12
2.2.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA
Suriasumantri dalam Trianto 2010: 136, menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains
yang semula berasal dari Bahasa Inggris “science”. Kata “science” sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin “scientia” yang berarti saya tahu. “Science” terdiri
dari social science Ilmu Pengetahuan Sosial dan natural science Ilmu Pengetahuan Alam. Namun, dalam perkembangannya science sering
diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam IPA saja, walaupun pengertian ini kurang pas dan bertentangan dengan etimologi.
Shrake, Douglas L, et, al 2006: 130, menyatakan bahwa IPA sebagai a
science, such as biology, chemistry, or physics, that deals with the objects, phenomena, or laws of nature and the physical worlds”.
Maksud dari pernyataan tersebut yaitu ilmu alam sebagai suatu ilmu seperti biologi, kimia, atau fisika,
yang berhubungan dengan objek, fenomena, atau hukum alam dan dunia fisik. Sementara menurut Donosepoetro dalam Trianto 2010: 137, IPA
dipandang sebagai proses, produk, dan prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk
menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun
bahan bacaan untuk penyebaran atau dissiminasi pengetahuan. Sementara sebagai prosedur dimaksudkan metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui
sesuatu riset pada umumnya yang lazim disebut metode ilmiah scientific method
.
13
Jadi, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang diperoleh melalui langkah-langkah ilmiah
dan penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
2.2.6 Pembelajaran IPA SD
Di dalam Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Kompetensi Lulusan 2006: 143-4, mata pelajaran IPA di SDMI bertujuan
agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
2 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat. 4
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
5 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. 6
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTs. Tujuan pembelajaran merupakan landasan awal seorang guru untuk
mengajar. Demikian halnya pada pembelajaran IPA, tujuan mata pelajaran IPA
14
menjadi indikator keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran tidak akan berhasil, jika seorang guru tidak mengetahui tujuan pembelajaran. Oleh karena itu,
hendaknya guru harus memahami tujuan pembelajaran. Pendidikan IPA di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi
siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada siswa untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah Permendiknas 2006: 143. Dalam pembelajaran IPA, guru tidak hanya dituntut memiliki kemampuan
untuk memilih dan menggunakan metode yang sesuai, tetapi juga diperlukan kemampuan dalam penguasaan konsep dan keterampilan dalam pembelajaran. Hal
ini sangat penting, mengingat keberadaan guru sebagai ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus memiliki
kemampuan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran IPA.
2.2.7 Karakteristik Siswa SD