Hakikat Belajar Aktivitas Belajar

9

2.2 Landasan Teoritis

Landasan teori merupakan teori-teori yang mendasari suatu penelitian. Landasan teori yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini antara lain:

2.2.1 Hakikat Belajar

Belajar adalah perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung dalam periode waktu tertentu, dan perubahan tingkah laku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan Gagne dalam Anni dkk 2007: 2. Menurut Hilgard dalam Sanjaya 2006: 89, belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Sementara Sunaryo dalam Komalasari 2010: 2, menyatakan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan di mana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sudah barang tentu tingkah laku tersebut yaitu tingkah laku yang positif, artinya untuk mencari kesempurnaan hidup. Dari beberapa uraian pendapat tentang belajar dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman dan lingkungan serta berlangsung selama periode waktu tertentu.

2.2.2 Aktivitas Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Suharso dan Retnoningsih 2005: 25, aktivitas adalah kegiatan, kesibukan, keaktifan. Jadi, aktivitas belajar adalah kegiatan siswa dalam proses belajar. Sementara Sardiman dalam Saminanto 2010: 97-8, menyatakan bahwa aktivitas belajar adalah keaktifan baik yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan pembelajaran, kedua aktivitas 10 tersebut harus saling menunjang agar diperoleh hasil yang maksimal. Sehubungan dengan hal tersebut, Piaget mengemukakan pendapat bahwa seseorang berpikir sepanjang ia berbuat sesuatu, karena tanpa berbuat ia tidak akan mau berpikir kreatif, sehingga dalam proses pembelajaran siswa harus diberikan kesempatan berbuat sendiri sebagai stimulus untuk membangkitkan pemikiran bertaraf verbal setelah siswa melakukan kegiatan berpikir menggunakan taraf perbuatan. Karena aktivitas tersebut sangat bermanfaat bagi siswa dalam mencari pengalaman dan memahami sendiri, sehingga pembelajaran lebih berhasil dan menarik.

2.2.3 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TEMA PERISTIWA PADA SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GADINGREJO 2012/2013

0 12 50

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 01 WARUNGPRINGPEMALANG

1 21 266

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal

1 16 207

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS V SD NEGERI GEBUGAN 03 BERGAS KAB. SEMARANG

0 7 267

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALSARI 08 KOTA TEGAL

0 4 291

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GONDANG PEMALANG

0 19 201

Peningkatan Pembelajaran IPS Materi Kenampakan Alam di Indonesia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Kelas V SD Negeri Bentarsari 03 Salem.

0 0 1

Keefektifan Penggunaan Model Snowball Throwing terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sumber Daya Alam pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

0 0 240

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal.

0 0 228

Perbedaan prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I - USD Repository

0 2 273