Sumber Data Metode Pengumpulan Data

3.5 Sumber Data

Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu data utama dan data pendukung. Data utama diperoleh dari para informan atau instruktur, peserta pelatihan dan penyelenggara pelatihan. Sedangkan data pendukung bersumber dari dokumen-dokumen berupa catatan, rekaman dan gambar atau foto serta bahan-bahan lain yang mendukung dalam penelitian ini. a. Data primer Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya Marzuki, 2000 : 55 . Sumber data primer dalam penelitian ini ada 5 lima orang iforman yang terdiri dari 1 satu orang penyelenggara, 1 satu orang tutor atau instruktur pelatihan dan 3 orang warga belajar eks pecandu narkotika. b. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan mengambil bahan-bahan penelitian melalui literatur-literatur, dokumen, dan sumber data lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini berupa program pelatihan, tujuan pelatihan, strategi pelatihan, evaluasi penelitian, faktor pendorong dan penghambat.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, sebagaimana teknik yang sering digunakan oleh para peneliti dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Observasi Observasi adalah upaya mendapatkan data penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan. Dalam penelitian tersebut juga tidak diabaikan kemungkinan penggunaan sumber-sumber non manusia seperti catatan-catatan yang tersedia. Dalam mengumpulkan informasi, penulis menggunakan proses pengamatan peran serta sehingga penulis relatif lebih bebas dalam membuat catatan yang diperlukan berdasarkan pedoman observasi yang telah direncanakan. Disamping menggunakan alat tulis dalam pelaksanaan metode observasi ini dibantu pula dengan kamera foto untuk memperkuat argumentasi dengan gambar visual hasil rekaman kamera foto tersebut. Berkaitan dengan penelitian ini ada beberapa aspek yang diamati meliputi : setting latar berupa situasi umum fisik yang relevan antara lain gedung Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” yang terdiri dari 28 gedung, pelaku model pelatihan yaitu instruktur yang meliputi tujuan, materi dan kurikulum, strategi, sumber, media, jadwal belajar dan evaluasi, dan peserta pelatihan yang meliputi jumlah peserta, materi, metode, media dan evalusi, situasi proses pelatihan bagi para anak didik. b. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dan seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara mendalam dikarenakan peneliti ingin mengetahui secara tuntas dan menyeluruh apa sebenarnya yang terjadi di lapangan. Wawancara mendalam mirip dengan percakapan informal. Metode ini bertujuan memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden. c. Dokumentasi Dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data dari wawancara dan observasi. Dokumentasi dapat berupa rekaman yang berhubungan dengan penelitian. Ada beberapa alasan dari penggunaan dokumentasi sebagaimana dikemukakan oleh Lincoln dan Cuba 1981 yaitu : Dokumen dan record merupakan sumber yang stabil dan mendorong. Memiliki sifat alamiah, sesuai dengan konteks. Relatif murah dan muah diperoleh. Sesuai dengan penelitian kualitatif. Berguna sebagai bukti suatu pengujian.

3.7 Keabsahan Data

Dokumen yang terkait

TEKNIK THERAPEUTIC COMMUNITY (TC) REHABILITASI BEKAS PECANDU NARKOBA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL MANDIRI II DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

1 13 66

PELATIHAN REGULASI DIRI UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN SOSIAL BAGI PENERIMA MANFAAT BALAI REHABILITASI SOSIAL MARDI UTOMO SEMARANG I

8 39 176

KENDALA DAN UPAYA REHABILITASI BAGI PECANDU NARKOTIKA OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI (BNNP) YOGYAKARTA.

0 2 18

STRATEGI DAKWAH TERHADAP EKS PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WANITA UTAMA” SURAKARTA-1 Strategi Dakwah Terhadap Eks Pekerja Seks Komersial Di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta-1 Tahun 2012.

0 0 15

STRATEGI DAKWAH TERHADAP EKS PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WANITA UTAMA” SURAKARTA-1 Strategi Dakwah Terhadap Eks Pekerja Seks Komersial Di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta-1 Tahun 2012.

0 0 13

Pengaruh Pelatihan Efikasi Diri Terhadap Kecenderungan Relapse Pada Pecandu Narkoba di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor.

1 1 28

PEMBINAAN MORAL REMAJA DISSOSIAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL MANDIRI SEMARANG II KOTA SEMARANG -

0 0 108

DISERTASI REHABILITASI BAGI PECANDU SEBAGAI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DALAM SISTEM PEMIDANAAN

0 0 30

BAB III PENERAPAN REHABILITASI BAGI PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA 3.1 Penempatan Rehabilitasi Melalui Proses Peradilan - IMPLEMENTASI PELAKSANAAN REHABILITASI BAGI PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Repository -

0 0 13

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL BAGI PECANDU DAN KORBAN PENYALAHGUNA NARKOTIKA (STUDI DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG) - Unissula Repository

0 0 11