2.1.9 Hakikat Karangan Narasi
2.1.9.1 Jenis-Jenis Karangan Karangan merupakan cerita atau tulisan yang menggambarkan suatu
keadaan. Menurut Suparno dan Yunus 2010: 1.1 karangan dapat disajikan dalam lima bentuk yaitu: deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Berikut
penjelasan singkat mengenai jenis karangan tersebut. 1 Deskripsi
Deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan
penulisnya. Objek dalam karangan deskripsi itu dapat berupa manusia, tempat dan suasana.
2 Narasi Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan proses kejadian suatu
peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya
suatu hal. Karangan narasi mengandung unsur utama yaitu unsur perbuatan dan waktu. Keduanya terjalin dalam satu keutuhan tempat dan waktu Suparno dan
Yunus 2010: 4.32. 3 Eksposisi
Eksposisi adalah jenis karangan yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau
menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.
4 Argumentasi Argumentasi adalah jenis karangan yang dimaksudkan untuk meyakinkan
pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya. Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk
memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. 5 Persuasi
Suparno dan Yunus 2010: 1.13 menyatakan bahwa persuasi adalah jenis karangan yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca
mengenai sesuatu hal yang disampaikan penuliisnya. Jenis karangan persuasi sangat berbeda dengan karangan argumentasi, jika karangan argumentasi
pendekatannya bersifat rasional dan diarahkan untuk mencapai suatu kebenaran, maka karangan persuasi lebih menggunakan pendekatan emosional.
2.1.9.2 Karangan Narasi Karangan narasi merupakan salah satu ragam karangan yang berusaha
menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya kronologis. Bentuk karangan narasi dapat ditemukan dalam bentuk karya prosa atau drama,
biografi atau autobiografi, serta laporan peristiwa. Karangan narasi mengandung unsur utama yaitu unsur perbuatan dan waktu. Keduanya terjalin dalam satu
keutuhan tempat dan waktu Suparno dan Yunus 2010: 4.32. Semi dalam Kusumaningsih dkk 2013:73 menyatakan narasi merupakan
bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dan
waktu ke waktu, sedangkan Keraf 2001: 136 menyatakan narasi sebagai suatu
bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa karangan narasi adalah suatu karangan yang menceritakan serangkaian peristiwa
secara kronologis dalam suatu kesatuan waktu. 2.1.9.3 Prinsip-Prinsip Karangan Narasi
Sebagai sebuah karangan, narasi dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar narasi sebagai tumpuan berpikir bagi terbentuknya karangan
narasi yang baik. Menurut Suparno dan Yunus 2010: 4.39-4.46 prinsip-prinsip narasi adalah sebagai berikut.
1 Alur plot Alur dalam narasi merupakan kerangka dasar yang sangat penting untuk
mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus berkaitan satu sama lain, bagaimana suatu insiden mempunyai hubungan dengan insiden yang lain, bagaimana tokoh-
tokoh harus digambarkan dan berperan dalam tindakan-tindakan itu yang terikat dalam suatu kesatuan waktu.
2 Penokohan Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Dalam narasi perlu mempertimbangkan
fungsional atau tidaknya jumlah tokoh agar tindakan atau peristiwa yang ditampilkan tidak berlaku pada banyak tokoh sehingga arahnya tetap terkontrol.
3 Latar setting
Latar adalah tempat dan atau waktu terjadinya perbuatan atau peristiwa yang dialami tokoh. Dalam karangan narasi terkadang tidak disebutkan secara
jelas tempat tokoh berbuat atau mengalami peristiwa tertentu. 4 Sudut Pandang Point of View
Sudut pandang dalam narasi menjawab siapakah yang menceritakan kisah tersebut. Tiap orang mempunyai pandangan hidup, intelegensi, kepercayaan, dan
temperamen yang berbeda-beda. Jika pencerita narrator berbeda maka detil- detil cerita yang dipilih juga berbeda.
Karangan narasi yang baik dapat disusun dengan memperhatikan prinsip- prinsip karangan narasi yang meliputi: alur, penokohan, latar, dan sudut pandang.
2.1.9.4 Langkah-Langkah Menulis Karangan Narasi Beberapa langkah dalam membuat suatu karangan menurut Keraf dalam
Kusumaningsih dkk 2013:70 yaitu menentukan tema atau topik, menentukan tujuan,
mengumpulkan data
bahan, menyusun
kerangka karangan,
mengembangkan kerangka menjadi paragraf serta pemberian judul karangan sesuai dengan isi karangan.
Langkah-langkah menulis karangan narasi menurut Suparno dan Yunus 2010: 4.50-4.51 adalah sebagai berikut.
1. Menentukan tema dan amanat yang akan disampikan.
2. Menetapkan sasaran pembaca.
3. Merancang peristiwa-peristiwa utama dalam skema alur.
4. Membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan dan akhir
cerita.
5. Merinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai
pendukung cerita. 6.
Menyusun tokoh dan perwatakan, latar dan sudut pandang.
2.1.10 Teknik Penilaian Pembelajaran Menulis Karangan