43
Pada hari Selasa dan Kamis, 17 dan 19 April 2012, penelitian dilaksanakan di kelas VB sebagai kelas kontrol. Pembelajaran IPA materi Peristiwa Alam di
kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Pada saat pembelajaran, ada salah satu siswa yang tidak hadir, sehingga siswa tersebut tidak menjadi sampel. Dari
pembelajaran tersebut diperoleh hasil belajar dengan 21 sampel sebagai berikut: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Kontrol
No Kelas interval Frekuensi
1 65-70 5
2 71-76 4
3 77-82 2
4 83-88 2
5 89-94 5
6 95-100 3
Jumlah 21 Data selengkapnya mengenai perolehan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA materi Peristiwa Alam baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol ada pada lampiran 20 dan 21.
4.4 Aktivitas Siswa
Data hasil penelitian mengenai skor aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA materi Peristiwa Alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw diperoleh secara langsung melalui pengamatan. Dalam lembar pengamatan, instrumen yang digunakan sebanyak 5 butir dengan skala skor 1-4,
sehingga skor maksimal yang didapat 20. Pada saat pembelajaran IPA materi Peristiwa Alam dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VA
pertemuan pertama, ada 2 dari 19 siswa yang menjadi sampel tidak hadir, jadi
44
persentase ketidakhadiran siswa yaitu 10,52. Hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran, menunjukkan rata-rata skor
aktivitas siswa yaitu 76,76. Persentase keaktifan belajar siswa di kelas yaitu 76,76. Mengacu pada pendapat Yonny dkk 2010: 175-6, persentase keaktifan
siswa sebesar 76,76, termasuk kriteria tinggi. Pada saat pembelajaran IPA materi Peristiwa Alam dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VA
pertemuan kedua, semua siswa yang menjadi sampel hadir, jadi persentase ketidakhadiran 0. Hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa pada saat
pembelajaran, menunjukkan rata-rata skor aktivitas siswa yaitu 79,47. Persentase keaktifan belajar siswa di kelas yaitu 79,47. Mengacu pada pendapat Yonny dkk
2010: 175-6, persentase keaktifan siswa sebesar 79,47, termasuk kriteria sangat tinggi. Dari hasil analisis kedua indikator keberhasilan, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V materi Peristiwa Alam. Untuk hasil
lengkap mengenai skor aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 22 dan 23. Berikut merupakan tabel rekap penghitungan skor aktivitas belajar siswa:
Tabel 4.8 Skor Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Aspek Keaktifan
Jumlah SAS= x100
A B C D E 3,000 3,588 3,412 3,000 2,353 15,353
76,76 Tabel 4.9 Skor Aktivitas Siswa Pertemuan 2
Aspek Keaktifan Jumlah SAS=
x100 A B C D E
3,053 3,526 3,526 3,368 2,421 15,894 79,47
45
Keterangan:
A.
Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru.
B.
Ketekunan siswa dalam berdiskusi dengan kelompok ahli.
C.
Ketekunan siswa dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab individu.
D.
Kemampuan siswa dalam menyampaikan hasil diskusi dengan kelompok ahli kepada anggota kelompok asal.
E.
Keberanian siswa dalam mengemukakan tanggapanpendapat.
4.5 Uji Prasyarat Analisis