2 Guru menyampaikan materi dengan menggunakan media audiovisual untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi. Kemudian dilanjut dengan kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa.
3 Selama proses penyampaian materi, siswa diminta untuk mencatat hal-hal
penting dalam bentuk ringkasanrangkuman. 4
Siswa berkelompok secara berpasangan dan dibagikan wacanamateri kepada tiap siswa.
5 Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara
dan siapa yang berperan sebagai pendengar. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide pokok ke
dalam ringkasannya. Siswa bertukar peran, yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Kemudian dilanjutkan dengan
mengerjakan lembar kerja secara berkelompok. 6
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi. 7
Guru menyimpulkan ide atau pendapat siswa dari hasil diskusi. Selanjutnya guru memberikan penghargaan reward kepada kelompok presentasi dan
siswa yang aktif selama pembelajaran. 8
Guru memberikan soal evaluasi. 9
Guru menutup pembelajaran.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Beberapa hasil penelitian sebelumnya yang relevan tentang model Cooperative Script berbantuan media audiovisual dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran IPS yang mendukung peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Adapun hasil penelitian tersebut antara lain sebagai berikut.
1 Penelitian yang dilakukan oleh Van Dat Tran pada tahun 2013 dengan judul
“Theoretical Perspectives Underlying the Application of Cooperative Learning in Classrooms
”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif telah menjadi pusat perhatian dunia karena telah
terbukti memiliki efek yang kuat pada keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar siswa, serta hasil positif lainnya seperti akademik, sosial, afektif, dan
psikologis. Namun demikian ada perbedaan pendapat mengenai pernyataan bahwa siswa yang diajarkan pembelajaran kooperatif menghasilkan hasil yang
lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan metode mengajar tradisional.
2 Penelitian yang dilakukan oleh Sushanta Kumar Roul pada tahun 2014 dengan
judul “Language Development of the Preschool Children: The Effects of an Audio-Visual Intervention Program in Delhi
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media audiovisual memiliki dampak positif terhadap perkembangan
bahasa secara keseluruhan anak-anak prasekolah. Media audiovisual ini berguna untuk anak-anak, guru sebagai media untuk membantu proses
pembelajaran, serta lembaga pelatihan guru. 3
Penelitian yang dilakukan oleh J. Naga Madhuri pada tahun 2013 dengan judul “Use of Audio Visual Aids in Teaching and Speaking”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dalam suatu pembelajaran apabila menggunakan media pendukung seperti media audiovisual adalah salah satu cara guru untuk
membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Selain itu siswa lebih menyukaigiat
untuk belajar materi dari video yang ditayangkan oleh guru karena diperjelas dengan gambar yang seakan terlihat hidup dan suara yang memberinya daya
tarik untuk siswa. 4
Penelitian yang dilakukan oleh Mutiara Wati pada tahun 2013 dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model Cooperative
Learning tipe Cooperative Script pada Mata Pelajaran PKn”. Berdasarkan
hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan model Cooperative Learning Tipe Cooperative Script dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I 46,87, siklus II 62,75, dan siklus III 87,75.
Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I 55,83, siklus II 65,83, dan siklus III 76,25. Sedangkan persentase ketuntasan pada siklus I sebesar
37,5 “rendah”, siklus II sebesar 62,5 “tinggi”, dan pada siklus III sebesar 87,5 “sangat tinggi”.
5 Penelitian yang dilakukan oleh Ristiana pada tahun 2015 dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui Model Problem Based Learning dan Media Audio Visual”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model
Problem Based Learning dengan media audio visual pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV A SD Negeri 5 Bumi Nabung
Ilir yang mencakup peningkatan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa pada siklus I adalah 65,38
dengan nilai rata-rata 67,69 dan pada siklus II 80,77 dengan nilai rata-rata 73,23. Persentase hasil belajar afektif siswa pada siklus I adalah 57,69
dengan nilai rata-rata 67,31 dan pada siklus II 76,92 dengan nilai rata-rata 73,39. Persentase hasil belajar psikomotor siswa pada siklus I adalah 61,53
dengan nilai rata-rata 67,47 dan siklus II 80,77 dengan nilai rata-rata 74,19. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model Cooperative
Script berbantuan media audiovisual dapat dijadikan pendukung untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model
Cooperative Script berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas IV SDN Mangkangkulon 01 Kota Semarang”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR