Teknik Analisis Data untuk Mengetahui Persentase Kriteria

3 Efektivitas Distraktor Soal Tes Diagnosis Kognitif Distraktor yaitu suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan jawabannya terhadap kemungkinan-kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item. Bentuk tes multiple choice item dilengkapi dengan alternatif jawaban atau option. Option tersebut berkisar antara 3-5 buah, dan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu, salah satu diantaranya merupakan jawaban benar atau kunci jawabannya. Dan sisa option tersebut merupakan jawaban salah, jawaban salah tersebut yang dikenal dengan nama distraktor atau pengecoh. Distraktor dikatakan baik apabila siswa yang termasuk berkemampuan rendah terkecoh sehingga memilih distraktor tersebut. Kelaziman yang berlaku dalam dunia evaluasi hasil belajar ialah, bahwa distraktor dinyatakan telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila distraktor tersebut sekurang- kurangnya sudah dipilih oleh 5 dari seluruh peserta tes. Sudijono, 2006: 411. 3.6.1.3. Angket Respons Siswa Analisis angket respons siswa tes diagnosis kognitif fisika materi pengukuran konsep zat dan kalor SKL 1 2 UN Fisika 2011 dilakukan dengan membuat rekapitulasi hasil angket dan menghitung skor jawaban dengan rumus: Nilai = x 100 Arikunto, 2007 : 235

3.6.2. Teknik Analisis Data untuk Mengetahui Persentase Kriteria

Diagnostik Pengetahuan Siswa 3.6.2.1. Memahami Konsep Berdasarkan Tabel 2.1, siswa memahami konsep jika jawaban yang dipilih siswa benar dan alasannya juga benar. 100 ´ = N n MK Keterangan : MK = Prosentase memahami konsep n = jumlah memahami konsep N = jumlah soal 3.6.2.2. Miskonsepsi Berdasarkan Tabel 2.1, siswa mengalami miskonsepsi jika jawaban yang dipilih siswa salah dan alasan salah, dan alasan yang dipilih sesuai dengan yang menyebabkan jawaban salah atau berhubungan dengan jawaban yang dipilih, serta siswa yakin dengan jawaban yang dipilihnya. 100 ´ = N n M Keterangan M = persentase miskonsepsi n = jumlah miskonsepsi 3.6.2.3. Salah Aplikasi Konsep Berdasarkan Tabel 2.1, siswa mengalami salah aplikasi konsep jika jawaban yang dipilih siswa salah dan alasan salah, dan alasan yang dipilih sesuai dengan yang menyebabkan jawaban salah atau berhubungan dengan jawaban yang dipilih serta siswa yakin dengan jawaban yang dipilihnya. Soal yang dikerjakan siswa tersebut berupa aplikasi rumus. 100 ´ = N n SAK Keterangan SAK = persentase salah aplikasi konsep n = jumlah salah aplikasi konsep 3.6.2.4. Paham Sebagian Berdasarkan Tabel 2.1, siswa memahami konsep sebagian jika jawaban yang dipilih siswa benar dan alasannya salah atau jika jawaban yang dipilih siswa salah dan alasannya benar. 100 ´ = N n PS Keterangan PS = Memahami Sebagian n = jumlah tidak memahami konsep 3.6.2.5. Tidak memahami Berdasarkan Tabel 2.1, siswa tidak memahami konsep jika jawaban yang dipilih siswa salah dan alasannya salah dan alasan yang dipilih tidak berhubungan dengan jawaban yang dipilih atau jika jawaban yang dipilih siswa salah dan alasannya benar.selain itu, siswa juga tidak memahami konsep jika jawaban yang dipilih siswa salah dan alasan salah, dan alasan yang dipilih sesuai dengan yang menyebabkan jawaban salah atau berhubungan dengan jawaban yang dipilih, tetapi siswa tidak yakin dengan jawaban yang dipilihnya. 100 ´ = N n TP Keterangan TP = Tidak memahami n = jumlah tidak memahami konsep Arikunto, 2006:235.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengembangan Tes Diagnosis Kognitif

4.1.1 Pembuatan Tes Diagnosis Kognitif

Penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan suatu produk. Hasil dari penelitian ini adalah seperangkat tes diagnosis kognitif yang digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan pemahaman siswa miskonsepsi dan salah aplikasi konsep pada pokok bahasan pengukuran, konsep zat dan kalor sesuai dengan indikator standar kompetensi lulusan ujian nasional SKL UN 2011. Tes diagnosis kognitif yang dikembangkan menggunakan format Two Tier Multiple Choice Item disertai dengan tingkat keyakinan. Tier pertama dari setiap item dalam tes adalah jawaban pilihan ganda dari pertanyaan yang berupa konsep. Tier kedua setiap item terdiri dari pilihan ganda alasan untuk jawaban ke tier pertama. Pilihan alasan dan tingkat keyakinan yang diberikan siswa tidak mempengaruhi skor yang didapat siswa, karena pilihan alasan dan tingkat keyakinan siswa hanya digunakan untuk mendeteksi kesalahan pemahaman konsep siswa. Tes diagnosis kognitif yang disusun juga digunakan sebagai soal try out ujian nasional. Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan tes diagnosis kognitif adalah menentukan tujuan tes. Pembuatan tes diagnosis kognitif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi dan salah aplikasi konsep pada