tersebut dilakukan dengan tujuan agar menghasilkan tes diagnostik miskonsepsi materi pengukuran, konsep zat dan kalor yang reliabel, dan mempunyai daya
beda yang baik. Jawaban siswa pada skala luas juga diidentifikasi untuk mengetahui
persentase miskonsepsi dan salah aplikasi konsep yang dialami siswa. Kemudian diadakan tes verifikasi terhadap siswa yang mengikuti tes uji coba skala luas
tersebut. Hal ini digunakan untuk memverifikasi hasil diagnostik miskonsepsi dan salah aplikasi konsep yang diperoleh dari hasil identifikasi jawaban siswa pada
saat tes uji coba skala luas. Hasil akhir dari penelitian ini adalah seperangkat tes diagnostik konsep pengukuran, konsep zat dan kalor yang dapat mengidentifikasi
miskonsepsi konsep pengukuran, konsep zat dan kalor dan memiliki karakteristik tes diagnostik yang baik.
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Metode dokumentasi Metode dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya. Arikunto, 2006 :
231. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data siswa dimana data tersebut meliputi profil siswa, prestasi, hasil belajar
dan sebagainya.
3.5.2 Metode Tes
Metode tes digunakan ketika mengadakan uji coba produk instrumen tes diagnostik miskonsepsi pengukuran, konsep zat dan kalor. Metode tes digunakan
pada dua tahapan pengembangan yaitu uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas. Berdasarkan data-data hasil tes dapat diketahui tingkat keterbacaan,
karakteristik dari instrumen tes yang sedang dikembangkan, serta tingkat miskonsepsi siswa. Karakteristik yang dimaksud adalah reliabilitas, daya beda,
dan taraf kesukaran.
3.5.3 Metode Angket
Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui bagaimana respons siswa terhadap tes diagnosis kognitif yang dikembangkan. Selain itu, juga
digunakan pula dan lembar validasi oleh ahli validator yang berupa daftar check list. Informasi yang didapatkan dari angket respons siswa diantaranya adalah
untuk memastikan bahwa siswa sudah pernah mempelajari semua konsep yang ada di dalam tes diagnostik dan tingkat pemahaman siswa terhadap bahasa yang
digunakan. Berdasarkan hasil analisis pemahaman siswa terhadap bahasa yang digunakan, maka dapat diketahui tingkat keterbacaan soal yang dikembangkan.
Informasi yang didapatkan dari metode angket akan digunakan sebagai pertimbangan dalam mengadministrasikan produk yang dihasilkan. Hal-hal
tersebut meliputi waktu yang diperlukan dalam mengerjakan tes, dan pemahaman siswa terhadap bahasa yang digunakan. Angket respon siswa pada penelitian yang
ini menggunakan model check list yaitu siswa memberi tanda V atau memilih jawaban
3.6 Teknik Analisis Data