Topografi Iklim dan Curah hujan

69 Tabel 9 Lanjutan 1 2 3 Gunungwungkal 16 Ciuwak 13 Tayu 23 Dukuhseti 12 DEMAK Bonang 21 Demak 19 Karanganyar 17 Mijen 15 Wedung 20 Total 819 Keterangan : setelah pemekaran Sumber: BPS 2002; BPS Kab. Jepara 2002.

4.1.2. Topografi

Secara umum wilayah sekitar lokasi PLTN merupakan daerah dataran, namun pada wilayah mendekati Semenanjung Muria sebagian merupakan wilayah berbukit dengan ketinggian yang bervariasi. Gambar 15 menunjukkan bentuk topografi permukaan tanah wilayah sekitar calon tapak PLTN. 4.1.3. Kondisi Hidrologi Berbagai sungai mengalir di wilayah kabupaten yang berdekatan dengan lokasi PLTN. Air sungai dipakai sebagai alat transportasi maupun pengambilan air minum. Aliran sungai yang mengalir pada wilayah 50 km dari PLTN dapat ditunjukkan pada Gambar 16.

4.1.4. Iklim dan Curah hujan

Pengukuran terhadap arah dan kecepatan angin telah dilakukan secara lengkap satu tahun pada tahun 1996 dalam rangka mengawali studi kelayakan pembangunan PLTN. Pengambilan data arah dan kecepatan angin dilakukan pada ketinggian 10 m dan 40 m di atas tanah. Suhu maksimum bulanan berkisar 33 o C dan minimum 22.5 o C. Kelembaban relatif maksimum bulanan berkisar dari 73 sampai 89 dan rata – rata antara 50 dan 59. Gambar 17 menunjukkan secara histogram penyebaran arah angin di sekitar calon lokasi tapak PLTN. Secara statistik persentase kemungkinan angin berhembus dari arah daratan ke lautan adalah lebih besar dari dibandingkan 70 Gambar 15 Peta topografi wilayah sekitar PLTN Gambar 16 Aliran sungai lokasi sekitar PLTN Ujung Lemahabang 71 dengan ke darat. Hal ini sesuai dengan lokasi Ujung Lemahabang ULA yang berada di pinggir pantai.. Histogram Pengamatan Arah Angin ULA 10v8760c Sudut dari Nol Percen Pengamtan 5.6 6.3 6.1 8.8 7.1 4.7 5.5 9.2 9.4 8.2 8.8 8.0 4.6 3.2 1.7 1.5 1.1 0.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 11.25 11.25,33.75] 33.75,56.26] 56.26,78.75] 78.75,101.25] 101.25,123.75] 123.75,146.25] 146.25,168.75] 168.75,191.25] 191.25,213.75] 213.75,236.25] 236.25,258.75] 258.75,281.25] 281.25,303.75] 303.75,326.25] 326.25,348.75] 348.75,360] 360 Gambar 17. Distribusi penyebaran arah angin sekitas lokasi tapak PLTN Kecepatan angin rata-rata yang paling dominan adalah 3-4 mdetik yaitu sebesar 14.5 dari kecepatan angin yang ada dan tertinggi adalah 14 mdetik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18. Histogram Kecepatan Angin Windrose.STA 10v8760c Kecepatan Angin100 Persen Pengamatan 2.8 6.8 11.6 14.5 12.9 11.8 11.1 8.2 7.4 6.1 4.1 1.7 0.6 0.2 0.1 0.0 2.5 5 7.5 10 12.5 15 = 100 100,200] 200,300] 300,400] 400,500] 500,600] 600,700] 700,800] 800,900] 900,1000] 1000,1100] 1100,1200] 1200,1300] 1300,1400] 1400,1500] 1500 Gambar 18 Distribusi kecepatan angin sekitar calon tapak PLTN 72 Umumnya hujan sangat sedikit di wilayah ini. 96.1 curah hujan dibawah 1 mmdetik dan hanya hanya sedikit yang berada di atas 1 mmdetik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19 Histogram Curah Hujan Windrose.STA 10v8760c Curah hujan100 Percent of Pengamatan 96.1 1.0 0.6 0.4 0.3 0.3 0.2 0.1 1.0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 = 100 100,200] 200,300] 300,400] 400,500] 500,600] 600,700] 700,800] 800 Gambar 19 Histogram frekuensi curah hujan di sekitar ULA Umumnya kategori atmosfir di sekitar ULA adalah kategori A dan D masing- masing masing 33.7 dan 41.25 seperti yang ditunjukkan Gambar 20. Histogram Kategori Atmosfir Windrose.STA 10v8760c Kategori Atmosfir Percent of Pengamatan 33.7 8.7 8.3 40.3 7.3 1.7 5 10 15 20 25 30 35 40 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 20 Persentase kategori atmosfir di sekitar ULA 73 Profil penyebaran udara yang ditandai dengan frekuensi terjadinya angin pada arah, kelas stabilitas dan kecepatan angin ditunjukkan pada Tabel 10. Dari tabel tersebut terlihat bahwa frekuensi angin menuju utara laut pada kelas stabilitas D dengan curah hujan 13 mmdetik adalah 101 kali, sedangkan pada kelas stabilitas E terjadi 107 kali dengan curah hujan 15 mmdetik.

4.1.5. Penggunaan Lahan