Ha dalam usahatani padi sawah di Kecamatan Tanah Pasir akan meningkatkan produksi padi sebanyak 32,183 kg Ha. Hal ini berarti bahwa penggunaan tenaga
kerja dalam usahatani padi sawah di Kecamatan Tanah Pasir masih kurang dan perlu ditambahkan terutama dalam hal pemeliharaan pengendalian gulma.
4.8. Uji Statistik dan Uji Asumsi Klasik
4.8.1. Uji Statistik
uji statistik dilakukan untuk melihat ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktualnya, diukur dari godness of fit-nya. Penilaian dilakukan
dengan melihat koefisien determinasi, nilai statistik t, dan nilai statistik F Gujarati, 2003.
3 Koefisien Determinasi R
2
Merupakan bilangan yang menjelaskan kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat yang dinyatakan dalam persen. Berdasarkan hasil
analisis regresi terhadap data dari tiga kecamatan maka diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Kecamatan Sawang memiliki koefisien determinasi sebesar 0,945 yang
berarti bahwa 94,5 perubahan variable bebas dapat dijelaskan oleh variabel terikat dan sisanya 5,5 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dianalisis di luar model Lampiran 4.
b.
Kecamatan Meurah Mulia memiliki koefisien determinasi sebesar 0,934 yang
berarti bahwa 93,4 perubahan variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel terikat dan sisanya 6,6 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dianalisis di luar model Lampiran 5.
Universitas Sumatera Utara
c. Kecamatan Tanah Pasir memiliki koefisien determinasi sebesar 0,936 yang
berarti bahwa 93,6 perubahan variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel terikat dan sisanya 6,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis di luar
model Lampiran 6.
4 Uji t
Dengan menggunakan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
i o
H
, dan
1
i
H
Bila nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 taraf nyata 5 maka H0 ditolak dengan kata lain variabel bebas berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis regresi terhadap data dari tiga kecamatan maka diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Hanya curahan tenaga kerja yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
produksi padi di Kecamatan Sawang dengan nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,0000,05 Lampiran 4.
b. Variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi padi di
Kecamatan Meurah Mulia adalah luas lahan, pupuk urea, pupuk SP-36, dan pupuk KCl dengan nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari alpha
0,000;0,004;0,003;0,0310,05 Lampiran 5.
c.
Variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi padi di Kecamatan Tanah Pasir adalah benih dan curahan tenaga kerja
dengan nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari alpha 0,0810,10 dan 0,0000,05
Lampiran 6.
3. Uji F
Universitas Sumatera Utara
Dengan menggunakan
hipotesis nol
dan hipotesis
alternatif
i o
H
dan
1
i
H
. Bila nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak yang berarti variabel bebas secara bersama-sama
mempengaruhi variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas signifikansi F untuk tiga kecamatan adalah lebih kecil dari alpha
0,0000,05. Hal ini berarti bahwa secara serempak, luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, dan curahan tenaga kerja berpengaruh signifikan
terhadap produksi padi di Kecamatan Sawang dan Kecamatan Tanah Pasir. Sedangkan untuk Kecamatan Meurah Mulia, produksi padi dipengaruhi oleh luas
lahan, benih, pupuk urea, pupuk SP-36, dan pupuk KCl Lampiran 4, 5, dan 6.
4.8.2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik