Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

19 dominan. Sementara menurut Noornia dalam Asma 2006: 27, untuk menyelesaikan suatu materi pelajaran dengan pembelajaran kooperatif akan memakan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, bahkan dapat menyebabkan materi tidak dapat disesuaikan dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman. Dari segi keterampilan mengajar, guru membutuhkan persiapan yang matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan belajar kooperatif dengan baik.

2.2.8.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Lie 2010: 69, menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dikembangkan oleh Aronson et al. sebagai metode cooperative learning. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebuah model pembelajaran kooperatif yang menitikberatkan pada kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Sementara Isjoni 2010: 54, mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok ahli expert group dan kelompok asal home group, sehingga siswa bekerja saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri untuk menyelenggarakan proses pembelajaran. Setiap siswa dalam kelompok mendapat bagian masing-masing, kemudian dikerjakan dalam kelompok ahli. Setelah siswa bekerja dalam kelompok ahli, kemudian mereka kembali kepada kelompok asalnya masing-masing untuk menyampaikan hasil diskusi yang diperoleh dalam kelompok ahli. 20

2.2.8.7 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Menurut Trianto 2007: 56-7, langkah-langkah pembelajaran jigsaw antara lain: 1 Siswa dibagi atas beberapa kelompok tiap kelompok anggotanya 5-6 orang. 2 Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa subbab. 3 Setiap anggota kelompok membaca subbab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. Misalnya, jika materi yang disampaikan mengenai sistem ekskresi, maka seorang siswa dari satu kelompok mempelajari tentang ginjal, siswa yang lain dari kelompok satunya mempelajari tentang paru-paru, begitupun siswa lainnya mempelajari kulit, dan lainnya lagi mempelajari hati. 4 Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari subbab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya. 5 Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya. 6 Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai berupa kuis individu. Sementara Stephen, Sikes, and Snap 1978 dalam Rusman 2011: 220, mengemukakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai berikut: 1 Siswa dikelompokkan ke dalam 1 sampai 5 anggota tim. 2 Tiap orang dalam tim diberi materi yang berbeda. 21 3 Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan. 4 Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagiansubbab yang sama bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk mendiskusikan subbab mereka. 5 Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan saksama. 6 Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. 7 Guru memberi evaluasi. 8 Penutup. Berdasarkan kedua pendapat mengenai langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di atas, peneliti akan menggunakan langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Trianto untuk pembelajaran IPA pada materi Peristiwa Alam.

2.2.8.8 Materi Peristiwa Alam

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TEMA PERISTIWA PADA SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GADINGREJO 2012/2013

0 12 50

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 01 WARUNGPRINGPEMALANG

1 21 266

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal

1 16 207

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS V SD NEGERI GEBUGAN 03 BERGAS KAB. SEMARANG

0 7 267

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALSARI 08 KOTA TEGAL

0 4 291

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GONDANG PEMALANG

0 19 201

Peningkatan Pembelajaran IPS Materi Kenampakan Alam di Indonesia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Kelas V SD Negeri Bentarsari 03 Salem.

0 0 1

Keefektifan Penggunaan Model Snowball Throwing terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sumber Daya Alam pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

0 0 240

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal.

0 0 228

Perbedaan prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I - USD Repository

0 2 273