5
4 melakukan analisis pemanfaatan ruang wilayah sekitar PLTN setelah kehadiran PLTN dan mengkaji langkah- langkah tanggap darurat yang harus
dilakukan untuk mitigasi kerusakan.
1.3 Ruang lingkup
Dalam penelitian ini dampak radiologi yang diteliti adalah dampak pelepasan bahan radionuklida dari reaktor PLTN jenis reaktor air ringan
bertekanan Pressurized Water Reactor, PWR dengan daya nominal 1000 MWe, yang terdispersi di udara mengingat dampak inilah yang sangat dominan dalam
suatu kecelakaan nuklir. Demikian pula radius penelitian dibatasi pada radius 50 km di sekitar PLTN mengingat konsentrasi radionuklida sudah sangat rendah pada
jarak tersebut. Wilayah pada radius tersebut meliputi Kabupaten Jepara, Pati, Kudus, dan sebagian kecil Demak dengan jumlah penduduk selalu berkembang
secara spasial dan temporal selama usia PLTN. Diperkirakan usia PLTN adalah 40 tahun dan diasumsikan akan mulai beroperasi pada tahun 2016. Analisis
perkiraan biaya kerusakan dibatasi pada biaya kerugian akibat langsung dampak radiologi seperti kematian kanker fatal, gangguan kesehatan serius kanker no n-
fatal, kehilangan pekerjaan dan penggunaan tindakan tanggap darurat yang dapat dibuktikan terkait atau disebabkan oleh pelepasan zat radiasi dari kecelakaan
PLTN tersebut.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah mengkaji dampak pencemaran radiologi terhadap penduduk di wilayah sekitar PLTN di Ujung Lemahabang,
Semenanjung Muria, Kabupaten Jepara untuk meminimumkan dampak radiologi dan biaya kerusakan bila terjadi kecelakaan nuklir melalui pengaturan
pemanfaatan ruang dan tindakan tanggap darurat. Secara khusus penelitian ini bertujuan,
1 Menganalisis secara spasial kemungkinan penyebaran bahan radionuklida di sekitar PLTN bila terjadi kecelakaan yang tidak dapat dihindari.
2 Menganalisis dampak radiologi secara individu dan kolektif dan biaya kerusakan yang mungkin diterima oleh penduduk sekitar PLTN.
6
3 Menganalisis pertumbuhan penduduk dan perubahan penggunaan lahan sekitar PLTN selama usia hidupnya serta pengaruhnya terhadap
kemungkinan dampak radiologi secara kolektif dan biaya kerusakan 4 Menganalisis kondisi pemanfaatan ruang wilayah sekitar PLTN serta
langkah tanggap darurat untuk meminimumkan dampak.
1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil analisis ini dapat dipakai sebagai bahan kajian tata ruang wilayah sekitar PLTN untuk menyus un rencana detil tata ruang sekitar lokasi PLTN,
rencana umum tata ruang wilayah Kabupaten Jepara dan wilayah lain di sekitarnya. Demikian pula informasi ini dapat digunakan untuk merencanakan
tanggap darurat bila terjadi kecelakaan yang tidak dapat dihindari dengan dampak dan biaya seminimal mungkin.
1.6 Kerangka Pemikiran
Secara diagram kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti Gambar 1.
Dengan mengasumsikan telah
terjadi kecelakaan kehilangan air pendingin loss of coolant accident yang menyebabkan
melelehnya teras reaktor pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di daerah tapak Ujung Lemahabang, maka ada kemungkinan terjadi pelepasan bahan
radionuklida yang bersifat radioaktif di udara atau atmosfir antara lain xenon Xe, kripton Kr, iod I, cesium Cs, dan lain- lain. Tidak seluruh bahan
radionuklida lepas ke udara karena sebagian besar akan terkungkung di dalam pengungkung containment. Berdasarkan persyaratan keselamatan rancangan
pengungkung, maka sistem pengungkung containment PLTN harus dirancang sedemikian rupa sehingga kebocoran yang diijinkan adalah sebesar 0,1 per
hari dari volume pengungkung IAEA 1997b, Yvon 1996. Penyebaran bahan radionuklida di atmosfir sangat tergantung dari kondisi
lingkunga n di sekitar tapak khususnya kondisi meteorologi berupa arah dan kecepatan angin, curah hujan, ketinggian lapisan campur mixing layer dan
kekasaran permukaan. Untuk mempermudah estimasi penyebaran secara spasial,
7
Gambar 1 Kerangka pemikiran
Dampak secara
individu
Dampak secara kolektif
Dispers
i
Lepasan ke Atmosfir
lease
Deposisi
sitio
PLTN
Mitigasi Dampak: Kendalikan penduduk melalui
kebijakan pemanfaatan ruang tata ruang.
Tanggap darurat Udara
Co
Tanaman Hewan
Tanah
I
Inhalasi Iradiasi
eksternal
γ
Makanan
n
Manusia
Makan Hirup
t
1
, t
2
, t
3
maka wilayah sekitar tapak PLTN dibagi dalam grid-grid berdasarkan arah angin dan jarak dari sumber. Dalam penelitian ini arah angin dibagi dalam 16 sektor dan
7 pembagian jarak yaitu 1 km, 2 km, 5 km, 10 km, 20 km, 35 km, dan 50 km. Selanjutnya estimasi penyebaran bahan radionuklida dilakukan dengan
menggunakan model dispersi Gauss di udara yang dikoreksi terhadap faktor deposisi, peluruhan, dan kondisi cuaca lokal. Untuk maksud ini, sebagai tujuan
pertama penelitian, dilakukan analisis tentang sebaran radionuklida di sekitar PLTN dimulai dengan perhitungan kuat sumber radionuklida yang mungkin
terlepas ke lingkungan dan perkiraan penyebarannya berdasarkan sektor dan jarak dengan memperhatikan berbagai kondisi lingkungan yang mempengaruhinya di
wilayah sekitar Ujung Lemahabang, Bahan radionuklida yang terdispersi di atmosfir dapat sampai dan
memberikan dampak kepada manusia melalui empat jalur pathway, yaitu sebagai awan radiasi iradiasi eksternal, terhisap ke dalam tubuh inhalasi,
menempel di kulit, termakan melalui makanan, karena sebagian bahan radionuklida terdeposisi ke permukaan tanah, terserap ke dalam tanah dan masuk
ke dalam tanaman dan dimakan oleh manusia, pada berbagai lokasi radius 50 km dari Ujung Lemahabang. Oleh karena itu sebagai tujuan kedua dari penelitian ini
adalah menganalisis dampak radiologi terhadap manusia baik secara individu maupun kelompok atau kolektif sekaligus memperkirakan kerugian secara
ekonomi yang ditimbulkannya. Selama usia PLTN dipastikan akan terjadi pertumbuhan kepadatan
penduduk dan perubahan pemanfaatan lahan secara spasial dari waktu ke waktu ditandai sebagai t
1
, t
2
, t
3
. Dinamika pertumbuhan ini akan mempengaruhi besarnya dampak yang mungkin terjadi pada penduduk dan lingkungan. Oleh
karena itu analisis terhadap dinamika pertumbuhan penduduk akan dilakukan sebagai tujuan ketiga dari penelitian ini. Model pertumbuhan kepadatan
penduduk akan didekati dengan model pendekatan regresi berganda multiple regression
, eksponensial dan logaritmik dan bunga majemuk dengan unit terkecil desa. Berbagai variabel demografi dan non-demografi dalam ruang spasial akan
diuji untuk melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan penduduk seperti faktor
laju pertumbuhan penduduk, jarak dari pusat bisnis, sosial ekonomi, geografi, dan lain- lain.
Sifat independensi masing- masing variabel terlebih dahulu diuji dengan menggunakan analisis komponen utama Principal Component Analysis.
Selanjutnya kekuatan pengaruh variabel- variabel yang dipilih terhadap pertumbuhan kepadatan penduduk akan diuji dengan menghitung koefisien
determinan, sedang koefisien beta dan alfa ditentukan dengan melakukan analisis regresi ganda. Validitas masing- masing parameter diuji dengan uji-t dan level-p.
Variabel yang tidak memiliki validitas yang kuat dihilangkan. Selanjutnya variable-variabel dengan parameter koefisien yang memiliki validitas yang kuat
dijadikan variabel untuk memprediksi pertumbuhan kepadatan penduduk di desa- desa dan diterjemahkan ke dalam grid-grid yang ada. Dengan demikian akan
diperoleh peta dampak radiologi yang mungkin terjadi pada radius 50 km yang terdiri dari zone esklusi exclusion zone dan zone berpenduduk jarang low
population zone . Walaupun kemungkinan terjadinya kecelakaan nuklir dapat
dikatakan sangat kecil, namun pengusaha PLTN harus menyiapkan rencana penanganan kedaruratan emergency planning dengan menetapkan zone-zone
kedaruratan yang terdiri dari Precautionary Action Planning Zone, Urgent Protective Action Zone, dan Long Term Protective Action Zone.
Zone ini digunakan kemudian dijadikan dasar untuk pengendalian pemanfaatan ruang dan
penyusunan langkah tanggap darurat. Untuk maksud ini maka dilakukan analisis pemanfaatan ruang sekaligus penyiapan tanggap darurat, sebagai tujuan keempat
penelitian ini, sekaligus perkiraan biayanya.
1.7 Hipotesis