nyata kongkret tentang hal yang dipelajari sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami materi.
2.1.6 Model Quantum Teaching
2.1.6.1 Pengertian Model Quantum Teaching
Quantum Teaching adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Quantum Teaching juga menyertakan segala kaitan, interaksi,
dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik khusus untuk menciptakan lingkungan belajar yang
efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar DePorter, 2010: 32. Pada intinya, Quantum Teaching merupakan
penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar siswa. Interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif
yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Hamdayama 2014: 74 menambahkan bahwa pembelajaran kuantum
memusatkan perhatian pada pembentukan akademis, keterampilan dalam hidup, dan prestasi fisikal atau material. Pembelajaran yang dikatakan berhasil bukan
hanya terbentuknya keterampilan akademis dan prestasi fisikal siswa, namun lebih penting lagi adalah terbentuknya keterampilan hidup siswa.
Quantum Teaching berpijak pada asas: “bawalah mereka ke dunia kita,
dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksud dari asas tersebut adalah guru harus memasuki dunia siswa dan membangun jembatan untuk memasuki
kehidupan siswa. Tindakan ini akan mempermudah guru untuk menyampaikan
materi pada saat mengajar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaitkan apa yang diajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari
kehidupan siswa. Setelah kaitan terbentuk maka guru akan mudah untuk menyampaikan materi pelajaran DePorter, 2010: 35.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa model Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang meriah dengan segala
nuansanya. Quantum Teaching menggabungkan berbagai interaksi yang ada di dalam maupun di sekitar proses belajar siswa. Model Quantum Teaching
memadukan antara suasana belajar dan lingkungan sekitar siswa dengan keterampilan mengajar guru, materi yang diajarkan, model dan media yang
digunakan, fasilitas yang disediakan oleh guru untuk menumbuhkan keberhasian belajar yang maksimal.
2.1.6.2 Kelebihan Model Quantum Teaching
A’la 2010: 61 menjelaskan beberapa petunjuk yang bisa dimanfaatkan untuk dapat menerapkan Quantum Teaching di ruangan kelas yaitu sebagai
berikut: 1 guru wajib memberikan keteladanan sehingga layak menjadi panutan bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur, jadi pendengar yang baik dan selalu
gembira; 2 guru harus membuat suasana belajar yang menyenangkan kegembiraan; 3 lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bisa membawa
kegembiraan; 4 guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap akan terlibat dan berpengaruh yang kuat pada proses belajarnya; 5 memutar musik klasik
ketika proses pembelajaran, namun bisa diselingi jenis musik lain untuk bersenang senang dan jeda dalam pembelajaran; 6 sikap guru kepada peserta
didik harus selalu memotivasi; dan 7 menerapkan 8 kunci keunggulan kedalam rencana pembelajaran yaitu integritas, kegagalan awal kesuksesan, bicaralah
dengan niat baik, hidup disaat ini, komitmen, tanggung jawab, sikap luwes dan fleksibel, keseimbangan.
Dengan mengimplementasikan petunjuk penggunaan model Quantum Teaching, akan dirasakan oleh guru dan siswa beberapa kelebihan model ini.
Model pembelajaran
Quantum Teaching
memiliki kelebihan-kelebihan
diantaranya: 1.
Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam model Quantum Teaching, guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar
menyesuaikan diri dan belajar sesuai dengan gaya belajar mereka masingmasing.
2. Mengembangkan rasa percaya diri pada siswa. Melalui model ini, juga
dapat menunjukkan gaya belajar terbaik dari setiap orang, sehingga siswa mampu mengoptimalkan cara belajarnya untuk dijadikan pegangan dalam
mencapai keberhasilan. 3.
Menumbuhkan kreativitas siswa dalam belajar. Model pembelajaran Quantum Teaching ini mencoba memberikan siswa kebebasan berekspresi
dalam belajar sesuai dengan tipe belajar masing-masing dan memasang musik latar untuk menciptakan suasana yang santai.
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam suatu lingkungan yang
menyenangkan. Melalui pembelajaran yang menyenangkan dapat merangsang kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran, siswa
akan lebih aktif dalam pembelajaran, misalnya pada pembelajaran Quantum Teaching, siswa akan berdiskusi dengan temannya, secara
otomatis hal itu akan membuat siswa berkomunikasi dengan temannya dan juga dengan guru sehingga akan tercipta komunikasi yang multi arah
Deporter, 2010: 115. 2.1.6.3
Pelaksanaan Model Quantum Teaching dalam Pembelajaran DePorter 2010: 128-136
menjelaskan pelaksanaan Quantum Teaching
dalam pembelajaran
dikenal dengan istilah TANDUR Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan. Kerangka rancangan pengajaran Quantum Teaching yang disebutkan oleh DePorter adalah sebagai berikut:
1. Tumbuhkan
Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya BAgiku” AMBAK, serta manfaatkan kehidupan sehari-hari siswa. Dalam tahap ini guru
ditantang untuk menumbuhkan suasana yang sangat menyenangkan dan menggembirakan di hati setiap siswa. Tahap tumbuhkan ini bisa dilakukan dengan
menggali permasalahan yang terkait dengan materi yang akan dipelajari, menampilkan suatu gambar atau benda nyata, video, pertanyaan, pantomim, lakon
pendek dan lucu, drama, serta cerita. 2.
Alami Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh
semua siswa. Pada tahap ini, guru memberi pengalaman kepada siswa, dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Strategi yang dapat digunakan
dalam tahap ini adalah menggunakan jembatan keledai, permainan, dan simulasi.
Dapat pula memerankan unsur-unsur pelajaran baru dalam bentuk sandiwara. Berikan mereka tugas kelompok dan kegiatan yang mengaktifkan pengetahuan
yang sudah mereka alami. 3.
Namai Tahap
namai merupakan tahap memberikan kata kunci, konsep, model, atau
rumus atas pengalaman yang telah diperoleh peserta didik. Tahap ini digunakan untuk pembahasan pelajaran, termasuk kegiatan yang perlu dilakukan
oleh peserta didik untuk memahami pelajaran. Pemberian nama setelah pengalaman akan menjadikan sesuatu lebih bermakna dan berkesan bagi peserta
didik. Untuk tahap ini, guru dapat menggunakan strategi dengan menggunakan susunan gambar, warna, alat bantu, kertas tulis, dan poster di dinding.
4. Demonstrasikan
Sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu. Demonstrasi di sini adalah menyediakan kesempatan bagi siswa untuk
menunjukkan bahwa mereka sesungguhnya sudah mengetahui dan mampu. Demonstrasi bisa dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan, penyajian didepan
kelas, menunjukkan hasil pekerjaan, sandiwara, penjabaran dalam grafik, dan sebagainya. Dalam hal ini siswa masih boleh bekerjasama dengan temannya,
jawaban peserta didik kemudian dibahas oleh guru bersama dengan siswa, dan diikuti dengan rangkuman.
5. Ulangi
Tunjukkan pada siswa cara-cara mengulangi materi dan menegaskan bahwa siswa tahu apa yang sebenarnya siswa pelajari. Pengulangan dapat
dilakukan dengan menegaskan kembali pokok materi pelajaran, memberi kesempatan peserta didik untuk mengulangi pelajaran dengan teman atau melalui
latihan soal. Tetapi juga bisa melalui penugasan kepada peserta didik untuk menyusun laporan mengenai apa yang baru saja dilakukan termasuk
penguasaannya atas materi pelajaran. Tahapan ini dijadikan umpan balik bagi guru untuk mengetahui kemajuan siswa.
6. Rayakan
Setiap hasil yang telah dikerjakan peserta didik menuntut adanya pengakuan ataupun penghargaan. Hal ini merupakan suatu motivasi bagi peserta
didik untuk lebih banyak mencoba untuk menjadi yang lebih baik. Dalam tahap ini, strategi yang mungkin dapat digunakan adalah dengan pujian, bernyanyi
bersama, pameran kelas, dan sebagainya. Quantum
Teaching memuat
tujuan-tujuan dalam
suatu proses
pembelajaran yaitu meningkatkan
partisipasi siswa, meningkatkan motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat, meningkatkan rasa kebersamaan,
meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku. Tujuan tersebut diharapkan dapat mengubah nuansa pembelajaran antara guru dan murid,
yang sebelumnya satu arah menjadi dua arah, yang sebelumnya menakutkan menjadi menyenangkan Rusman, 2014: 331.
Peneliti menyimpulkan bahwa dalam model Quantum Teaching pelaksanaan pembelajarannya dikenal dengan istilah TANDUR yang berarti
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Pelaksanaan model Quantum Teaching dalam pembelajaran diharapkan dapat mengubah
proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak menakutkan bagi siswa.
2.1.7 Media Pembelajaran