126
Kecamatan Bangsri bagian dari Kembangan termasuk berpenduduk dengan kepadatan sangat rendah yaitu 12 jiwa per ha pada Tahun 2016 dan 27 jiwa per ha
pada Tahun 2056. Oleh karena itu pegaturan kependudukan masih sangat dimungkinkan dan daya dukung wilayah masih cukup tinggi bila diperlukan..
Korelasi pasial
Dengan menggunakan persamaan 3.15 dan 3.16 dapat dihitung korelasi spasial penduduk disekitar PLTN Ujung Lemahabang seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 44. Hasil perhitungan perhitungan menunjukkan bahwa sebaran penduduk terjadi secara berkelompok, dan dari data spatial yang tersedia pengelompokan
terdapat pada pusat-pusat penduduk seperti yang telah ditunjukkan pada Gambar 46.
Tabel 44 Korelasi spatial kepadatan penduduk kabupaten Pati, Kudus, Jepara dan Demak
Nama Nilai
VarNorm ZNorm
VarRand Zrand
GearysC 0,386330 0,000527
26.721916 0,002872
11.451779 MoransI
0,585596 0,000341 31.749869
0,000333 32.160974
Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk masih sangat dipengaruhi oleh keberadaan jalan-jalan dalam kota, ketersediaan
penerangan, dan sarana prasarana seperti yang ditunjukkan pada persamaan model pertumbuhan penduduk yang telah dianalisis.
5.3. Analisis Perubahan Dampak Oleh Pertumbuhan Penduduk
Dosis efektif individu adalah dosis yang diterima oleh seseorang yang berada pada satu lokasi tertentu yang dengan konsentrasi bahan radionuklida te rtentu.
Sedang dosis kolektif adalah dosis yang diterima individu secara kolektif pada suatu wilayah tertentu. Dengan demikian pertambahan penduduk di sekitar lokasi PLTN
127
berdampak pada peningkatan dosis kolektif yang sekaligus berdampak pada kemungkinan jumlah penduduk yang terkena.
Dengan menggunakan data dosis hasil perhitungan PC-COSYMA dan data penduduk pada Tabel 40-42 dapat dihitung perubahan dampak radiologi yang timbul
sejak dari tahun 2016 sampai dengan 2056 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 49 dan 50, masing- masing untuk angka gangguan kesehatan morbidity dan kematian
mortality
Grafik Data kemungkinan peningkatan angka gangguan kesehatan oleh pertumbuhan penduduk pada kecelakaan bocor 0.1 dengan mekanisme reduksi berfungsi
0.00E+00 2.00E+01
4.00E+01 6.00E+01
8.00E+01 1.00E+02
1.20E+02
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
Tahun ke Jumlah
Maximum Mean
Prob 1.0E+00 99th perc.
95th perc. 90th perc.
50th perc.
Gambar 49 Grafik peningkatan angka gangguan kesehatan tahun ke 1 2016 sampai tahun ke 3 2056.
128
Grafik data kemungkinan peningkatan angka kematian oleh pertumbuhan penduduk pada kondisi kecelakaan bocor 0.1, dengan sistem reduksi berfungsi
0.00E+00 1.00E+01
2.00E+01 3.00E+01
4.00E+01 5.00E+01
6.00E+01 7.00E+01
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 Maximum
Mean Prob 1.0E+00
99th perc. 95th perc.
90th perc. 50th perc.
Gambar 50 Kemungkinan kenaikan angka kematian oleh peningkatan jumlah penduduk tahun ke 1 2016 sampai tahun ke 3 2056
Dari grafik terlihat bahwa walaupun kuat sumber yang keluar oleh pelepasan radionuklida tetap namun perubahan penduduk dapat menyebabkan perubahan
jumlah kasus kerusakan organ dan ke matian. Untuk kerusakan organ peningkatan kejadian rata-rata dari 7 kasus menjadi 12 kasus dan maksimum dari 51 kasus
menjadi 107 kasus, sedang pada kematian dari rata-rata dari 3 kasus menjadi 7 kasus dan maksimum dari 27 kasus menjadi 54 kasus. Walaupun demikian ditinjau dari
probabilitas kejadiannya kemungkinan hal ini terjadi sangat kecil seperti yang terlihat pada Tabel 45.
129
Tabel 45 Probabilitas kejadian gangguan kesehatan dan kematian
Tahun 2016 Tahun 2036
Tahun 2056 Keboleh jadian kecelakaan PLTN
1,9 E-6 1,9 E-6
1,9 E-6 Jumlah penduduk
3.899.363 5.515.378
7.131.393 Jumlah gangguan kes. rata-rata
Probabilitas 7
3,41E-12 10
3,44E-12 12
3,2E-12 Jumlah kematian rata-rata
Probabilitas 3
1,46E-12 5
1,72E-12 7
3,41E-12 Jumlah gangguan kes . maksimum
Probabilitas 51
2,49E-11 79
2,72E-11 107
2,85E-11 Jumlah kematian maksimum
Probabilitas 27
1,32E-11 42
1,45E-11 57
1,52E-11
5.4. Analisis Ekonomi Dampak Kerusakan