakukan dari latar alami, karena merupakan alat penting adalah adanya sumber data langsung dan perisetnya.
2. Bersifat deskriptif yaitu data dikumpulkan berbentuk kata-kata atau
gambar daripada angka. 3.
Lebih memperhatikan proses daripada hasil atau produk semata. 4.
Dalam menganalisis data cenderung secara secara induktif. 5.
Lebih mementingkan makna esensial. Menurut Agus Salim
2001 : 100 studi kasus banyak mengungkapkan hal-hal yang amat mendetail, melihat hal-hal yang tidak
bisa diungkap oleh metode lain dan dapat menangkap makna yang ada di belakang kasus secara natural. Oleh karena itu peneliti menggunakan studi
kasus untuk mengungkap atau memecahkan masalah-masalah.
Alasan peneliti menggunakan studi kasus, karena adanya keuntungan-keuntungan dalam penelitian studi kasus Lincoln dan Guba,
1985, yaitu : a
Dengan studi kasus dapat diselidiki dan boleh dilakukan setiap aspek kehidupan sosial kecuali bila ada rintangan yang tidak diatasi sepeti tidak
memungkinkannya diperoleh keterangan, atau karena alasan keuangan, waktu, dan tenaga.
b Studi kasus dapat digunakan untuk meneliti setiap aspek spesifik dari
suatu topik atau keadaan sosial secara mendalam. c
Dalam studi kasus dapat digunakan berbagi cara pengumpulan data seperti observasi, wawancara, angket, studi dokumenter, dan sebagainya.
d Studi kasus dapat mengkaji kebenaran teori.
e Studi kasus dapat dilakukan dengan biaya yang rendah.
Studi kasus memiliki empat macam model yaitu : 1.
Studi kasus tunggal dengan single level analisis, model ini merupakan studi kasus yang menyoroti tentang perilaku individu atau kelompok
dengan satu masalah penting. 2.
Studi kasus tunggal dengan multi single analisis adalah suatu model studi kasus yang menyoroti perilaku individu atau kelompok individu dengan
berbagai tingkatan masalah penting. 3.
Studi kasus jamak dengan single level analisis merupakan model studi kasus yang menyoroti kasus perilaku kehidupan kelompok individu
dengan satu masalah penting. 4.
Studi kasus jamak dengan multi level analisis adalah model studi kasus yang menyoroti perilaku kehidupan dari kelompok individu dengan
berbagai tingkatan masalah penting. Dilihat dari penggolongan penelitian studi kasus, maka penelitian
tentang strategi pelatihan keterampilan mekanik otomotif mobil bagi para eks pecandu NAPZA di
Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Semarang II ini menggunakan rancangan studi tunggal dengan multi single analisis karena
peneliti menyoroti perilaku individu atau kelompok dengan berbagai tingkatan masalah penting.
3.2 Lokasi Penelitian