dan kekuatan peserta didik itu dalam suatu mata pelajaran Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002. Senada dengan pernyataan tersebut, Arikunto 2006, 34
menjelaskan bahwa tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut
dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Komponen kognitif pada tes diagnosis kognitif yang dikembangkan pada penelitian ini merupakan komponen
kognitif problem solving dalam menyelesaikan soal-soal fisika yaitu identifikasi, interpretasi, komputasi dan formulasi.
1.7 Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi ini terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1.7.1. Bagian Awal
Bagian awal ini terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
1.7.2. Bagian Isi
Bagian isi ini terdiri atas 5 bab, yaitu : a. Bab 1 Pendahuluan, mencakup uraian semua hal yang berhubungan dengan
penelitian, meliputi latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi.
b. Bab 2 Landasan Teori, mencakup teori-teori yang mendukung penelitian.
c. Bab 3 Metode Penelitian, mencakup hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, meliputi : lokasi dan subyek penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan
data, dan metode analisis data. d. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan, yaitu hasil penelitian yang berupa
uraian hasil-hasil penelitian serta pembahasannya. e. Bab 5 Penutup, mencakup simpulan dari hasil penelitian dan saran yang
diberikan sehubungan dengan penelitian tersebut.
1.7.3. Bagian Akhir
Bagian akhir ini berisi daftar pustaka dan lampiran.
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Hasil Belajar Kognitif
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang
peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu dengan menguasai
prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologi Anni
2007: 2. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar Anni 2007: 5. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar.
Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk hasil belajar yang ingin dicapai dalam pendidikan diharapkan meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik Sugandi 2006: 24 - 28. Siswa memerlukan beberapa komponen kognitif untuk memecahkan
masalah terutama menyelesaikan soal-soal fisika. Komponen kognitif untuk memecahkan masalah problem solving tersebut menurut Kirsch dan Mosenthal