Teknik Analisis Data Kuantitatif

digunakan untuk mengukur sejauh mana keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi. 2 Metode Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian Uno dkk 2011: 90. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan model think talk write berbantuan media gambar seri. 3 Metode Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yag sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono 2010: 329. Dalam penelitian ini, dokumentasi berupa hasil menulis karangan narasi siswa, foto-foto dan video pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. 4 Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk memperkuat data observasi pengamatan. Dalam penelitian ini catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data aktivitas siswa, keterampilan guru dan keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan model think talk write dengan medi gambar seri.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

3.7.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif pada keterampilan menulis karangan narasi dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif dengan menentukan meanrerata kelas. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1 Menentukan nilai berdasarkan skor teoritis N = B St X 100 rumus bila menggunakan skala 1-100 Keterangan : N = nilai B = banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan ganda atau jumlah skor jawaban benar pada setiap butir pada tes bentuk menguaraikan. St = Skor teoritis Poerwanti dkk 2008: 6.15-6.16. 2 Menghitung meanrerata dengan rumus : x = X N Keterangan : x = Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa Aqib 2011: 40. 3 Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dan penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun rumusnya adalah : P = siswa yang tuntas belajar seluruh siswa × 100 Keterangan : P : Persentase siswa yang tuntas Aqib 2011:41. Terdapat beberapa tingkatan dalam menentukan ketuntasan belajar. Djamarah dan Zain 2010: 107 membagi tingkatan ketuntasan belajar menjadi empat tingkatan, yaitu: a. istimewamaksimal, apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa; b. baik sekalioptimal, apabila sebagian besar 76 s.d 99 bahan pelajaran yang diajarkan dikuasai oleh siswa; c. baikminimal, apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60 s.d 75 saja yang dikuasai oleh siswa; d. kurang, apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 dikuasai oleh siswa. Selain itu, ada pula batasan yang perlu dipahami guru dalam menentukan pengulangan materi yang akan diajarkan. Djamarah dan Zain 2010: 108 menambahkan apabila 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal, atau bahkan maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru. Namun jika kurang dari 75 maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifat perbaikan remidial. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti mengonsultasikan kriteria ketuntasan minimal pembelajaran menulis SDN Sekaran 02 Semarang yaitu 65 dan telah menetapkan ketuntasan belajar secara klasikal 75 dari jumlah siswa. Tabel 3.1. Kriteria Ketuntasan Individual Siswa Kriteria Ketuntasan Individual Kualifikasi ≥ 65 Tuntas 65 Tidak tuntas Sumber: KKM Mapel Bahasa Indonesia SDN Sekaran 02 Semarang

3.7.2 Teknik Analisis Data Kualitatif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 5 363

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MIND MAPPING BERBANTUAN GAMBAR PADA SISWA KELAS IVD SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

0 12 231

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD

0 12 228

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

1 14 264

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN

1 19 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV-A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN.

0 2 209

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

1 1 82