Rumusan Masalah Batasan Permasalahan Tujuan Penelitian

jawaban ke tier pertama. Himpunan alasan terdiri dari jawaban ilmiah dan kesalahan pemahaman konsep yang mungkin dimiliki oleh siswa. Guru dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki siswa dengan menggunakan tes diagnosis kognitif dengan format Two Tier Multiple Choice Items disertai dengan pilihan tingkat keyakinan siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh, guru maupun pihak sekolah dapat memberikan program-program remedial dan pengambilan kebijaksanaan sesuai dengan kebutuhan siswa. Agar dapat menghasilkan diagnostik yang benar, diperlukan suatu tes diagnosis kognitif yang baku, sahih, dan handal sehingga dapat digunakan untuk mengetahui dimana letak kelemahan dan kekuatan siswa terhadap penguasaan suatu bagian atau keseluruhan materi pelajaran serta dapat mengidentifikasi kesulitan-kesulitan belajar yang muncul sehingga kegagalan dan keberhasilan siswa dapat diketahui. Materi pengukuran, konsep zat dan kalor merupakan materi kelas VII SMP. Pokok bahasan pengukuran, konsep zat dan kalor merupakan materi yang konsep dan fenomenanya dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan pemahaman konsep pada siswa. Berdasarkan dari pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “KARAKTERISTIK TES DIAGNOSIS KOGNITIF MATERI PENGUKURAN, KONSEP ZAT DAN KALOR UNTUK SMP ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana bentuk tes diagnosis kognitif yang dikembangkan? 2. Bagaimana karakteristik kualitatif dan kuantitatif butir tes diagnosis kognitif fisika pada materi pengukuran, konsep zat dan kalor yang dikembangkan? 3. Bagaimana konsistensi diagnostik dari tes diagnosis kognitif yang dikembangkan?

1.3 Batasan Permasalahan

Agar dalam penelitian ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan secara optimal, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Tes diagnostik dapat dikembangkan untuk setiap pokok bahasan mata pelajaran Fisika, tetapi dalam penelitian ini dibatasi pada materi pengukuran, konsep zat dan kalor sesuai dengan indikator standar kompetensi lulusan UAN SMP 2011, yaitu SKL 1 dan 2. 2. Pengembangan tes diagnostik dapat menggunakan beberapa pendekatan. Namun pada penelitian ini tes diagnostik yang dikembangkan adalah tes diagnostik dengan pendekatan miskonsepsi dengan two tier multiple choice format disertai dengan pilihan tingkat keyakinan siswa. 3. Kerangka yang digunakan untuk mengembangkan soal tes diagnosis kognitif menggunakan komponen kognitif pada problem solving yaitu identifikasi, interpretasi, komputasi dan formulasi. 4. Pengujian instrumen tes diagnostik dapat diuji pada beberapa sekolah, tapi dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan SMP Negeri 24 Semarang.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mengembangkan tes diagnosis kognitif khususnya pada materi pengukuran, konsep zat dan kalor yang baku. 2. Menentukan karakteristik kualitatif dan kuantitatif butir tes diagnosis kognitif fisika materi pokok pengukuran, konsep zat dan kalor sesuai dengan indikator standar kompetensi lulusan UAN SMP 2011 yang dikembangkan. 3. Mengetahui konsistensi diagnositik tes diagnosis kognitif yang dikembangkan.

1.5 Manfaat Penelitian