5. Siswa mengangkat tangan dan berteriak “aku tahu” kemudian menjawab
pertanyaan dari guru. Namai
6. Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan memperoleh penghargaan.
Rayakan
7. Siswa dan guru mengulangi jawaban hasil kegiatan tanya jawab. Ulangi
8. Guru menjelaskan materi pelajaran.
9. Siswa melakukan diskusi untuk mengerjakan LKK yang diberikan oleh
guru. Alami
10. Siswa membuat peta pikiran tentang materi yang dipelajari secara
berkelompok. Namai
11. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara berkelompok.
Demonstrasikan
12.
Guru mengonfirmasi jawaban siswa. Ulangi
13. Kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusi mendapat
penghargaan. Rayakan
14. Siswa bersama guru meyimpulkan hasil diskusi. Ulangi
15.
Siswa bersama guru menyimpulkan pelajaran hari ini. Ulangi
16. Siswa bersama guru merayakan pembelajaran hari ini dengan bertepuk
tangan, mengucapkan “hore” sebanyak tiga kali dan bernyanyi bersama.
Rayakan
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang terkait dengan model
Quantum Teaching dengan media audio visual dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Anggraini pada tahun 2014 dalam
jurnal PGSD Universitas Negeri Surabaya Volum 02 Nomor 02 dengan judul “Penerapan Model Quantum Teaching untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Sekolah Dasar” menunjukkan hasil penelitian bahwa dengan menerapkan model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dengan persentase nilai yang diperoleh pada siklus I sebesar 26,31, siklus II sebesar 63,15, dan siklus III sebesar 84,21. Dari hasil
penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru dan aktivitas siswa.
Selain itu, dalam jurnal Pendidikan Guru SD Universitas Negeri Yogyakarta Edisi Oktober Volum II Nomor 10, penelitian yang dilakukan oleh
Annisa pada tahun 2013 dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Model Quantum Teaching pada Siswa Kelas VC SD
Negeri Jumoyo 2 Salam Magelang” menunjukkan bahwa hasil belajar IPS pada siswa kelas VC SD Negeri Jumoyo 2 dapat ditingkatkan melalui model Quantum
Teaching. Hasil belajar sebelum tindakan menunjukkan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 4 siswa atau sebanyak 15 dan 24 siswa atau sebanyak
85 belum mencapai KKM. Pada siklus I meningkat menjadi 15 siswa mencapai KKM dan 13 siswa masih di bawah KKM. Pada siklus II jumlah siswa yang telah
mencapai KKM meningkat menjadi 22 siswa dan 8 siswa masih di bawah KKM. Nilai rata-rata pada saat pra tindakan sebesar 53,18, pada siklus I meningkat dari
53,18 menjadi 68,21 kemudian meningkat lagi menjadi 72,61 pada siklus II.
Dalam jurnal PGSD Universitas Negeri Surabaya Volum 02 Nomor 02, penelitian yang dilakukan oleh Krissawitri pada tahun 2014 dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN Alun-Alun Contong I87 Surabaya melalui Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Menggunakan Media
Audio Visual” didapatkan data hasil penelitian persentase peningkatan ketuntasan belajar siswa yaitu sebesar 24, yaitu 70 pada siklus I menjadi 94,5 pada
siklus II. Selain itu perkembangan hasil belajar siswa pada aspek afektif, dan psikomotor juga mengalami peningkatan 25 yaitu 70 pada siklus I menjadi
95 pada siklus II, menjadi lebih dari 85. Penelitian yang dilakukan oleh Simarmata pada tahun 2014 yang
dipublikasikan dalam jurnal saintech Volum 06 Nomor 02-Juni 2014 dengan judul
“Implementasi Model Pembelajaran Quantum Teaching dalam Peningkatan Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Fluida di Kelas XI IPA-3 SMA N 1 Hamparan
Perak” menunjukkan data hasil penelitian pada siklus pertama yaitu sebanyak 15 siswa mendapat nilai di atas KKM dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 42,7
dengan nilai rata-rata kelas adalah 63,3. Sedangkan pada sikus kedua, 30 siswa mendapat nilai di atas KKM dan ketuntasan belajar klasikan sebesar 85,5
dengan nilai rata-rata kelas 75. Selain itu, dalam penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Susiani dalam
jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar
Volum 3 tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kuantum terhadap Kecerdasan Sosio-Emosional dan Prestasi Belajar IPA Siswa
Kelas V SD di Banyuning” secara rinci hasil temuannya adalah sebagai berikut,
1 terdapat perbedaan secara signifikan kecerdasan sosio-emosional antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model quantum dengan kelompok
siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional F sebesar 336,936 p0,05; 2 terdapat perbedaan signifikan dalam prestasi belajar IPA antara
kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model quantum dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional F sebesar 17,774
p0,05; 3 terdapat perbedaan yang signifikan kecerdasan sosio-emosional dan prestasi belajar IPA secara simultan antara kelompok siswa yang mengikuti
pembelajaran model quantum dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional F sebesar 180,801 p0,05.
Penelitian-penelitian tersebut menunjukan bahwa penerapan model Quantum Teaching dengan media audio visual dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Maka dari itu, penelitian-penelitian tersebut dijadikan sebagai pendukung untuk melaksanakan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dalam
mata pelajaran IPS di kelas V SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual.
2.3 KERANGKA BERPIKIR