Hakikat Menulis KAJIAN TEORI

Tabel 2.1. Hubungan Antaraspek Keterampilan Berbahasa Keterampilan Berbahasa Lisan dan langsung Tertulis dan Tidak Langsung Aktif Reseptif menerima pesan Menyimak Membaca Aktif Produktif menyampaikan pesan Berbicara Menulis Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa keterampilan berbahasa meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan saling memengaruhi satu sama lain.

2.1.8 Hakikat Menulis

2.1.8.1 Keterampilan Menulis Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Menurut Tarigan 2008:22 menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang- orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Akhadiah dalam Abidin 2012: 181 memandang kegiatan menulis sebagai proses, yaitu proses penuangan gagasan atau ide ke dalam bahasa tulis yang dalam praktiknya proses menulis diwujudkan dalam beberapa tahapan yang merupakan satu sistem yang utuh. Lebih lanjut Kusumaningsih dkk 2013: 66 menyatakan menulis sebagai rangkaian suatu kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan mengungkapkan melalui bahasa tulis kepada pembaca, untuk dipahami tepat seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis. Doyin dan Wagiran 2010: 12 mengungkapkan sekurang-kurangnya ada tiga komponen yang tergabung dalam keterampilan menulis, yaitu: 1 penguasaan bahasa tulis, yang akan berfungsi sebagai media tulisan, antara lain meliputi kosakata, struktur kalimat, paragraf, ejaan, dan pragmatik; 2 penguasaan isi karangan sesuai dengan topik yang akan ditulis; dan 3 penguasaan tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga membentuk sebuah komposisi yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita pendek, atau makalah. Jadi, menulis adalah suatu bentuk komunikasi tidak langsung dengan cara menuangkan ide-ide atau gagasan ke dalam bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. 2.1.8.2 Tahapan Menulis Sebagai suatu proses, menulis merupakan serangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa tahap yaitu tahap prapenulisan persiapan, penulisan pengembangan isi karangan, dan pascapenulisan telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan Suparno dan Yunus 2010: 1.14. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tahapan-tahapan menulis. 1. Tahap prapenulisan Tahap ini merupakan fase persiapan dalam menulis. Pada fase prapenulisan ini terdapat aktivitas memilih topik, menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan atau informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau gagasan dalam bentuk kerangka karangan. 2. Tahap penulisan Tahap ini merupakan fase untuk mulai mengembangkan butir demi butir ide yang terdapat dalam kerangka karangan, dengan memanfaatkan bahan atau informasi yang telah dipilih dan dikumpulkan. Kerangka karangan yang telah dibuat dikembangkan menjadi awal karangan, isi karangan dan akhir karangan. 3. Tahap pascapenulisan Tahap ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan draft karangan yang telah dihasilkan. Kegiatan penyuntingan dan perbaikan karangan dapat dilakukan dengan langkah-langkah: membaca keseluruhan karangan; menandai hal-hal yang perlu diperbaiki, atau memberikan catatan bila ada hal-hal yang harus diganti, ditambahkan, disempurnakan; serta melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses menulis terdiri atas tiga tahapan, yakni tahap prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Kegiatan yang dilakukan dalam membuat sebuah tulisan, yakni menentukan topik, tujuan, mengumpulkan bahan, menyusun dan mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan utuh mulai awal sampai akhir, mengoreksi dan merevisi karangan apabila terdapat kesalahan.

2.1.9 Hakikat Karangan Narasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 5 363

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MIND MAPPING BERBANTUAN GAMBAR PADA SISWA KELAS IVD SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

0 12 231

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD

0 12 228

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

1 14 264

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN

1 19 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV-A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN.

0 2 209

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

1 1 82