17
2.2.8.3 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Ada beberapa tujuan model pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni 2010: 27-8, pada dasarnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yaitu: 2.2.8.3.1
Hasil belajar akademik Dalam pembelajaran kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan
sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu
siswa memahami konsep-konsep sulit. 2.2.8.3.2
Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain dari pembelajaran kooperatif yaitu penerimaan secara luas dari
orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari
berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar
saling menghargai satu sama lain. 2.2.8.3.3
Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif yaitu mengajarkan kepada
siswa keterampilan bekerjasama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam
keterampilan sosial.
2.2.8.4 Keunggulan Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Jarolimek Parker dalam Isjoni 2010: 24, keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif antara lain:
18
1 Saling ketergantungan yang positif.
2 Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu.
3 Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.
4 Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan.
5 Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan
guru. 6
Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.
Keunggulan pembelajaran kooperatif juga dikemukakan oleh Johnson Johnson dalam Kapp 2009: 139 yang berpendapat bahwa:
Students collaborative projects have numerous advantages over more traditional classroom-based instruction for improved student
learning. Students working cooperatively to achieve a common goal produce higher achievement and exhibit greater productivity than they
do working alone.
Maksud dari pernyataan tersebut yaitu proyek kolaborasi siswa mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran kelas yang
didasarkan pada tradisional untuk mengembangkan pembelajaran siswa. Para siswa bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama menghasilkan
prestasi yang lebih tinggi dan menunjukkan produktivitas yang lebih baik
daripada mereka bekerja sendiri.
2.2.8.5 Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif
Slavin dalam Asma 2006: 27, menyatakan bahwa kekurangan dari pembelajaran kooperatif adalah kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi
kurang dan siswa yang memiliki prestasi tinggi akan mengarah kepada kekecewaan, hal ini disebabkan oleh peran anggota kelompok yang pandai lebih
19
dominan. Sementara menurut Noornia dalam Asma 2006: 27, untuk menyelesaikan suatu materi pelajaran dengan pembelajaran kooperatif akan
memakan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, bahkan dapat menyebabkan materi tidak dapat disesuaikan dengan
kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman. Dari segi keterampilan mengajar, guru membutuhkan persiapan yang matang dan pengalaman yang lama
untuk dapat menerapkan belajar kooperatif dengan baik.
2.2.8.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw